TEBINTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih dan Kepala OPD terkait, serta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang secara rutin dilakukan bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia secara virtual melalui zoom meeting di Ruang Kerja Wali Kota, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Senin (10/3).
Rakor yang dirangkai dengan pembahasan antisipasi cuaca ekstrem jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1446 Hijiriah ini dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Muhammad Tito Karnavian yang diikuti oleh para Menteri, Gubernur, Bupati dan Wali Kota se Indonesia.
Usia Rakor, Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih mengatakan bahwa Pemko Tebingtinggi menjelang hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah harus mengantisipasi terkait kenaikan sejumlah kebutuhan pokok, diharapkannya, semua steak holder, TPID dan Satgas Pangan Kota Tebingtinggi untuk tetap memantau kondisi Kebutuhan pokok.
“Kita berharap Satgas Pangan dan TPID dan OPD terkait untuk tetap melakukan kordinasi yang baik, diharapkan kepada masyarakat Kota Tebingtinggi untuk tidak melakukan aksi memborong bahan kebutuhan pokok menjelang Lebaran Idul Fitri,” paparnya.
Terkait pembahasan bencana menjelang Idul Fitri seperti angin kencang, banjir dan kebakaran, Pemerintah Kota Tebingtinggi (Pemko) tetap harus waspada dan meningkatkan pemantauan di titik rawan bencana, seperti bencana banjir di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS).
“Masyarakat juga diminta untuk selalu waspada terkait bencana seperti banjir dan angin puting beliung,” ujarnya.
Dalam arahannya, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Muhammad Tito Karnavian menyampaikan bahwa rakor hari ini untuk persiapan HBKN Idul Fitri 1446 Hijriah. Kita akan bahas persiapan ritual tahunan yaitu arus mudik dan arus balik pada lebaran nanti.
“Ini semua harus dipersiapkan sejak dini, karena mobilitas masyarakat semakin tinggi. Maka harus di manajemen semua transportasi dan melibatkan pemerintah pusat, Kementerian perhubungan, TNI, Polri dan semua pemerintah daerah,” jelas Tito Karnavian.
Sementara itu, Kepala BNPB Mayjen TNI Suharyanto menyampaikan antisipasi menghadapi cuaca ekstrem jelang Idul Fitri 1446 Hijriah. Dijelaskannya, bencana Indonesia 2025 adalah bencana hidrometeorologi basah (banjir) dengan total bencana 614 kali.
“BNPB telah mengeluarkan surat edaran kepada BPBD se Indonesia dalam rangka peringatan dini dan langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana banjir dan tanah longsor, khususnya pada pada Ramadan dan Libur Idul Fitri 2025,” ujarnya.
Sedangkan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan hasil tinjauan inflasi dan IPH pada minggu pertama Maret 2025. Pada M1 Maret 2025, terdapat 33 provinsi yang mengalami kenaikan IPH dan 4 provinsi yang mengalami penurunan IPH dibandingkan bulan sebelumnya.
“Secara nasional jumlah kabupaten kota yang mengalami kenaikan IPH lebih banyak dibandingkan kabupaten kota yang mengalami penurunan IPH. IPH tertinggi ada di Kabupaten Bolaang Mongondow 12,67 persen dan penurunan IPH tertinggi ada Kepulauan Mentawai -6.7 persen,” jelasnya.
Dikatakan lebih lanjut, komoditi penyumbang andil kenaikan IPH adalah daging sapi, cabai rawit, bawang merah, cabai merah, dan daging ayam ras. Komoditas status waspada yaitu bawang putih, cabai merah, cabai rawit dan telur ayam ras. (ian/han)