26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Proyek JDI di Simalingkar B

Komisi IV Minta Pemborong Harus Perhatikan Keselamatan Warga saat Pembangunan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terjadinya peristiwa kecelakaan yang cukup banyak akibat pembangunan jaringan distribusi utama (JDU) di Simalingkar B dan Kelurahan Kwala Bekala harus menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu).

Untuk itu, Komisi IV DPRD Kota Medan meminta agar Pemprov Sumut tidak membiarkan rakyat menderita akibat kurangnya pengawasan terhadap pekerjaan kontraktor yang mengerjakan pembangunan JDU tersebut.

“Kalau dalam 1 jam saja, bisa lebih dari 20 kendaraan mengalami kecelakaan, artinya pihak pemborong tidak peduli akan keselamatan pengguna jalan yang melintas,” ucap Anggota Komisi IV DPRD Medan, Daniel Pinem, Kamis (19/10/2023).

Ia meminta agar pihak kontraktor dapat lebih memperhatikan keselamatan masyarakat yang melintas di kawasan proyek mereka dan tidak mementingkan keuntungan semata dari proyek tersebut.

“Mereka para pemborong atau kontraktor itu jangan hanya melihat untungnya saja dalam mengerjakan proyek,” cetusnya.

Dijelaskan Daniel, proyek yang menelan biaya Rp10 Miliar lebih itu, seharusnya dapat memperhatikan efek dari pembangunan. Termasuk saat mengerjakan proyek agar jangan sampai merugikan warga.

“Apalagi warga mengaku tidak keberatan dengan adanya pembangunan pipa air di jalan depan rumah mereka. Hargai itu dengan tidak menimbulkan permasalahan bagi warga yang bermukim di sana,” ujar Politisi PDI Perjuangan dari Dapil Medan V tersebut.

Daniel berjanji, pihaknya akan terus memantau pekerjaan proyek itu agar berjalan sebagaimana mestinya, termasuk jalan masuk ke rumah warga yang sampai saat ini belum bisa dilalui dengan nyaman karena debu yang berterbangan di jalanan dan keluhan warga lainnya.

“Dalam waktu dekat kami akan turun ke lokasi untuk melihat bagaimana pengerjaan proyek itu,” tegasnya.

Namun diharapkannya, Pemprovsu melalui Dinas PUPR yang memantau dan mengawasi proyek ini dapat meningkatkan perhatiannya.

“Jangan hanya melihat namun tidak mengawasi. Apalagi membiarkan banyaknya penyimpangan yang terjadi,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam 1 jam, tidak kurang dari 20 kendaraan yang melintas di kawasan Kwala Bekala sampai Simalingkar B mengalami kecelakaan saat melintas di jalan sepanjang pengorekan pipa pembangunan JDU, Senin malam (16/10).

Disebutkan tokoh pemuda setempat, pekerjaan pemborong sangat tidak profesional dan terkesan asal-asalan.

“Bukan hanya galian saja yang ditutup namun tidak bisa dilalui karena lembek, banyak tanah yang berserakan di badan jalan, tidak dibersihkan,” kata warga tersebut.
(map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terjadinya peristiwa kecelakaan yang cukup banyak akibat pembangunan jaringan distribusi utama (JDU) di Simalingkar B dan Kelurahan Kwala Bekala harus menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu).

Untuk itu, Komisi IV DPRD Kota Medan meminta agar Pemprov Sumut tidak membiarkan rakyat menderita akibat kurangnya pengawasan terhadap pekerjaan kontraktor yang mengerjakan pembangunan JDU tersebut.

“Kalau dalam 1 jam saja, bisa lebih dari 20 kendaraan mengalami kecelakaan, artinya pihak pemborong tidak peduli akan keselamatan pengguna jalan yang melintas,” ucap Anggota Komisi IV DPRD Medan, Daniel Pinem, Kamis (19/10/2023).

Ia meminta agar pihak kontraktor dapat lebih memperhatikan keselamatan masyarakat yang melintas di kawasan proyek mereka dan tidak mementingkan keuntungan semata dari proyek tersebut.

“Mereka para pemborong atau kontraktor itu jangan hanya melihat untungnya saja dalam mengerjakan proyek,” cetusnya.

Dijelaskan Daniel, proyek yang menelan biaya Rp10 Miliar lebih itu, seharusnya dapat memperhatikan efek dari pembangunan. Termasuk saat mengerjakan proyek agar jangan sampai merugikan warga.

“Apalagi warga mengaku tidak keberatan dengan adanya pembangunan pipa air di jalan depan rumah mereka. Hargai itu dengan tidak menimbulkan permasalahan bagi warga yang bermukim di sana,” ujar Politisi PDI Perjuangan dari Dapil Medan V tersebut.

Daniel berjanji, pihaknya akan terus memantau pekerjaan proyek itu agar berjalan sebagaimana mestinya, termasuk jalan masuk ke rumah warga yang sampai saat ini belum bisa dilalui dengan nyaman karena debu yang berterbangan di jalanan dan keluhan warga lainnya.

“Dalam waktu dekat kami akan turun ke lokasi untuk melihat bagaimana pengerjaan proyek itu,” tegasnya.

Namun diharapkannya, Pemprovsu melalui Dinas PUPR yang memantau dan mengawasi proyek ini dapat meningkatkan perhatiannya.

“Jangan hanya melihat namun tidak mengawasi. Apalagi membiarkan banyaknya penyimpangan yang terjadi,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam 1 jam, tidak kurang dari 20 kendaraan yang melintas di kawasan Kwala Bekala sampai Simalingkar B mengalami kecelakaan saat melintas di jalan sepanjang pengorekan pipa pembangunan JDU, Senin malam (16/10).

Disebutkan tokoh pemuda setempat, pekerjaan pemborong sangat tidak profesional dan terkesan asal-asalan.

“Bukan hanya galian saja yang ditutup namun tidak bisa dilalui karena lembek, banyak tanah yang berserakan di badan jalan, tidak dibersihkan,” kata warga tersebut.
(map/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/