Kebahagiaan hidup Thomas Beatie terkoyak. Pria Amerika Serikat (AS) yang dikenal sebagai The Pregnant Man setelah menjadi “laki-laki” pertama yang mengandung pada 2007 lalu itu bercerai dengan sang istri, Nancy.
Kandasnya mahligai rumah tangga Beatie yang telah terjalin selama sekitar sembilan tahun itu terungkap dalam wawancara dengan CBS. Saat itu, bapak tiga anak tersebut sedang terlibat taping program The Doctors. “Seperti pernikahan pada umumnya, kami juga dihadapkan pada masa-masa sulit dan kami berhasil melampaui itu semua. Tapi, saat ini, kami memutuskan untuk berpisah,” bebernya.
Dalam edisinya Kamis (19/4), Daily Mail menyatakan bahwa perpisahan itu terjadi justru saat Beatie menjalani tahap terakhir prosesnya menjadi lelaki tulen. Sejak memutuskan untuk menjadi pria pada 2002 lalu, pria 38 tahun itu memang sengaja mempertahankan alat reproduksi dan alat kelamin wanitanya. Dengan demikian, dia bisa tetap hamil dan melahirkan secara normal.
Baru-baru ini, dia menjalani terapi dan operasi terakhir untuk mengubah alat kelaminnya menjadi pria. Beatie yang terlahir sebagai Tracy Lagondino itu juga memutuskan untuk mengangkat rahim serta saluran telurnya. “Nancy belum bertemu dengan diri saya yang baru,” ujarnya. Menurut rencana, The Doctors yang menampilkan Beatie sebagai pemeran utama bakal tayang pada 7 Mei mendatang.
Pria transgender yang menikahi Nancy di Hawaii pada 2003 lalu itu menyebut tekanan publik sebagai salah satu penyebab perceraian mereka. Terutama, setelah berita kehamilannya pada pengujung 2007 menjadi topik hangat berbagai media. Pada 29 Juni 2008, putri pertama mereka, Susan Juliette Beatie, lahir ke dunia. Keluarga kecil itu pun terpaksa berbagi kehidupan pribadi mereka dengan publik.
Selain seputar kehamilan Beatie dan kelahiran Susan, mereka juga terpaksa berbagi kisah tentang kehidupan pribadi mereka sebagai suami istri kepada publik. Sebab, dari sisi seksual, Beatie dan Nancy masih sama-sama perempuan. “Kami memang selalu dihadapkan pada isu seksual,” katanya.
Tapi, sebenarnya, bukan itu yang menjadi masalah utama melainkan bagaimana kami menghidupi keluarga ini,” paparnya.
Seiring berjalannya waktu, terutama setelah kelahiran Austin Alexander Beatie dan Jensen James Beatie, finansial menjadi masalah besar bagi Beatie dan Nancy. “Saya harus mengeluarkan biaya hingga ribuan dolar untuk bisa menjadi laki-laki. Biaya yang jauh lebih banyak harus saya keluarkan saat saya menginginkan keturunan dan hamil dengan cara inseminasi buatan,” katanya.
Sayangnya, pada waktu yang sama, Beatie dan Nancy terpaksa menutup bisnis sablon kaos mereka. Sebab, kisah The Pregnant Man tak hanya mendatangkan simpati tapi juga benci. “Kami terpaksa menutup semua celah yang berpotensi membuat kami semakin tertekan. Termasuk, bisnis kami. Banyak orang gila yang mengganggu,” papar pria kelahiran Hawaii tersebut.
Beatie lantas menyebutkan beberapa jenis kegilaan mereka yang membenci dia dan keluarganya. Selain ancaman mati dan ancaman kekerasan yang lain, mereka ternyata juga harus rela menjadi bulan-bulanan melalui email, Facebook ataupun YouTube. “Ada yang sangat keterlaluan dan berdandan ala pria hamil dalam pesta Halloween dengan mengangkat tema The Pregnant Man. Mengerikan,” kenangnya.
Legalitas status Beatie sebagai ayah tiga anak juga menelan biaya yang tidak sedikit. “Saya harus menyewa pengacara untuk melegalkan posisi saya sebagai ayah pada akte kelahiran anak-anak saya. Semua itu tidak murah,” ungkapnya. Tapi, dia bersyukur karena pada akhirnya, hukum berpihak kepada dia. Hukum AS mengakui dia sebagai ayah tiga anaknya dan Nancy sebagai ibu mereka.