TRIPOLI – Putri Kadhafi, Aisha Kadhafi menunjukkan ketegasan dan keberaniannya untuk membela ayahnya, Muamar Kadhafi merupakan orang yang benar.
Wanita yang dikenal menjadi pengacara mantan Presiden, Iraq Saddam Hussein serta mendukung penuh Tentara Republik Irlandia (IRA) yang pernah dicap sebagai teroris.
“Muammar Kadhafi adalah orang dan pemimpin hebat,” teriak Aisha Kadhafi dari atas tank, di tengah terik dan ancaman pengeboman oleh pasukan koalisi seperti dilansir Daily Star.
Wanita berambut pirang yang mengenak kerudung dan kurung panjang itu penuh semangat mengibarkan bendera di hadapan pendukung rezim yang berkuasa di Libya sejak 1969 tersebut. Penampilan Aisha itu sejatinya sangat kontras dengan keseharian dirinya. Perempuan tersebut dikenal sebagai Claudia Schiffer-nya Afrika Utara karena gaya kesehariannya yang modis.
Selain untuk menyemangati para pendukung sang ayah, Aisha rela turun turun ke tengah-tengah pendukung sang ayah pasca berita Khamis dibantah televisi pemerintah yang menayangkan Khamis di tengah pendukung Kadhafi dua hari lalu, kebencian Aisha ke negara Barat semakin menggelora.
Entah benar berpengaruh atau tidak, yang pasti, bersamaan aksi jalanan Aisha itu, pasukan pro-Kadhafi berhasil memukul mundur kubu pemberontak dari Ras Lanuf. “Kadhafi menghajar kami dengan roket-roket besar. Dia telah memasuki Ras Lanuf,” kata Faraj Muftah, salah seorang anggota pasukan anti-Kadhafi, kepada Daily Mail.
Sekjen NATO Anders Forgh Rasmussen termasuk yang menentang ide kontroversial Obama itu. “Kita di Libya untuk melindungi warga sipil,” sebutnya. (c5/ttg/jpnn)