MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 kini tengah memasuki tahapan kampanye. Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara (Sumut) mendukung penuh terciptanya kondusivitas selama pelaksanaan tahapan Pilkada serentak 2024.
Dalam menghadapi Pemilu serentak beserta tahapan-tahapan yang dilalui Calon Kepala Daerah adalah prosedur yang diterapkan Komisi Pemilihan Umum baik pusat maupun daerah. “Pemuda Muhammadiyah Sumut merespon positif dan optimis terselenggaranya Pilkada yang damai,” kata Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sumut, Muhammad Syarif Lubis di kantornya, Gedung Dakwah Muhammadiyah :
Jalan Sisingamangaraja No.136, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (11/10/2024).
Syarif mengaku bersyukur, pelaksanaan pendaftaran pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Sumatera Utara berjalan aman dan terkendali. “Selepas itu semua, tentunya kita akan berpikir beberapa persoalan atau permasalahan, seperti gesekan atau konflik sosial yang dapat timbul selama tahapan dan pelaksanaan Pilkada serentak ini,” terangnya.
Menurut Syarif, seluruh Paslon akan melibatkan dan mengerahkan segenap potensi dan daya dukung yang ada, guna menarik simpati masyarakat pemilih. Mulai dari partai pendukung, organisasi masyarakat (Ormas), organisasi sayap partai, organisasi simpul-simpul masyarakat dan lainnya.”Semua itu tidak terlepas dari upaya semaksimal mungkin, dapat memenangkan pertarungan dalam Pilkada serentak ini,” ujarnya.
Karenanya, sebut Syarif Lubis, perlu adanya suatu pemetaan politik dan analisis yang kuat, apa yang diinginkan masyarakat dan bagaimana cara untuk mengantisipasi serta siasat menjaring swing voters yang biasa sebagai isu sentral.
“Biasanya, dalam setiap agenda pesta demokrasi, terutama pasca bergulirnya era reformasi, sering kita mendengar, membaca, situasi di lapangan akan berita hoaks, money politics yakni politik transaksional, konflik horizontal dan yang selalu menjadi korban dan sasaran tembaknya adalah masyarakat, kata Indra Tan sebutan populer rekan sejawat praktisi hukum,” ujar Syarif.
“Kita segenap komponen anak bangsa di 2024 ini kembali diuji integritas nasionalisme, khususnya dalam pesta demokrasi serentak ini,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Syarif, masyarakat pemilih yang cerdas akan meletakkan harkat dan harga diri sebagai pemegang kedaulatan, tentunya tak gampang terprovokasi atau tergoda dalam situasi transaksional.
“Begitu juga para pasangan kontestasi, tidak harus mengumbar syahwat politik asalkan tercapai tujuannya sebagai pemenang,” ujarnya lagi.
Muhammad Syarif Lubis yang didampingi Debreri Irfansyah Sembiring SH selaku sekretaris Pemuda Muhamadiyah, menaruh harap yang sungguh dan menghimbau terwujudnya netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) , TNI-Polri, aparatur penegak hukum lainnya dan penyelenggara Pemilu.
“Profesionalitas dan netralitas penyelenggara Pemilu dan stakeholder, adalah tanggung jawab moral terhadap kualitas demokrasi bangsa kita. Isu SARA (Suku,Agama,Ras dan Antar Golongan), politik identitas janganlah lagi digoreng atau dikocok dalam kontestasi ini,” tegas Syarif.
“Prihatin kita dengan stigma negatif atau paradigma yang keliru, untuk memenangkan pertarungan harus menghalalkan segala cara. Cukup lelah kita semua menghadapi konflik dan persoalan antar anak bangsa sendiri,” ujarnya.
“Karenanya kita berharap, Pilkada Serentak 2024 dapat berjalan dengan jujur, adil, dan damai, guna mendapatkan pemimpin yang berkualitas, amanah dan bertanggung jawab,” pungkasnya. (rel/adz)