26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Lolos SIPSS Polri, Dua Disabilitas Jadi Dokter dan Operator IT

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Polri membuktikan upaya kesetaraan terhadap disabilitas. Dua disabilitas bakal segera bergabung dengan Korps Bhayangkara setelah lolOs rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Satu orang akan menjadi dokter kepolisian dan satu lainnya menjadi operator Informasi Teknologi (IT).

Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa dua dari tiga disabilitas lolos hingga tahap akhir tes rekrutmen SIPSS. Keduanya berlatarbelakang sarjana kedokteran dan sarjana pendidikan teknologi informasi. “Dari tiga orang, dalam tahap akhir lolos dua,” paparnya dalam keterangan tertulisnya kemarin.

Keduanya mendapatkan nilai yang baik dalam tes tahap akhir tersebut. Karena itu untuk sarjana kedokteran akan menjadi dokter kepolisian dan sarjana pendidikan teknologi informasi menjadi operator IT. “Pekerjaannya lebih ke staf dan operator,” paparnya.

Selanjutnya, calon siswa yang dinyatakan lolos seleksi, termasuk difabel, akan memulai pendidikan pada 5 Maret 2024. “Dalam tahap ini, siswa difabel dan reguler diperlakukan setara,” jelas mantan Kadivhumas Polri tersebut.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo membuat kebijakan inklusif dengan membuka rekrutmen SIPSS untuk kalangan difabel. Proses seleksi masuk dan kegiatan pendidikan para difabel dengan siswa reguler dilakukan bersamaan.

Polri juga akan membuka kesempatan bagi kalangan difabel untuk mengikut seleksi pendidikan pembentukan Bintara mulai tahun ini. SSDM Polri menggencarkan sosialisasi pengumuman pembukaan rekrutmen Bintara ke kelompok-kelompok disabilitas. (idr/jpg/ila)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Polri membuktikan upaya kesetaraan terhadap disabilitas. Dua disabilitas bakal segera bergabung dengan Korps Bhayangkara setelah lolOs rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Satu orang akan menjadi dokter kepolisian dan satu lainnya menjadi operator Informasi Teknologi (IT).

Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa dua dari tiga disabilitas lolos hingga tahap akhir tes rekrutmen SIPSS. Keduanya berlatarbelakang sarjana kedokteran dan sarjana pendidikan teknologi informasi. “Dari tiga orang, dalam tahap akhir lolos dua,” paparnya dalam keterangan tertulisnya kemarin.

Keduanya mendapatkan nilai yang baik dalam tes tahap akhir tersebut. Karena itu untuk sarjana kedokteran akan menjadi dokter kepolisian dan sarjana pendidikan teknologi informasi menjadi operator IT. “Pekerjaannya lebih ke staf dan operator,” paparnya.

Selanjutnya, calon siswa yang dinyatakan lolos seleksi, termasuk difabel, akan memulai pendidikan pada 5 Maret 2024. “Dalam tahap ini, siswa difabel dan reguler diperlakukan setara,” jelas mantan Kadivhumas Polri tersebut.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo membuat kebijakan inklusif dengan membuka rekrutmen SIPSS untuk kalangan difabel. Proses seleksi masuk dan kegiatan pendidikan para difabel dengan siswa reguler dilakukan bersamaan.

Polri juga akan membuka kesempatan bagi kalangan difabel untuk mengikut seleksi pendidikan pembentukan Bintara mulai tahun ini. SSDM Polri menggencarkan sosialisasi pengumuman pembukaan rekrutmen Bintara ke kelompok-kelompok disabilitas. (idr/jpg/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/