28 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Temu Ahli Museum 2011, Sumut Tuan Rumah

MEDAN- Sumatera Utara akan menjadi tuan rumah Temu Nasional Ahli Musuem yang digelar 2-5 Mei 2011 yang akan dihadiri sekitar 250 pakar di bidang budaya, kemuseuman dan purbakala di tanah air. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Aurora Tambunan ketika bertemu dengann Penjabat (Pj) Gubsu Gatot Pujo Nugroho di Medan, Senin (28/3).

Dalam pertemuan itu, Dirjen Sejarah dan Purbakala Kemenbudpar didampingi Direktur Museum Ditjen Sejaran Intan Mardiana dan Kepala Museum Negeri Sumut Sri Hartini. Menurut Aurora, pertemuan itu akan dijadikan wadah untuk saling bertukar informasi dan masukan mengenai pengelolaan museum di tanah air.
Hal itu diperkirakan sangat bermanfaat karana selama ini cukup banyak keluhan dan ungkapan ketidakpuasan atas pengelolaan dan kondisi museum di sejumlah daerah.

“Banyak museum yang ‘mati segan hidup tak mau’,” katanya. Kondisi itu, kata Aurora, diperaparah dengan adanya sebagian pemerintah daerah yang kurang memperdulikan, bahkan menyepelekan keberadaan museum.
Pihaknya pernah menerima masukan dari sejumlah anggota dewan agar pemerintah pusat, khususnya Kemenbudpar menarik pengelolaan museum yang ada di daerah.

Namun, pihaknya menilai perhatian pemerintah daerah terhadap pengelolaan museum di Sumut cukup baik meski perlu perbaikan lebih lanjut.
“Karena itu, kami bawa sekitar 250 ahli museum untuk menyemarakkan Sumut,” kata mantan Kepala Dinas Pariwisata Jakarta itu.

Menurut Aurora, perbaikan yang pihaknya tawarkan ke Pemprov Sumut adalah penataan museum agar lebih menarik dan membuat masyarakat ketagihan untuk berkunjung lagi.

Salah satu caranya dengan menjadikan museum murni sebagai tempat memamerkan berbagai hasil kebudayaan daerah. “Kalau bisa, jangan dicampur dengan kegiatan administrasi perkantoran,” katanya.
Menurut Aurora, pihaknya akan memiliki alasan untuk mengupayakan bantuan dari APBN terhadap pengembangan museum di Sumut jika Pemprov setempat telah berbuata terlebih dulu.
“Malah, itu bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” katanya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Museum Daerah (Amida) Sumut Dr Ikhwan Azhari mengatakan, Sumut memiliki 23 museum yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota. Namun dari jumlah itu, hanya empat museum yang layak dikunjungi.

Ia menyebutkan empat museum itu adalah Museum Negeri dan Museum Rahmat Galeri di Medan, Museum Nias di Kota Gunung Sitoli, dan Museum Batak di Toba Samosir.
Penjabat Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho menyambut baik rencana pertemuan sejumlah ahli di bidang budaya, kemuseuman dan purbakala di tanah air tersebut.
Malah, Gatot Pujo Nugroho menawarkan agar kegiatan tersebut bukan hanya di Kota Medan, tetapi dilanjutkan ke kawasan wisata Danau Toba.

“Jadi, bisa juga menjadi promosi pariwisata Sumut,” kata Gatot.
Mengenai saran pengembangan museum, Penjabat Gubernur Sumut itu menyatakan akan pihaknya telah menyiapkan anggaran yang cukup besar.
Namun pihaknya mengoordinasikan ide dari Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala Kemenbudpar itu dengan Dinas Pariwisata Sumut.(ari)

MEDAN- Sumatera Utara akan menjadi tuan rumah Temu Nasional Ahli Musuem yang digelar 2-5 Mei 2011 yang akan dihadiri sekitar 250 pakar di bidang budaya, kemuseuman dan purbakala di tanah air. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Aurora Tambunan ketika bertemu dengann Penjabat (Pj) Gubsu Gatot Pujo Nugroho di Medan, Senin (28/3).

Dalam pertemuan itu, Dirjen Sejarah dan Purbakala Kemenbudpar didampingi Direktur Museum Ditjen Sejaran Intan Mardiana dan Kepala Museum Negeri Sumut Sri Hartini. Menurut Aurora, pertemuan itu akan dijadikan wadah untuk saling bertukar informasi dan masukan mengenai pengelolaan museum di tanah air.
Hal itu diperkirakan sangat bermanfaat karana selama ini cukup banyak keluhan dan ungkapan ketidakpuasan atas pengelolaan dan kondisi museum di sejumlah daerah.

“Banyak museum yang ‘mati segan hidup tak mau’,” katanya. Kondisi itu, kata Aurora, diperaparah dengan adanya sebagian pemerintah daerah yang kurang memperdulikan, bahkan menyepelekan keberadaan museum.
Pihaknya pernah menerima masukan dari sejumlah anggota dewan agar pemerintah pusat, khususnya Kemenbudpar menarik pengelolaan museum yang ada di daerah.

Namun, pihaknya menilai perhatian pemerintah daerah terhadap pengelolaan museum di Sumut cukup baik meski perlu perbaikan lebih lanjut.
“Karena itu, kami bawa sekitar 250 ahli museum untuk menyemarakkan Sumut,” kata mantan Kepala Dinas Pariwisata Jakarta itu.

Menurut Aurora, perbaikan yang pihaknya tawarkan ke Pemprov Sumut adalah penataan museum agar lebih menarik dan membuat masyarakat ketagihan untuk berkunjung lagi.

Salah satu caranya dengan menjadikan museum murni sebagai tempat memamerkan berbagai hasil kebudayaan daerah. “Kalau bisa, jangan dicampur dengan kegiatan administrasi perkantoran,” katanya.
Menurut Aurora, pihaknya akan memiliki alasan untuk mengupayakan bantuan dari APBN terhadap pengembangan museum di Sumut jika Pemprov setempat telah berbuata terlebih dulu.
“Malah, itu bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” katanya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Museum Daerah (Amida) Sumut Dr Ikhwan Azhari mengatakan, Sumut memiliki 23 museum yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota. Namun dari jumlah itu, hanya empat museum yang layak dikunjungi.

Ia menyebutkan empat museum itu adalah Museum Negeri dan Museum Rahmat Galeri di Medan, Museum Nias di Kota Gunung Sitoli, dan Museum Batak di Toba Samosir.
Penjabat Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho menyambut baik rencana pertemuan sejumlah ahli di bidang budaya, kemuseuman dan purbakala di tanah air tersebut.
Malah, Gatot Pujo Nugroho menawarkan agar kegiatan tersebut bukan hanya di Kota Medan, tetapi dilanjutkan ke kawasan wisata Danau Toba.

“Jadi, bisa juga menjadi promosi pariwisata Sumut,” kata Gatot.
Mengenai saran pengembangan museum, Penjabat Gubernur Sumut itu menyatakan akan pihaknya telah menyiapkan anggaran yang cukup besar.
Namun pihaknya mengoordinasikan ide dari Direktur Jenderal Sejarah dan Purbakala Kemenbudpar itu dengan Dinas Pariwisata Sumut.(ari)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/