26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Nahas di Tengah Langit Cerah dan tanpa Kabut

Komandan Misi Kemanusiaan ke Palestina Ikut Jadi Korban

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga di kawasan jatuhnya pesawat TNI-AU biasa melihat pesawat militer berlatih di sana dan menjadikannya tontonan. Kolonel Penerbang Subhan, salah seorang korban, baru seminggu lalu memimpin misi antar bantuan ke Gaza lewat Mesir.

PERJALANAN panjang harus ditempuh Kolonel Penerbang Subhan untuk membawa puluhan ton bantuan itu. Dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Pangkalan Udara El Arish, Mesir.

Dilepas Presiden Joko Widodo pada Sabtu awal bulan ini (4/11), bantuan itu ditujukan untuk warga Palestina di Jalur Gaza yang tengah dibombardir Israel. Subhan bertugas sebagai komandan misi tersebut.

Setiba di Mesir, satu-satunya akses untuk menyalurkan bantuan ke Gaza, Subhan bersama 44 prajurit lain disambut langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf.

Setelah memastikan bantuan kemanusiaan tersebut diterima, Subhan memimpin kepulangan rombongan dan sampai dengan selamat di Jakarta pada Rabu (8/11).

Rupanya, itu menjadi misi kemanusiaan terakhir yang dijalani Komandan Wing 2 Lanud TNI-AU Abdulrachman Saleh tersebut. Kemarin (16/11), seminggu setelah kepulangan ke tanah air, alumnus Akademi Angkatan Udara Angkatan 1998 itu berpulang ke keabadian.

Terbang bersama Mayor Penerbang Yuda A. Seta yang memiloti Super Tucano TT-3103, Subhan dipastikan meninggal seiring jatuhnya pesawat TNI-AU di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, kemarin. Begitu pula dengan Yuda.

ALMARHUM: Foto almarhum Kolonel Penerbang Subhan.

“Dua jenazah sudah ditemukan. Yakni, almarhum Mayor Penerbang Yuda Seta dan Kolonel Penerbang Subhan,” kata Kadispenau Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati dalam keterangan resmi kemarin.

Subhan menjadi komandan Wing 2 Lanud TNI-AU Abdulrachman Saleh menggantikan Kolonel Penerbang Erwin Sugiandi. Sebelumnya, dia bertugas sebagai perwira menengah Sopsau.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warga di kawasan jatuhnya pesawat TNI-AU biasa melihat pesawat militer berlatih di sana dan menjadikannya tontonan. Kolonel Penerbang Subhan, salah seorang korban, baru seminggu lalu memimpin misi antar bantuan ke Gaza lewat Mesir.

PERJALANAN panjang harus ditempuh Kolonel Penerbang Subhan untuk membawa puluhan ton bantuan itu. Dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Pangkalan Udara El Arish, Mesir.

Dilepas Presiden Joko Widodo pada Sabtu awal bulan ini (4/11), bantuan itu ditujukan untuk warga Palestina di Jalur Gaza yang tengah dibombardir Israel. Subhan bertugas sebagai komandan misi tersebut.

Setiba di Mesir, satu-satunya akses untuk menyalurkan bantuan ke Gaza, Subhan bersama 44 prajurit lain disambut langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf.

Setelah memastikan bantuan kemanusiaan tersebut diterima, Subhan memimpin kepulangan rombongan dan sampai dengan selamat di Jakarta pada Rabu (8/11).

Rupanya, itu menjadi misi kemanusiaan terakhir yang dijalani Komandan Wing 2 Lanud TNI-AU Abdulrachman Saleh tersebut. Kemarin (16/11), seminggu setelah kepulangan ke tanah air, alumnus Akademi Angkatan Udara Angkatan 1998 itu berpulang ke keabadian.

Terbang bersama Mayor Penerbang Yuda A. Seta yang memiloti Super Tucano TT-3103, Subhan dipastikan meninggal seiring jatuhnya pesawat TNI-AU di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, kemarin. Begitu pula dengan Yuda.

ALMARHUM: Foto almarhum Kolonel Penerbang Subhan.

“Dua jenazah sudah ditemukan. Yakni, almarhum Mayor Penerbang Yuda Seta dan Kolonel Penerbang Subhan,” kata Kadispenau Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati dalam keterangan resmi kemarin.

Subhan menjadi komandan Wing 2 Lanud TNI-AU Abdulrachman Saleh menggantikan Kolonel Penerbang Erwin Sugiandi. Sebelumnya, dia bertugas sebagai perwira menengah Sopsau.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/