28 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Promosi Dihapus , Harga Tiket Pesawat Naik 10 Persen

JAKARTA – Bagi Anda yang punya rencana bepergian dengan pesawat terbang harus siap merogoh kocek lebih dalam. Sebab, maskapai penerbangan mulai menaikkan harga tiket pesawat. Keputusan sulit itu harus diambil karena harga bahan bakar pesawat (avtur) terus naik.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, naiknya harga minyak membuat beban biaya bahan bakar ikut naik. ’’Karena itu, harga tiket kami sesuaikan. Salah satu caranya, memangkas tiket promosi,’’ ujarnya di Kantor Kementerian BUMN kemarin (30/3).
Menurut Emirsyah, program-program tiket promosi berharga murah yang selama ini diberlakukan untuk rute domestik kini tidak bisa lagi diberikan. ’’Jadi, untuk sub classes (tiket dengan harga terbawah, Red), kami naikkan 5 hingga 10 persen,’’ katanya.

Emirsyah menerangkan, setiap maskapai penerbangan mengelompokkan harga tiket melalui mekanisme kelas-kelas. Mulai kelas termurah, sedang, hingga kelas termahal. ’’Nah, di Garuda, tiket promosi untuk sub classes itu porsinya sekitar 10 hingga 15 persen dari total tiket yang dijual. Jadi, tiket itulah yang harganya dinaikkan,’’ jelasnya.
Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Garuda Indonesia Arif Wibowo menambahkan, alasan harga tiket sub classes dinaikkan karena beban biaya avtur sudah tidak bisa di-cover dengan harga lama. ’’Dengan harga minyak di atas USD 100 per barel, kontribusi avtur terhadap biaya operasi sudah lebih dari 30 persen. Padahal, kalau harga minyak di bawah USD 100 per barel, kontribusinya hanya sekitar 20 persen. Karena itu, untuk rute luar negeri, fuel surcharge sudah kami naikkan,’’ terangnya.

Strategi memangkas tiket promosi juga diterapkan oleh maskapai lain. Secara terpisah, Juru Bicara Sriwijaya Air Agus Soedjono mengatakan, maskapai kini memang dihadapkan pada pilihan sulit. ’’Biaya terus meningkat seiring tingginya harga avtur, tapi sulit juga kalau harus menaikkan harga tiket karena bakal memberatkan konsumen. Karena itu, solusinya, tiket promosi untuk beberapa rute tertentu kami kurangi,’’ ujarnya.
Adapun Manajer Humas Batavia Air Eddy Haryanto mengatakan, untuk menyiasati tingginya harga avtur, saat ini pihaknya tidak lagi menjual tiket dengan kelas harga termurah yang biasanya diberikan kepada instansi tertentu yang sudah menjalin kerja sama. ’’Saat ini penjualan tiket termurah sementara kami hentikan,’’ katanya.  (owi/c10/kim/jpnn)

JAKARTA – Bagi Anda yang punya rencana bepergian dengan pesawat terbang harus siap merogoh kocek lebih dalam. Sebab, maskapai penerbangan mulai menaikkan harga tiket pesawat. Keputusan sulit itu harus diambil karena harga bahan bakar pesawat (avtur) terus naik.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan, naiknya harga minyak membuat beban biaya bahan bakar ikut naik. ’’Karena itu, harga tiket kami sesuaikan. Salah satu caranya, memangkas tiket promosi,’’ ujarnya di Kantor Kementerian BUMN kemarin (30/3).
Menurut Emirsyah, program-program tiket promosi berharga murah yang selama ini diberlakukan untuk rute domestik kini tidak bisa lagi diberikan. ’’Jadi, untuk sub classes (tiket dengan harga terbawah, Red), kami naikkan 5 hingga 10 persen,’’ katanya.

Emirsyah menerangkan, setiap maskapai penerbangan mengelompokkan harga tiket melalui mekanisme kelas-kelas. Mulai kelas termurah, sedang, hingga kelas termahal. ’’Nah, di Garuda, tiket promosi untuk sub classes itu porsinya sekitar 10 hingga 15 persen dari total tiket yang dijual. Jadi, tiket itulah yang harganya dinaikkan,’’ jelasnya.
Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Garuda Indonesia Arif Wibowo menambahkan, alasan harga tiket sub classes dinaikkan karena beban biaya avtur sudah tidak bisa di-cover dengan harga lama. ’’Dengan harga minyak di atas USD 100 per barel, kontribusi avtur terhadap biaya operasi sudah lebih dari 30 persen. Padahal, kalau harga minyak di bawah USD 100 per barel, kontribusinya hanya sekitar 20 persen. Karena itu, untuk rute luar negeri, fuel surcharge sudah kami naikkan,’’ terangnya.

Strategi memangkas tiket promosi juga diterapkan oleh maskapai lain. Secara terpisah, Juru Bicara Sriwijaya Air Agus Soedjono mengatakan, maskapai kini memang dihadapkan pada pilihan sulit. ’’Biaya terus meningkat seiring tingginya harga avtur, tapi sulit juga kalau harus menaikkan harga tiket karena bakal memberatkan konsumen. Karena itu, solusinya, tiket promosi untuk beberapa rute tertentu kami kurangi,’’ ujarnya.
Adapun Manajer Humas Batavia Air Eddy Haryanto mengatakan, untuk menyiasati tingginya harga avtur, saat ini pihaknya tidak lagi menjual tiket dengan kelas harga termurah yang biasanya diberikan kepada instansi tertentu yang sudah menjalin kerja sama. ’’Saat ini penjualan tiket termurah sementara kami hentikan,’’ katanya.  (owi/c10/kim/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/