25.6 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

2018, Seluruh Sekolah di Sumut Gelar UNBK

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Pengawas memeriksa pelaksannan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah SMKN 10 Medan Jalan Teuku Cik Ditiro, Senin (3/4). Ada 149 SMK di Kota Medan, Sumatera Utara yang menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sementara itu, di Sumatera Utara tercatat ada 85.069 siswa tingkat SMK yang mengikuti Ujian Nasional, 71% di antaranya Ujian Nasional Berbasis Komputer.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemprov Sumut menargetkan, paling tidak seluruh sekolah baik tingkat SMK, SMA/MA, dan SMP/MTs, dapat menggelar UNBK pada 2018.  Sekdaprov Sumut Hasban Ritonga mengaku optimis target tersebut diyakini dapat tercapai.

“Tahun 2018, kita menargetkan paling tidak mendekati seluruh sekolah di Sumut sudah menyelenggarakan UNBK dan kita optimis itu bisa tercapai. Diperkirakan dibutuhkan sekitar Rp16 miliar anggarannya, bisa bersumber dari APBN maupun APBD,” ujar Hasban ketika memantau pelaksanaan UN di SMK Negeri 10 Medan, Senin (4/3).

Hasban mengaku, saat ini untuk anggaran yang dibutuhkan masih dalam pemetaan Dinas Pendidikan Sumut. Artinya, sekolah mana yang belum ada komputer dan juga peralatan yang rusak.

“Selain hanya mengandalkan anggaran dari kas negara, upaya lain juga dilakukan dengan bekerja sama kepada perusahaan terutama BUMD. Seperti Bank Sumut, PDAM Tirtanadi, PTPN dan lainnya untuk menyalurkan CSR mereka. Tak hanya itu, BUMN yang ada di Sumut juga dijalin kerja sama misalnya Pelindo,” tutur Hasban.

Lebih lanjut dia mengatakan, terkait pelaksanaan UNBK SMK hari pertama berjalan lancar dan kehadiran siswa maksimal. Namun, ada beberapa siswa yang tidak hadir mengikuti ujian dikarenakan orang tuanya meninggal dunia. Oleh sebab itu, siswa tersebut harus mengikuti ujian susulan.

Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut, Rosmawaty Nadeak menuturkan, dalam pelaksanaan UN tahun 2017, dari 899 SMK di Sumut baru sekitar 499 SMK yang melaksanakan UNBK. Sisanya, 400 SMK harus tetap melaksanakan UNKP (Ujian Nasional Kertas dan Pensil) karena kurangnya komputer dan jaringan.

“Kita harap tahun 2018 sudah 100 persen SMK di Sumut melaksanakan UNBK. Saat ini, kita sedang lakukan pemetaannya,” ujarnya yang juga memantau pelaksanaan UN ke SMK Negeri 10 Medan.

Kata Rosmawaty, pemetaan baru dilakukan Disdik Sumut lantaran pengalihan kewenangan SMK baru dilakukan awal Januari 2017 lalu. Dari pemetaan awal yang dilakukan, jelas dia, agar semua SMK bisa menyelenggarakan UNBK, dengan jumlah komputer minimal 40 persen dari jumlah siswa diperkirakan pemerintah provinsi Sumut butuh dana sekitar Rp18 miliar.

“Tapi jumlah ini masih belum riil. Ini hanya perkiraan dana untuk pengadaan komputer dan jaringan,” ucap Rosmawaty.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Pengawas memeriksa pelaksannan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah SMKN 10 Medan Jalan Teuku Cik Ditiro, Senin (3/4). Ada 149 SMK di Kota Medan, Sumatera Utara yang menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sementara itu, di Sumatera Utara tercatat ada 85.069 siswa tingkat SMK yang mengikuti Ujian Nasional, 71% di antaranya Ujian Nasional Berbasis Komputer.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemprov Sumut menargetkan, paling tidak seluruh sekolah baik tingkat SMK, SMA/MA, dan SMP/MTs, dapat menggelar UNBK pada 2018.  Sekdaprov Sumut Hasban Ritonga mengaku optimis target tersebut diyakini dapat tercapai.

“Tahun 2018, kita menargetkan paling tidak mendekati seluruh sekolah di Sumut sudah menyelenggarakan UNBK dan kita optimis itu bisa tercapai. Diperkirakan dibutuhkan sekitar Rp16 miliar anggarannya, bisa bersumber dari APBN maupun APBD,” ujar Hasban ketika memantau pelaksanaan UN di SMK Negeri 10 Medan, Senin (4/3).

Hasban mengaku, saat ini untuk anggaran yang dibutuhkan masih dalam pemetaan Dinas Pendidikan Sumut. Artinya, sekolah mana yang belum ada komputer dan juga peralatan yang rusak.

“Selain hanya mengandalkan anggaran dari kas negara, upaya lain juga dilakukan dengan bekerja sama kepada perusahaan terutama BUMD. Seperti Bank Sumut, PDAM Tirtanadi, PTPN dan lainnya untuk menyalurkan CSR mereka. Tak hanya itu, BUMN yang ada di Sumut juga dijalin kerja sama misalnya Pelindo,” tutur Hasban.

Lebih lanjut dia mengatakan, terkait pelaksanaan UNBK SMK hari pertama berjalan lancar dan kehadiran siswa maksimal. Namun, ada beberapa siswa yang tidak hadir mengikuti ujian dikarenakan orang tuanya meninggal dunia. Oleh sebab itu, siswa tersebut harus mengikuti ujian susulan.

Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut, Rosmawaty Nadeak menuturkan, dalam pelaksanaan UN tahun 2017, dari 899 SMK di Sumut baru sekitar 499 SMK yang melaksanakan UNBK. Sisanya, 400 SMK harus tetap melaksanakan UNKP (Ujian Nasional Kertas dan Pensil) karena kurangnya komputer dan jaringan.

“Kita harap tahun 2018 sudah 100 persen SMK di Sumut melaksanakan UNBK. Saat ini, kita sedang lakukan pemetaannya,” ujarnya yang juga memantau pelaksanaan UN ke SMK Negeri 10 Medan.

Kata Rosmawaty, pemetaan baru dilakukan Disdik Sumut lantaran pengalihan kewenangan SMK baru dilakukan awal Januari 2017 lalu. Dari pemetaan awal yang dilakukan, jelas dia, agar semua SMK bisa menyelenggarakan UNBK, dengan jumlah komputer minimal 40 persen dari jumlah siswa diperkirakan pemerintah provinsi Sumut butuh dana sekitar Rp18 miliar.

“Tapi jumlah ini masih belum riil. Ini hanya perkiraan dana untuk pengadaan komputer dan jaringan,” ucap Rosmawaty.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/