30.5 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Hasilkan Batangan Emas Pertama

Tambang Emas Martabe

MEDAN-Emas pertama telah dituangkan di Tambang Emas Martabe sebagai hasil uji coba awal pabrik pengolahan bijih. Batangan emas bercampur perak pertama dihasilkan dari tungku di ruang pengolahan bijih, Selasa sore (24/7) lalu.
Penuangan emas ini menandai tonggak sejarah penting perjalanan Tambang Emas Martabe menjadi tambang emas berkelas dunia yang pertama berproduksi di Sumatra Utara.

Acara penuangan emas pertama tersebut disaksikan Chairman G-Resources Group Ltd  Chiu Tao, didampingi kedua Wakil Chairman Owen Hegarty dan Or Ching Fai, serta Presiden Direktur Peter Albert, jajaran direktur dan manajemen senior beserta staf operasional. Hadir juga Bupati Tapanuli Selatan Syahrul Pasaribu dan jajaran staf kabupaten, perwakilan pemerintah Propinsi Sumatera Utara, serta tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Dalam pengumuman resmi G-Resources Martabe yang diterima Koran ini, disebutkan b ahwa peristiwa ini merupakan puncak kerja keras dan dedikasi karyawan serta seluruh mitra kerja G-Resources selama tiga tahun terakhir.

Kegiatan uji coba di pabrik pengolahan telah berlangsung selama dua bulan. Saat  ini beberapa proses akhir produksi dan sarana penunjang terkait masih harus diselesaikan, sementara tambang dan pabrik pengolahan akan terus meningkatkan kapasitas hingga berproduksi penuh dalam beberapa bulan ke depan.

Pemda Pegang 5 Persen Saham
Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Propinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam (CoW) yang ditandatangani April 1997. Tambang Emas Martabe memiliki sumberdaya 7,86 juta oz emas dan 73,48 juta oz perak dan ditargetkan mulai berproduksi di bulan Juli 2012, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak berbiaya rendah.

Pemegang saham Tambang Emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd sebesar 95 persen, dan pemegang 5 persen saham lainnya adalah PT Artha Nugraha Agung, yang 70 persen sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30 persen dimiliki oleh Pemerintah Propinsi Sumatera Utara.  Pengukuhan Perjanjian para Pemegang Saham ditandatangani Selasa, 24 Juli 2012.

Seribu limaratus orang saat ini bekerja di Tambang Emas Martabe, 70 persennya direkrut dari masyarakat di sepuluh desa di sekitar tambang.
Tambang Emas Martabe mendapat dukungan kuat dari pemerintah pusat, propinsi, dan daerah serta masyarakat di Batang Toru dan sekitarnya.
Martabe akan menjadi standar acuan bagi G-Resources untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia dan di wilayah lainnya, dan terus bertumbuh dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja, kelestarian lingkungan, dan pengembangan komunitas. (tms)

Tambang Emas Martabe

MEDAN-Emas pertama telah dituangkan di Tambang Emas Martabe sebagai hasil uji coba awal pabrik pengolahan bijih. Batangan emas bercampur perak pertama dihasilkan dari tungku di ruang pengolahan bijih, Selasa sore (24/7) lalu.
Penuangan emas ini menandai tonggak sejarah penting perjalanan Tambang Emas Martabe menjadi tambang emas berkelas dunia yang pertama berproduksi di Sumatra Utara.

Acara penuangan emas pertama tersebut disaksikan Chairman G-Resources Group Ltd  Chiu Tao, didampingi kedua Wakil Chairman Owen Hegarty dan Or Ching Fai, serta Presiden Direktur Peter Albert, jajaran direktur dan manajemen senior beserta staf operasional. Hadir juga Bupati Tapanuli Selatan Syahrul Pasaribu dan jajaran staf kabupaten, perwakilan pemerintah Propinsi Sumatera Utara, serta tokoh-tokoh masyarakat setempat.

Dalam pengumuman resmi G-Resources Martabe yang diterima Koran ini, disebutkan b ahwa peristiwa ini merupakan puncak kerja keras dan dedikasi karyawan serta seluruh mitra kerja G-Resources selama tiga tahun terakhir.

Kegiatan uji coba di pabrik pengolahan telah berlangsung selama dua bulan. Saat  ini beberapa proses akhir produksi dan sarana penunjang terkait masih harus diselesaikan, sementara tambang dan pabrik pengolahan akan terus meningkatkan kapasitas hingga berproduksi penuh dalam beberapa bulan ke depan.

Pemda Pegang 5 Persen Saham
Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Propinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah Kontrak Karya generasi keenam (CoW) yang ditandatangani April 1997. Tambang Emas Martabe memiliki sumberdaya 7,86 juta oz emas dan 73,48 juta oz perak dan ditargetkan mulai berproduksi di bulan Juli 2012, dengan kapasitas per tahun sebesar 250.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak berbiaya rendah.

Pemegang saham Tambang Emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd sebesar 95 persen, dan pemegang 5 persen saham lainnya adalah PT Artha Nugraha Agung, yang 70 persen sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan 30 persen dimiliki oleh Pemerintah Propinsi Sumatera Utara.  Pengukuhan Perjanjian para Pemegang Saham ditandatangani Selasa, 24 Juli 2012.

Seribu limaratus orang saat ini bekerja di Tambang Emas Martabe, 70 persennya direkrut dari masyarakat di sepuluh desa di sekitar tambang.
Tambang Emas Martabe mendapat dukungan kuat dari pemerintah pusat, propinsi, dan daerah serta masyarakat di Batang Toru dan sekitarnya.
Martabe akan menjadi standar acuan bagi G-Resources untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia dan di wilayah lainnya, dan terus bertumbuh dengan tetap mengutamakan keselamatan kerja, kelestarian lingkungan, dan pengembangan komunitas. (tms)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/