BANJIR : Kondisi Pasar tradisional Gambir di Jalan Iskandar Muda dan Jalan MT Haryono, Kota Tebingtinggi digenangi air usai diguyur hujan deras,Rabu sore (15/8).//sopian/sumut pos
TEBINGTINGGI-Hujan deras yang mengguyur Kota Tebingtinggi dalam waktu 30 menit membuat Pasar Tradisional Gambir di Jalan Iskandar Muda dan Jalan MT Haryono, Kota Tebingtinggi digenangi air, Rabu (15/8) sekitar pukul 16.00 WIB.
Ketinggian air yang menggenangi dua jalan inti kota tersebut mencapai se-lulut orang dewasa, Banjir tersebut membuat para pedagang merugi. Sebab, banyak barang dagangan terendam air dan aktivitas jual beli terganggu. Kondisi banjir seperti itu ternyata sudah sering terjadi. Kondisi itu menandakan tidakkepedulian Pemerintah Kota Tebingtinggi dalam membangun Kota Tebingtinggi.
“Sudah ada 10 tahun lebih setiap hujan deras kondisi Pasar Gambir tetap banjir, ini butuh keseriusan pemerintah (Kota Tebingtinggi-Red) setempat dalam mengentaskan permasalahan banjir,” kata Rori Br Simanjuntak (51) pedagang sayur-sayuran kepada Sumut Pos.
Lain hal dengan, Arwin Silangit (37) warga Tebingtinggi. Menurutnya, penyebab banjir yang sering terjadi di Kota Tebingtinggi karena buruknya drainase sehingga aliran air tidak lancar, sehingga air meluap jika hujan deras.
“Ini menjadi pembelajaran bersama pedagang dengan Pemko Tebingtinggi terutama pengelola pasar untuk mengatasi permasalahan banjir,” imbuh Arwin.
Kata Arwin, kalau kejadian terus begini, para pedagang akan mengalami kerugian.
Bahkan air genangan yang berwarna hitam pekat itu sangat menimbulkan bau tak sedap. “Ya beginilah kondisinya Pasar Gambir bila hujan deras, pasar ini cocok diganti namanya dengan Pasar Banjir,” gerutunya sambil melintasi lokasi banjir dengan mengendarai sepeda motor. (mag-3)
Sudah 10 Tahun Terjadi bila Hujan Deras
BANJIR : Kondisi Pasar tradisional Gambir di Jalan Iskandar Muda dan Jalan MT Haryono, Kota Tebingtinggi digenangi air usai diguyur hujan deras,Rabu sore (15/8).//sopian/sumut pos
TEBINGTINGGI-Hujan deras yang mengguyur Kota Tebingtinggi dalam waktu 30 menit membuat Pasar Tradisional Gambir di Jalan Iskandar Muda dan Jalan MT Haryono, Kota Tebingtinggi digenangi air, Rabu (15/8) sekitar pukul 16.00 WIB.
Ketinggian air yang menggenangi dua jalan inti kota tersebut mencapai se-lulut orang dewasa, Banjir tersebut membuat para pedagang merugi. Sebab, banyak barang dagangan terendam air dan aktivitas jual beli terganggu. Kondisi banjir seperti itu ternyata sudah sering terjadi. Kondisi itu menandakan tidakkepedulian Pemerintah Kota Tebingtinggi dalam membangun Kota Tebingtinggi.
“Sudah ada 10 tahun lebih setiap hujan deras kondisi Pasar Gambir tetap banjir, ini butuh keseriusan pemerintah (Kota Tebingtinggi-Red) setempat dalam mengentaskan permasalahan banjir,” kata Rori Br Simanjuntak (51) pedagang sayur-sayuran kepada Sumut Pos.
Lain hal dengan, Arwin Silangit (37) warga Tebingtinggi. Menurutnya, penyebab banjir yang sering terjadi di Kota Tebingtinggi karena buruknya drainase sehingga aliran air tidak lancar, sehingga air meluap jika hujan deras.
“Ini menjadi pembelajaran bersama pedagang dengan Pemko Tebingtinggi terutama pengelola pasar untuk mengatasi permasalahan banjir,” imbuh Arwin.
Kata Arwin, kalau kejadian terus begini, para pedagang akan mengalami kerugian.
Bahkan air genangan yang berwarna hitam pekat itu sangat menimbulkan bau tak sedap. “Ya beginilah kondisinya Pasar Gambir bila hujan deras, pasar ini cocok diganti namanya dengan Pasar Banjir,” gerutunya sambil melintasi lokasi banjir dengan mengendarai sepeda motor. (mag-3)
