25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Jelang Ramadan Harga Sawit Naik

MEDAN- Menjelang puasa dan lebaran nanti, diperkirakan harga TBS (Tandan Buah Sawit) akan terus mengalami kenaikan.  Terlihat dari seminggu terakhir ini, harga TBS dipabrikan berkisar Rp1550 perkilo, sedangkan seminggu yang lalu hanya berkisar Rp1300an perkilonya.

Menurut Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Balaman Tarigan, trend kenaikan harga TBS ini menjelang puasa ini sudah umum berlaku setiap tahunnya. Dimana pada umumnya, kenaikan permintaan hingga 20 persen, sehingga mengakibatkan kenaikan harga pada TBS. “Harga TBS naik, dan kalau diprediksi akan terus naik hingga lebaran mendatang, karena permintaan banyak,” ujar Balaman.

Selain karena permintaan yang meningkat, alasan lain yang membuat naiknya harga TBS ini adalah gagal panen kedelai di Eropa dan Amerika, sehingga kebutuhan minyak mau tidak mau harus ditutupin dengan minyak sawit.

“Saat ini Eropa kan gagal panen kedelai. Padahal minyak kedelai salah satu kebutuhan mereka untuk mengganti sawit, karena itu kita dipaksa atau tidak mereka harus beli minyak sawit,” lanjut Balaman.

Selain gagal panen, trend akan kenaikan harga TBS ini juga akan dipicu dengan musim panas dan kering yang juga melanda negara impportir, sehingga membuat mereka sedikit agak sulit untuk memenuhi kebutuhan minyak terutama untuk masak.

“Musim kering yang berkepanjangan akan membuat tanah sedikit sulit untuk produksi jadi walau tanpa disadari ini akan memberikan keuntungan bagi kita sendiri,” lanjut Balaman.

Dengan harga yang saat ini berlaku dipasaran, Balaman mengakui bahwa ini termasuk murah, mengingat Indonesia merupakan produsen utama untuk sawit.

Tetapi, karena tidak memiliki kuasa untuk menentukan harga, hingga saat ini harga masih ditentukan secara internasional di Amsterdam.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Taswin harga TBS ini masih kecil dan belum mampu untuk menutupi kebutuhan petani. “Harga TBS kan mengikuti harga CPO (Crude Palm Oil), jadi bila harga CPO naik, maka harga TBS naik, begitu sebaliknya,” ujarnya. (ram)

MEDAN- Menjelang puasa dan lebaran nanti, diperkirakan harga TBS (Tandan Buah Sawit) akan terus mengalami kenaikan.  Terlihat dari seminggu terakhir ini, harga TBS dipabrikan berkisar Rp1550 perkilo, sedangkan seminggu yang lalu hanya berkisar Rp1300an perkilonya.

Menurut Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumut, Balaman Tarigan, trend kenaikan harga TBS ini menjelang puasa ini sudah umum berlaku setiap tahunnya. Dimana pada umumnya, kenaikan permintaan hingga 20 persen, sehingga mengakibatkan kenaikan harga pada TBS. “Harga TBS naik, dan kalau diprediksi akan terus naik hingga lebaran mendatang, karena permintaan banyak,” ujar Balaman.

Selain karena permintaan yang meningkat, alasan lain yang membuat naiknya harga TBS ini adalah gagal panen kedelai di Eropa dan Amerika, sehingga kebutuhan minyak mau tidak mau harus ditutupin dengan minyak sawit.

“Saat ini Eropa kan gagal panen kedelai. Padahal minyak kedelai salah satu kebutuhan mereka untuk mengganti sawit, karena itu kita dipaksa atau tidak mereka harus beli minyak sawit,” lanjut Balaman.

Selain gagal panen, trend akan kenaikan harga TBS ini juga akan dipicu dengan musim panas dan kering yang juga melanda negara impportir, sehingga membuat mereka sedikit agak sulit untuk memenuhi kebutuhan minyak terutama untuk masak.

“Musim kering yang berkepanjangan akan membuat tanah sedikit sulit untuk produksi jadi walau tanpa disadari ini akan memberikan keuntungan bagi kita sendiri,” lanjut Balaman.

Dengan harga yang saat ini berlaku dipasaran, Balaman mengakui bahwa ini termasuk murah, mengingat Indonesia merupakan produsen utama untuk sawit.

Tetapi, karena tidak memiliki kuasa untuk menentukan harga, hingga saat ini harga masih ditentukan secara internasional di Amsterdam.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut, Taswin harga TBS ini masih kecil dan belum mampu untuk menutupi kebutuhan petani. “Harga TBS kan mengikuti harga CPO (Crude Palm Oil), jadi bila harga CPO naik, maka harga TBS naik, begitu sebaliknya,” ujarnya. (ram)

Artikel Terkait

Bobby Resmikan Pekan Kuliner Kondang

Dua Artis Meriahkan HMAF 2019

Gagal Jadi Pengusaha, Kini Jadi Pengajar

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/