26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Lawan Perubahan Iklim, PT Indonesia Eco Capital dan China CNG Dirikan PT Zero Carbon 

SUMUT POS – Langkah penting diambil oleh PT. Indonesia Eco Capital dan China Carbon Neutral Development Group Limited (CCNG) untuk melawan perubahan iklim. Langkah penting itu adalah melakukan kemitraan sehingga tercapai lanskap bisnis di Indonesia untuk masa depan yang lebih baik, cerah dan hijau. Tentu ini juga menjadi cita-cita pemerintah selama ini.

Kemitraan itu pun melahirkan PT Zero Carbon Future Indonesia. Kontrak kerja sama PT Zero Carbon Future Indonesia ini telah ditandatangani pada Rabu, 8 November 2023, di Hong Kong.
PT. Zero Carbon Future Indonesia merupakan bukti komitmen kuat dari kedua perusahaan dalam
mendukung program pemerintah Tiongkok dan Indonesia untuk memerangi perubahan iklim.
Indonesia, khususnya, telah menetapkan tujuan ambisius mencapai zero emisi karbon pada tahun
2060, dan sejalan dengan tekad Tiongkok untuk mencapai netralitas karbon pada tahun yang sama.

‘’Hari ini, saya senang mewakili PT. Indonesia Eco Capital merayakan penandatanganan kontrak kerja sama dengan China Carbon Neutral Development Group Limited untuk mendirikan PT. Zero Carbon
Future Indonesia. Ini menandai langkah signifikan menuju masa depan yang lebih cerah dan
berkelanjutan,’’ ujar Direktur PT Indonesia Eco Capital Fiona Chaw.

Fiona Chaw melanjutkan pentingnya upaya bersama dan fokus pada perdagangan karbon, portal web, platform digital, dan konsultasi manajemen.

Fiona Chaw juga menggarisbawahi potensi dan pentingnya kemitraan ini dalam membentuk masa
depan Indonesia yang berkelanjutan. Hal itu selaras dengan tujuan Zero Carbon Indonesia.
Selain itu, Mr. Zhong Guoxing, CEO China Carbon Neutral Development Group Limited (CCNG), dengan penuh semangat dan keyakinan menyampaikan pandangannya mengenai kemitraan ini.

Dalam pidatonya, Mr. Zhong Guoxing menyatakan “China Carbon Neutral Development Group Limited
memiliki tekad kuat untuk menjadi pelaksana strategi bisnis Jalur Sutera yang berpusat di Hong Kong. Kemitraan dengan PT Indonesia Eco Capital merupakan langkah strategis kami dalam menjalani peran global. Kami berharap bahwa kolaborasi yang tulus dan dengan memadukan keunggulan masing￾masing perusahaan dapat memberikan hasil yang berlimpah.”

Komisaris Utama PT Zero Carbon Future Indonesia Haji Surianto juga menyambut positif kemitraan ini.
“Zero Carbon Future Indonesia merupakan langkah penting menuju masa depan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran di masyarakat mengenai potensi kredit karbon dan cara optimal untuk
menggunakannya secara ekonomis dan berkelanjutan,” jelasnya.

Ucapan Haji Surianto sekaligus membuktikan bahwa kemitraan ini bukan hanya tentang bisnis. ‘’Ini tentang memajukan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan untuk kemajuan masyarakat secara keseluruhan. ‘’

Selanjutnya PT Zero Carbon Future Indonesia akan berfokus pada pemanfaatan kredit karbon sebagai
alat vital dalam memerangi perubahan iklim.

Dalam konteks global yang semakin berfokus pada karbon, kredit karbon muncul sebagai solusi yang
berpotensi menguntungkan bagi perusahaan dan negara. Penandatanganan kontrak kerja sama ini hanyalah awal dari perjalanan yang menjanjikan menuju indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Sebagai Langkah pertamanya, PT Zero Carbon Future Indonesia menjanjikan untuk menjadi penggerak perubahan yang signifikan, dengan potensi untuk mendorong kedua negara mencapai tujuan iklim mereka.

Kolaborasi ini berfungsi sebagai contoh cemerlang dari dampak positif kemitraan lintas negara dalam
mengatasi tantangan global dan membawa harapan untuk masa depan di mana bisnis secara aktif berkontribusi pada dunia zero carbon.

Peluang di Indonesia

Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia juga sudah mengumumkan dimulainya
perdagangan bursa karbon pada 26 September 2023.

Seperti diketahui sumber potensial kredit karbon di Indonesia meliputi hutan alam, mangrove, lahan
gambut, hutan lindung, penggunaan kendaraan listrik, dan reboisasi/konservasi hutan. Satu kredit
karbon setara dengan pengurangan 1 ton emisi CO2.

Pasar potensial untuk program ini termasuk perusahaan dengan orientasi ekspor yang mengakui kebutuhan untuk menerapkan kredit karbon untuk memasarkan produk mereka di negara-negara yang sadar dan menerapkan kredit karbon. Sektor pertambangan dan peleburan juga menjanjikan di pasar kredit karbon. (Rel)

SUMUT POS – Langkah penting diambil oleh PT. Indonesia Eco Capital dan China Carbon Neutral Development Group Limited (CCNG) untuk melawan perubahan iklim. Langkah penting itu adalah melakukan kemitraan sehingga tercapai lanskap bisnis di Indonesia untuk masa depan yang lebih baik, cerah dan hijau. Tentu ini juga menjadi cita-cita pemerintah selama ini.

Kemitraan itu pun melahirkan PT Zero Carbon Future Indonesia. Kontrak kerja sama PT Zero Carbon Future Indonesia ini telah ditandatangani pada Rabu, 8 November 2023, di Hong Kong.
PT. Zero Carbon Future Indonesia merupakan bukti komitmen kuat dari kedua perusahaan dalam
mendukung program pemerintah Tiongkok dan Indonesia untuk memerangi perubahan iklim.
Indonesia, khususnya, telah menetapkan tujuan ambisius mencapai zero emisi karbon pada tahun
2060, dan sejalan dengan tekad Tiongkok untuk mencapai netralitas karbon pada tahun yang sama.

‘’Hari ini, saya senang mewakili PT. Indonesia Eco Capital merayakan penandatanganan kontrak kerja sama dengan China Carbon Neutral Development Group Limited untuk mendirikan PT. Zero Carbon
Future Indonesia. Ini menandai langkah signifikan menuju masa depan yang lebih cerah dan
berkelanjutan,’’ ujar Direktur PT Indonesia Eco Capital Fiona Chaw.

Fiona Chaw melanjutkan pentingnya upaya bersama dan fokus pada perdagangan karbon, portal web, platform digital, dan konsultasi manajemen.

Fiona Chaw juga menggarisbawahi potensi dan pentingnya kemitraan ini dalam membentuk masa
depan Indonesia yang berkelanjutan. Hal itu selaras dengan tujuan Zero Carbon Indonesia.
Selain itu, Mr. Zhong Guoxing, CEO China Carbon Neutral Development Group Limited (CCNG), dengan penuh semangat dan keyakinan menyampaikan pandangannya mengenai kemitraan ini.

Dalam pidatonya, Mr. Zhong Guoxing menyatakan “China Carbon Neutral Development Group Limited
memiliki tekad kuat untuk menjadi pelaksana strategi bisnis Jalur Sutera yang berpusat di Hong Kong. Kemitraan dengan PT Indonesia Eco Capital merupakan langkah strategis kami dalam menjalani peran global. Kami berharap bahwa kolaborasi yang tulus dan dengan memadukan keunggulan masing￾masing perusahaan dapat memberikan hasil yang berlimpah.”

Komisaris Utama PT Zero Carbon Future Indonesia Haji Surianto juga menyambut positif kemitraan ini.
“Zero Carbon Future Indonesia merupakan langkah penting menuju masa depan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran di masyarakat mengenai potensi kredit karbon dan cara optimal untuk
menggunakannya secara ekonomis dan berkelanjutan,” jelasnya.

Ucapan Haji Surianto sekaligus membuktikan bahwa kemitraan ini bukan hanya tentang bisnis. ‘’Ini tentang memajukan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan untuk kemajuan masyarakat secara keseluruhan. ‘’

Selanjutnya PT Zero Carbon Future Indonesia akan berfokus pada pemanfaatan kredit karbon sebagai
alat vital dalam memerangi perubahan iklim.

Dalam konteks global yang semakin berfokus pada karbon, kredit karbon muncul sebagai solusi yang
berpotensi menguntungkan bagi perusahaan dan negara. Penandatanganan kontrak kerja sama ini hanyalah awal dari perjalanan yang menjanjikan menuju indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Sebagai Langkah pertamanya, PT Zero Carbon Future Indonesia menjanjikan untuk menjadi penggerak perubahan yang signifikan, dengan potensi untuk mendorong kedua negara mencapai tujuan iklim mereka.

Kolaborasi ini berfungsi sebagai contoh cemerlang dari dampak positif kemitraan lintas negara dalam
mengatasi tantangan global dan membawa harapan untuk masa depan di mana bisnis secara aktif berkontribusi pada dunia zero carbon.

Peluang di Indonesia

Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia juga sudah mengumumkan dimulainya
perdagangan bursa karbon pada 26 September 2023.

Seperti diketahui sumber potensial kredit karbon di Indonesia meliputi hutan alam, mangrove, lahan
gambut, hutan lindung, penggunaan kendaraan listrik, dan reboisasi/konservasi hutan. Satu kredit
karbon setara dengan pengurangan 1 ton emisi CO2.

Pasar potensial untuk program ini termasuk perusahaan dengan orientasi ekspor yang mengakui kebutuhan untuk menerapkan kredit karbon untuk memasarkan produk mereka di negara-negara yang sadar dan menerapkan kredit karbon. Sektor pertambangan dan peleburan juga menjanjikan di pasar kredit karbon. (Rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/