27.8 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Cerita Pasien Katarak Gratis di Batangtoru

Guru Ngaji Bubarkan Pengajian Karena Tak Melihat Lagi

TAPSEL, SUMUTPOS – Abdus Somad Nasution, mulai merasa lega. Ketika mata sebelah kirinya telah dioperasi dan dalam proses penyembuhan pada program Pemeriksaan Mata dan Operasi Katarak Gratis Tambang Emas Martabe, Kamis (14/9/2023) di RS Bhayangkara tingkat IV Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Abdus Somad merupakan guru mengaji di desanya di Bandar Hapinis, Kecamatan Batangtoru. Kakek berusia 60 tahun dengan 13 cucu ini telah puluhan tahun mengajar anak-anak desa dalam membaca dan melafazkan kitab suci Al-Quran. Saban hari, selepas magrib, anak-anak desa akan berduyun ke rumahnya, hingga nanti selepas isya sekitaran pukul 20.00 Wib.

Setahun lalu sang istri meninggal dunia, Abdus Somad pun menanggung duka yang mendalam. Kesedihannya yang begitu berlebihan membuat ia sering menangis sendiri, hingga lima bulan lamanya. Itu pula yang membuat penglihatannya semakin kabur dan gelap. Lalu terjangkit katarak.

“Kalau kabur itu sudah lama sebenarnya, itu setelah gigi bagian atas dicabut. Tapi lima bulan lamanya saya menangis terus, setelah Inangudamu (istri/bibimu) meninggal, semakin parah pula rasa penglihatan ini,” cerita tokoh agama Desa Bandar Hapinis ini.

Pencitraan dari indra penglihatannya semakin hari kian parah, dan bahkan tak lagi mampu membedakan wajah orang atau membaca. Oleh karena itu, Abdus Somad memilih membubarkan pengajiannya, dan kini murid-muridnya telah bertebaran mencari guru lain ke luar desa.

Abdus Somad sudah menjalani operasi katarak mata pada mata sebelah kirinya. Namun, mata di sebelahnya belum melakukan tindakan yang sama. Ia pun kini mulai optimis, bisa kembali melihat, menangkap pencahayaan sekitar. Kemudian berbakti di sisa umur, mengajarkan anak-anak desa dalam beribadah dan mengaji.

“Itu juga permintaan kepala desa, nanti kalau sudah sembuh saya ajar lagi,” harap ustad kampung yang menjelang usia senja itu.

PTAR, sebagai pengelola Tambang Emas Martabe Batangtoru melaksanakan operasi katarak gratis dengan membawa editorial; Buka Mata Lihat Indahnya Dunia . Bekerja sama dengan berbagai rumah sakit di Sumatera Utara, salah satunya RS Bhayangkara tingkat IV Batangtoru.

Direktur CFO PTAR Noviandri menerangkan, program operasi katarak gratis ini telah sembilan kali dilaksanakan. Dalam program yang sama tahun ini akan dilakukan tindakan operasi terhadap 1.000 mata. Selain di sini, juga dilakukan di RSUD Sipirok, RS Mata 77 Pematang Siantar dan RS Mata Mencirim 77 Kota Medan.

“Kami meyakini memberikan dampak baik besar bagi masyarakat khususnya di Batangtoru, Tapanuli Selatan dan umumnya untuk masyarakat Sumut,” katanya.

Dengan operasi ini, PTAR berharap para penderita katarak bisa kembali bekerja lagi, produktif dan menjalankan aktifitas ibadah serta sosial kemasyarakatan.

Dalam kegiatan seremoni pembukaan perban dan tetes obat mata. Hadir Kapolres Tapsel AKBP Imam Zamroni, Sekda Tapsel Sofyan Adil Siregar dan Ketua DPRD Tapsel Abdul Basith Dalimunthe serta tokoh masyarakat.

Ketua DPRD Tapsel Abdul Basith Dalimunthe, mengapresiasi kerjasama yang terbangun antara Pemkab Tapsel, Polri dan PTAR dalam pelaksanaan operasi katarak yang secara umum bagi masyarakat Tapsel.

“Kegiatan sosial seperti ini akan merambah bukan Batangtoru saja tapi Tapsel seluruhnya. Semoga tahun ke depan tetap terlaksana demi mengentaskan penyakit katarak,” katanya.

Kapolres Tapsel AKBP Imam Zamroni menyebut, momentum seperti ini begitu luar biasa. Kegiatan bersama, dengan kolaborasi yang holistik dapat menjalankan operasi katarak gratis.
“Menciptakan berlangsungan agar masyarakat mendapatkan manfaat terkait kehadiran PTAR di Sumatera Utara,” ungkapnya mengapresiasi dan menyampaikan salam Kapolda Sumut. (SAN)

TAPSEL, SUMUTPOS – Abdus Somad Nasution, mulai merasa lega. Ketika mata sebelah kirinya telah dioperasi dan dalam proses penyembuhan pada program Pemeriksaan Mata dan Operasi Katarak Gratis Tambang Emas Martabe, Kamis (14/9/2023) di RS Bhayangkara tingkat IV Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Abdus Somad merupakan guru mengaji di desanya di Bandar Hapinis, Kecamatan Batangtoru. Kakek berusia 60 tahun dengan 13 cucu ini telah puluhan tahun mengajar anak-anak desa dalam membaca dan melafazkan kitab suci Al-Quran. Saban hari, selepas magrib, anak-anak desa akan berduyun ke rumahnya, hingga nanti selepas isya sekitaran pukul 20.00 Wib.

Setahun lalu sang istri meninggal dunia, Abdus Somad pun menanggung duka yang mendalam. Kesedihannya yang begitu berlebihan membuat ia sering menangis sendiri, hingga lima bulan lamanya. Itu pula yang membuat penglihatannya semakin kabur dan gelap. Lalu terjangkit katarak.

“Kalau kabur itu sudah lama sebenarnya, itu setelah gigi bagian atas dicabut. Tapi lima bulan lamanya saya menangis terus, setelah Inangudamu (istri/bibimu) meninggal, semakin parah pula rasa penglihatan ini,” cerita tokoh agama Desa Bandar Hapinis ini.

Pencitraan dari indra penglihatannya semakin hari kian parah, dan bahkan tak lagi mampu membedakan wajah orang atau membaca. Oleh karena itu, Abdus Somad memilih membubarkan pengajiannya, dan kini murid-muridnya telah bertebaran mencari guru lain ke luar desa.

Abdus Somad sudah menjalani operasi katarak mata pada mata sebelah kirinya. Namun, mata di sebelahnya belum melakukan tindakan yang sama. Ia pun kini mulai optimis, bisa kembali melihat, menangkap pencahayaan sekitar. Kemudian berbakti di sisa umur, mengajarkan anak-anak desa dalam beribadah dan mengaji.

“Itu juga permintaan kepala desa, nanti kalau sudah sembuh saya ajar lagi,” harap ustad kampung yang menjelang usia senja itu.

PTAR, sebagai pengelola Tambang Emas Martabe Batangtoru melaksanakan operasi katarak gratis dengan membawa editorial; Buka Mata Lihat Indahnya Dunia . Bekerja sama dengan berbagai rumah sakit di Sumatera Utara, salah satunya RS Bhayangkara tingkat IV Batangtoru.

Direktur CFO PTAR Noviandri menerangkan, program operasi katarak gratis ini telah sembilan kali dilaksanakan. Dalam program yang sama tahun ini akan dilakukan tindakan operasi terhadap 1.000 mata. Selain di sini, juga dilakukan di RSUD Sipirok, RS Mata 77 Pematang Siantar dan RS Mata Mencirim 77 Kota Medan.

“Kami meyakini memberikan dampak baik besar bagi masyarakat khususnya di Batangtoru, Tapanuli Selatan dan umumnya untuk masyarakat Sumut,” katanya.

Dengan operasi ini, PTAR berharap para penderita katarak bisa kembali bekerja lagi, produktif dan menjalankan aktifitas ibadah serta sosial kemasyarakatan.

Dalam kegiatan seremoni pembukaan perban dan tetes obat mata. Hadir Kapolres Tapsel AKBP Imam Zamroni, Sekda Tapsel Sofyan Adil Siregar dan Ketua DPRD Tapsel Abdul Basith Dalimunthe serta tokoh masyarakat.

Ketua DPRD Tapsel Abdul Basith Dalimunthe, mengapresiasi kerjasama yang terbangun antara Pemkab Tapsel, Polri dan PTAR dalam pelaksanaan operasi katarak yang secara umum bagi masyarakat Tapsel.

“Kegiatan sosial seperti ini akan merambah bukan Batangtoru saja tapi Tapsel seluruhnya. Semoga tahun ke depan tetap terlaksana demi mengentaskan penyakit katarak,” katanya.

Kapolres Tapsel AKBP Imam Zamroni menyebut, momentum seperti ini begitu luar biasa. Kegiatan bersama, dengan kolaborasi yang holistik dapat menjalankan operasi katarak gratis.
“Menciptakan berlangsungan agar masyarakat mendapatkan manfaat terkait kehadiran PTAR di Sumatera Utara,” ungkapnya mengapresiasi dan menyampaikan salam Kapolda Sumut. (SAN)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/