26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dikejar Utang Manajemen Lepas Tangan

Sektim PSMS IPL

MEDAN-Persoalan finansial yang melanda PSMS IPL berbuntut panjang. Bukan hanya soal gaji pemain yang tertunggak, namun ada tagihan-tagihan lain yang belum terbayar. Dalam hal ini menyoal fasilitas yang digunakan pemain.

Semisal masalah mobil yang digunakan sebagai fasilitas pemain asing. Seperti mobil Julio Alcorse belum pernah dibayarkan sejak direntalkan beberapa bulan yang lalu. Dan parahnya Sekretaris tim PSMS IPL, Heru Prawono yang dikejar-kejar penagih utang. Heru tidak melihat usaha manajemen yang lain termasuk CEO PSMS IPL, Freddy Hutabarat dan konsorsium untuk PSMS, Arif Bargot Siregar.

“Banyak orang yang menagih utang ke rumah saya, seolah saya yang bertanggung jawab. Sementara manajemen dan CEO hilang ditelan bumi,” katanya kemarin.

Heru jelas gerah. Pasalnya itu tidak termasuk ranah tugasnya. Meskipun awalnya ia ditugasi mencari rental mobil untuk fasilitas pemain asing. Selain itu kedekatannya dengan pemain membuat ia menjadi sasaran pertanyaan pemain perihal kapan gaji dilunasi.

“Tiap hari, saya yang harus menghadapi pemain yang bertanya kapan gaji mereka akan dibayar. Sementara, komisaris PSMS (Arif Bargot Siregar) sudah seperti ditelan bumi. Parahnya lagi, seluruh pihak-pihak yang mengaku diutangi PSMS malah menjadikan seakan-akan saya yang bertanggung jawab,” ujar Heru.

Dampaknya rumah tangga Heru terganggu. Masalah itu membuat istri dan dua anaknya terpaksa harus mengungsi ke rumah mertuanya untuk sementara waktu, tidak mau menanggung malu. “Saya dan istri saya sempat bertengkar hebat karena ini, karena dia anggap saya bodoh mau mengurusi urusan yang bukan pekerjaan saya. Dan setelah itu dia berangkat ke rumah orang tuanya karena takut menanggung malu,” ungkap Heru lagi.

Di sisi lain meskipun gaji para pemain sudah dibayarkan namun tidak sampai sebulan gaji. Hanya 20 persen dari sebulan gaji dari empat bulan gaji yang tertunggak. Ironisnya beberapa pemain mengaku gajinya tidak dibayarkan genap 20 persen. “Katanya 20 persen dari sebulan tapi jumlah uang yang masuk ke rekening saya tidak sampai 20 persen. Harusnya 2.600.000 jadinya hanya 2000.000. Sudahlah tidak sampai sebulan kenapa justru dipotong lagi. Sementara pemain dari klub LPIS lain mendapat 20 persen utuh,” kata salah seorang pemain yang enggan disebutkan namanya.

Saat ditanyakan kepada manajemen, gaji dipotong untuk para pemain yang gajinya dibawah 2 juta. “Katanya dipotong untuk pemain yang cuma dapat kurang dari 2 juta. Biar semua ngerasain lebaran,” pungkas pemain tadi. (mag-18)

Sektim PSMS IPL

MEDAN-Persoalan finansial yang melanda PSMS IPL berbuntut panjang. Bukan hanya soal gaji pemain yang tertunggak, namun ada tagihan-tagihan lain yang belum terbayar. Dalam hal ini menyoal fasilitas yang digunakan pemain.

Semisal masalah mobil yang digunakan sebagai fasilitas pemain asing. Seperti mobil Julio Alcorse belum pernah dibayarkan sejak direntalkan beberapa bulan yang lalu. Dan parahnya Sekretaris tim PSMS IPL, Heru Prawono yang dikejar-kejar penagih utang. Heru tidak melihat usaha manajemen yang lain termasuk CEO PSMS IPL, Freddy Hutabarat dan konsorsium untuk PSMS, Arif Bargot Siregar.

“Banyak orang yang menagih utang ke rumah saya, seolah saya yang bertanggung jawab. Sementara manajemen dan CEO hilang ditelan bumi,” katanya kemarin.

Heru jelas gerah. Pasalnya itu tidak termasuk ranah tugasnya. Meskipun awalnya ia ditugasi mencari rental mobil untuk fasilitas pemain asing. Selain itu kedekatannya dengan pemain membuat ia menjadi sasaran pertanyaan pemain perihal kapan gaji dilunasi.

“Tiap hari, saya yang harus menghadapi pemain yang bertanya kapan gaji mereka akan dibayar. Sementara, komisaris PSMS (Arif Bargot Siregar) sudah seperti ditelan bumi. Parahnya lagi, seluruh pihak-pihak yang mengaku diutangi PSMS malah menjadikan seakan-akan saya yang bertanggung jawab,” ujar Heru.

Dampaknya rumah tangga Heru terganggu. Masalah itu membuat istri dan dua anaknya terpaksa harus mengungsi ke rumah mertuanya untuk sementara waktu, tidak mau menanggung malu. “Saya dan istri saya sempat bertengkar hebat karena ini, karena dia anggap saya bodoh mau mengurusi urusan yang bukan pekerjaan saya. Dan setelah itu dia berangkat ke rumah orang tuanya karena takut menanggung malu,” ungkap Heru lagi.

Di sisi lain meskipun gaji para pemain sudah dibayarkan namun tidak sampai sebulan gaji. Hanya 20 persen dari sebulan gaji dari empat bulan gaji yang tertunggak. Ironisnya beberapa pemain mengaku gajinya tidak dibayarkan genap 20 persen. “Katanya 20 persen dari sebulan tapi jumlah uang yang masuk ke rekening saya tidak sampai 20 persen. Harusnya 2.600.000 jadinya hanya 2000.000. Sudahlah tidak sampai sebulan kenapa justru dipotong lagi. Sementara pemain dari klub LPIS lain mendapat 20 persen utuh,” kata salah seorang pemain yang enggan disebutkan namanya.

Saat ditanyakan kepada manajemen, gaji dipotong untuk para pemain yang gajinya dibawah 2 juta. “Katanya dipotong untuk pemain yang cuma dapat kurang dari 2 juta. Biar semua ngerasain lebaran,” pungkas pemain tadi. (mag-18)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/