30 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Evaluasi Dirut Pirngadi

Rendahnya pelayanan yang dilakukan RSUD dr Pirngadi Medan terhadap pasien miskin di Kota Medan, mengakibatkan timbulnya sejumlah masalah. Apa tanggapan anggota dewan? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Kesuma Ramadhan dengan Ketua Komisi B DPRD Medan, Surianda Lubis.

Bagaimana Anda menilai kondisi rumah sakit yang selalu dikritisi masyarakat akibat lemahnya pelayanan?

Dalam hal ini, seharusnya manajemen rumah sakit bisa memahami bahwa setiap aset pemerintah harus memiliki standar pelayanan, yakni harus mampu mengedepankan pelayanan dengan mengedepankan kesehatan dan keselamatan jiwa masyarakat Kota Medan.

Apakah standar pelayanan rumah sakit belum jelas?
Seandainya jelas, maka tidak akan ditemui beberapa kasus, bahkan yang berujung terhadap gugatan ke Pengadilan. Kita melihat jika dalam operasionalnya, RSUD dr Pirngadi  belum bisa menerapkan dua hal tadi, yakni keselamatan jiwa dan pelayanan yang baik terhadap pasiennya. Ini merupakan persoalan serius yang harus segera disikapi oleh pemerintah.

Apa langkah yang seharusnya diambil oleh pemerintah?
Agar sejumlah kasus kasus tidak terulang, cukup alasan bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap pimpinan RSUD Dr Pirngadi. Hal ini untuk menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat. Dengan sejumlah kritikan akibat lambatnya pelayanan yag diberikan rumah sakit dan beragam kritikan lainnya memberikan kesan seolah kesehatan masyarakat tidak lagi menjadi prioritas.

Apa ada dampak yang ditimbulkan dengan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit milik pemerintah?
Dengan hilangnya kepercayaan masyarakat otomatis masyarakat tidak akan lagi mau berobat di rumah sakit tersebut karena bukan mendapatkan kesehatan justru mengancam jiwanya. Alasan ini jugalah yang menyebabkan sejumlah masyarakat berbondong-bondong berobat ke luar negeri karena memilih pelayanan yang lebih representatif yang disediakan rumah sakit luar.

Apa solusi yang harusnya dilakukan untuk menciptakan sebuah pelayanan prima?
Sya kembali menekankan untuk Pemerintah dalam hal ini harus mengevaluasi kinerja pimpinan Pirngadi, jika tidak maksimal harusnya bisa dicari orang yang berkompeten sesuai bidangnya. Setidaknya jika Pirngadi bisa menjadi lokomotif pelayanan yang baik bagi rumah sakit lainnnya, maka ini akan memberikan efek yang sangat baik dengan tingkat kepercayaan masyarakat. Selain itu RSUD dr Pirngadi juga harus memiliki Blue Print untuk program pengembangan rumah sakit dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Jadi dengan Blue Print kita kan tau maunya pelyanan yang terbaik itu bagaimana langkah yang harusnya dilakukan. (*)

Rendahnya pelayanan yang dilakukan RSUD dr Pirngadi Medan terhadap pasien miskin di Kota Medan, mengakibatkan timbulnya sejumlah masalah. Apa tanggapan anggota dewan? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Kesuma Ramadhan dengan Ketua Komisi B DPRD Medan, Surianda Lubis.

Bagaimana Anda menilai kondisi rumah sakit yang selalu dikritisi masyarakat akibat lemahnya pelayanan?

Dalam hal ini, seharusnya manajemen rumah sakit bisa memahami bahwa setiap aset pemerintah harus memiliki standar pelayanan, yakni harus mampu mengedepankan pelayanan dengan mengedepankan kesehatan dan keselamatan jiwa masyarakat Kota Medan.

Apakah standar pelayanan rumah sakit belum jelas?
Seandainya jelas, maka tidak akan ditemui beberapa kasus, bahkan yang berujung terhadap gugatan ke Pengadilan. Kita melihat jika dalam operasionalnya, RSUD dr Pirngadi  belum bisa menerapkan dua hal tadi, yakni keselamatan jiwa dan pelayanan yang baik terhadap pasiennya. Ini merupakan persoalan serius yang harus segera disikapi oleh pemerintah.

Apa langkah yang seharusnya diambil oleh pemerintah?
Agar sejumlah kasus kasus tidak terulang, cukup alasan bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap pimpinan RSUD Dr Pirngadi. Hal ini untuk menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat. Dengan sejumlah kritikan akibat lambatnya pelayanan yag diberikan rumah sakit dan beragam kritikan lainnya memberikan kesan seolah kesehatan masyarakat tidak lagi menjadi prioritas.

Apa ada dampak yang ditimbulkan dengan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit milik pemerintah?
Dengan hilangnya kepercayaan masyarakat otomatis masyarakat tidak akan lagi mau berobat di rumah sakit tersebut karena bukan mendapatkan kesehatan justru mengancam jiwanya. Alasan ini jugalah yang menyebabkan sejumlah masyarakat berbondong-bondong berobat ke luar negeri karena memilih pelayanan yang lebih representatif yang disediakan rumah sakit luar.

Apa solusi yang harusnya dilakukan untuk menciptakan sebuah pelayanan prima?
Sya kembali menekankan untuk Pemerintah dalam hal ini harus mengevaluasi kinerja pimpinan Pirngadi, jika tidak maksimal harusnya bisa dicari orang yang berkompeten sesuai bidangnya. Setidaknya jika Pirngadi bisa menjadi lokomotif pelayanan yang baik bagi rumah sakit lainnnya, maka ini akan memberikan efek yang sangat baik dengan tingkat kepercayaan masyarakat. Selain itu RSUD dr Pirngadi juga harus memiliki Blue Print untuk program pengembangan rumah sakit dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Jadi dengan Blue Print kita kan tau maunya pelyanan yang terbaik itu bagaimana langkah yang harusnya dilakukan. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/