Kemenangan 4-2 Jerman atas Yunani dini hari kemarin WIB (23/6) menjadi pertandingan dengan gol terbanyak di Euro 2012. Tidak sebatas mengantarkan Jerman mengamankan tiket semifinal, kemenangan itu menunjukkan Tim Panser siap menggilas siapa pun.
Meski selalu menang dalam perjalanan menuju babak perempat final, banyak pihak yang masih meragukan ketajaman lini depan Jerman saat menghadapi tim yang bertahan total seperti Yunani. Maklum, dalam tiga pertandingan kualifikasi grup B lawan-lawan yang dihadapi Jerman tidak sedefensif Yunani.
Empat gol yang dicetak masing-masing oleh Philipp Lahm (menit ke-39), Sami Khedira (61″), Miroslav Klose (68″), dan Marco Reus (74″), ke gawang Yunani membuktikan bahwa tidak ada tembok yang tidak bisa dijebol Tim Panser. Bahwa Yunani bisa mencetak dua gol melalui Giorgios Samaras (55″) dan Dimitrios Salpingidis (89″) melalui titik putih, itu tidak menurunkan penilaian atas kehebatan Jerman.
“Jerman terlalu bagus. Mereka benar-benar membuat kami kerja keras. Kami memang masih mendapatkan beberapa peluang, tapi penguasaan bola mereka lebih baik dan membuat kami selalu dalam tekanan,” Puji Pelatih Yunani Fernando Santos.
Di statistik usai pertandingan, Jerman mendominasi penguasaan bola dengan 66 persen. Sejak awal laga, ball possession mereka tak pernah di bawah 60 persen.
“Itu penampilan berkelas dari tim untuk meraih semifinal empat kali beruntun di turnamen akbar,” ungkap Pelatih Jerman Joachim Loew, mengacu pada dua semifinal di Piala Dunia juga dua semifinal Euro.
Loew membawa kejutan dengan membangkucadangkan trio pemain depan yang selalu menjadi starter di barisan depan selama Euro 2012. Dia tak memasang Mario Gomez, Lukas Podolski, dan Tho mas Mueller. Loew lebih memilih melakukan penyegaran dengan mengandalkan trio Klose, Reus dan Andre Schuerrle. Reus mengisi posisi Mueller di kanan, sementara Schuerrle menempati posisi Podolski di sayap kiri.
Hasilnya, penampilan Jerman sesuai harapan Loew. Empat menit laga berlangsung, Jerman sudah menjebol gawang Yunani. Sayang, gol dianulir karena Schu errle terjebak offside lebih dulu. Baru pada menit ke-39 Lahm memecahkan kebuntuan dengan gol hasil tembakan dari luar kotak penalti yang mengingatkan pada golnya di Piala Dunia 2006 ke gawang Kosta Rika.
“Kami gagal mendapatkan keunggulan lebih awal, tapi kami tak panik. Ada beberapa perubahan yang saya buat dan saya pikir itu kami butuhkan setelah tiga kemenangan (fase grup),” terang Loew.
Dengan kemenangan tersebut, Jerman mencatatkan rekor 15 kemenangan beruntun di laga kompetitif. Itu dihitung dari kemenangan atas Uruguay di perebutan posisi ketiga Piala Dunia 2010. Dilanjutkan dengan sepuluh kemenangan beruntun pada sesi kualifikasi Euro 2012, kemudian hasil sempurna di empat laga Euro 2012. Catatan kemenangan beruntun alias streak itu adalah yang terpanjang saat ini. Menunjukkan bahwa Jerman adalah tim yang paling solid. (ady/ang)