29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Mulai Pekerjaan dengan Ikhlas

Wali Kota Pimpin Apel Pertama Pasca Cuti Bersama

Bekerja dengan hati yang ikhlas akan mendapatkan banyak kemudahan, bahkan pekerjaan berat bisa terasa ringan, dan hasil yang dikerjakan lebih maksimal. Pasca cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1433 H, pegawai negeri sipil (PNS) di jajaran Pemko Medan diingatkan untuk memulai pekerjaan dengan hati yang ikhlas.

Pesan untuk memulai pekerjaan dengan hati yang ikhlas disampaikan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM saat memimpin apel hari pertama pas ca cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1433 H di halaman kantor Wali Kota Medan, Kamis (23/8).

Rahudman menyampaikan, hingga saat ini aparatur pemerintah belum mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Bila hal itu terus terjadi, maka dampaknya pemerintah tetap akan mendapatkan cercaan dari masyarakat.

“Kita harus merubah mindset  tentang PNS yang selama ini dilayani harus melayani. Jadi, perlu ada peningkatan kapasitas diri yakni kemampuan intelektual pegawai di jajaran Pemko Medan,” katanya.

Dia juga berpesan, seluruh PNS harus paham apa tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Kemudian, mulai laksanakan tugas dengan penuh keiklhasan. Karena itulah awalan disiplin yang tinggi.

Rahudman menegaskan, kunci dari sebuah pekerjaan baik atau tidaknya yakni kedisiplinan. Bila semakin disiplin seorang pegawai membagi waktu bekerjanya, maka hasilnya juga akan baik. Kemudian, bila sudah disiplin seorang pegawai tersebut, maka pekerjaan yang dikerjakannya itu bukan karena keterpaksaan melainkan lebih kepada tanggung jawab dan keikhlasannya dalam bertugas.

“Saya apresiasi atas tingginya presentasi kehadiran pegawai saat mengikuti apel hari pertama usai libur Lebaran. Meski hujan deras mengguyur, jumlah pegawai yang hadir cukup tinggi,” ujarnya.

Kehadiran PNS dihari pertama masuk kerja pasca cuti bersama Hari Raya Idul Fitri cukup tinggi, hal itu terlihat saat para pegawai mengikuti apel pagi yang dilaksanakan di lobi dan teras depan Balai Kota Medan. Meski berdesak-desakan karena tempat yang digunakan untuk apel tidak mampu menampung seluruh pegawai, tapi proses apel pagi berjalan dengan lancar. Bertindak sebagai komnadan apel Asisten Kesejahteraan Masyarakat Darusalam Pohan.
Tampak hadir dalam apel pagi ini Wakil Wali Kota Drs H Dzulmi Eldin MSI, Sekda Ir Syaiful Bahri, unsur Staf Ahli dan Asisten, Kepala Badan serta kepala Bagian.

Berdasarkan absensi seluruh pegawai di Sekretariat yang mengikuti apel, jumlah pegawai yang hadir 608 orang dari 640 orang total jumlah pegawai. Artinya, pegawai yang tidak hadir hanya 32 orang. Dari jumlah 32 yang tidak hadir itu, ada karena cuti, izin dan tidak masuk tanpa keterangan. Karenanya, Wali Kota menilai kehadiran pegawai itu sudah maksimal.

“Alhamdulillah melihat presentase kehadiran pegawai pasca lebaran cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya. Kami harapkan hal ini bisa ditingkatkan lagi, sebab pegawai sekretariat merupakan ujung tombak dan wajah Pemko Medan,” pujinya seraya berjanji akan berusaha meningkatkan tunjangan kinerja seperti uang makan.

Tak lupa, Rahudman menyalami sejumlah pegawai di sekretariat Pemko Medan sambil menanyakan kabar dan aktivitasnya selama lebaran. (gus)

Pelayanan Baik dan Ikhlas Hapus Cercaan

Masyarakat sangat membutuhkan pelayanan mudah, murah dan cepat. Sayangnya, keinginan pelayanan tersebut belum terwujud hingga kini, sehingga posisi pemerintah tetap dicerca masyarakat.

Demikian disampaikan Pengamat Sosial dan Politik dari FISIP UMSU, Arifin Saleh. Menurut dia, untuk melahirkan pelayanan mu dah, murah dan cepat ada di tangan Wali Kota Medan. Cukup memberikan tindakkan tegas terhadap pegawai yang tidak bekerja secara maksimal dalam melayani.
“Jadi wali kota jangan hanya mengimbau saja, tapi harus melakukan tindakkan tegas terhadap aparatur yang malas melayani masyarakat dalan pelayanan publik,” ujarnya.

Arifin mengatakan, Wali Kota Medan juga harus bisa menggenjot kinerja PNS dari atas hingga bawah, sehingga pelayanan publik bisa dilaksanakan maksimal dan merata dirasakan masyarakat.

Kemudian, menyikapi pegawai yang malas dalam bekerja, Wali Kota Medan sebaiknya memberikan tindakkan tegas untuk memberikan efek jera, dan ada motivasi dari masyarakat untuk melaksanakan pelayanan terbaik.

“Sudah sangat wajar bila Wali Kota Medan memberikan efek jera kepada pegawai yang malas dan tidak bisa bekerja, kemudian tunda kenaikan golongannya, kemudian diberikan penghargaan yang pantas bagi PNS yang rajin dan berprestasi,” sebutnya.

Lebih lanjut, dia membeberkan, semua pelaksanaan tersebut sebaiknya bisa dilakukan dengan ikhlas, sehingga pekerjaan yang dilakukan bisa tercapai sesuai yang diinginkan dan lebih maksimal dirasakan masyarakat.

“Jika aparatur pemerintah tidak mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarat, sudah pasti cercaan dan ketidak percayaan kepada pemerintah terus muncul dari masyarakat,” tambahnya.  Hal lainnya, dia menambahkan, ketika masyarakat sudah mencerca pemerintah, dampaknya bukan kepada PNS saja, melainkan kepada pemimpin daerahnya. Bila di Kota Medan, maka yang dapat cercaannya adalah wali kota.

“Jadi mau tak mau, Wali Kota Medan harus berani dan tegas mengambil kebijakan terhadap kinerja pegawai,” ujarnya. (gus)

Wali Kota Pimpin Apel Pertama Pasca Cuti Bersama

Bekerja dengan hati yang ikhlas akan mendapatkan banyak kemudahan, bahkan pekerjaan berat bisa terasa ringan, dan hasil yang dikerjakan lebih maksimal. Pasca cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1433 H, pegawai negeri sipil (PNS) di jajaran Pemko Medan diingatkan untuk memulai pekerjaan dengan hati yang ikhlas.

Pesan untuk memulai pekerjaan dengan hati yang ikhlas disampaikan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM saat memimpin apel hari pertama pas ca cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1433 H di halaman kantor Wali Kota Medan, Kamis (23/8).

Rahudman menyampaikan, hingga saat ini aparatur pemerintah belum mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Bila hal itu terus terjadi, maka dampaknya pemerintah tetap akan mendapatkan cercaan dari masyarakat.

“Kita harus merubah mindset  tentang PNS yang selama ini dilayani harus melayani. Jadi, perlu ada peningkatan kapasitas diri yakni kemampuan intelektual pegawai di jajaran Pemko Medan,” katanya.

Dia juga berpesan, seluruh PNS harus paham apa tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Kemudian, mulai laksanakan tugas dengan penuh keiklhasan. Karena itulah awalan disiplin yang tinggi.

Rahudman menegaskan, kunci dari sebuah pekerjaan baik atau tidaknya yakni kedisiplinan. Bila semakin disiplin seorang pegawai membagi waktu bekerjanya, maka hasilnya juga akan baik. Kemudian, bila sudah disiplin seorang pegawai tersebut, maka pekerjaan yang dikerjakannya itu bukan karena keterpaksaan melainkan lebih kepada tanggung jawab dan keikhlasannya dalam bertugas.

“Saya apresiasi atas tingginya presentasi kehadiran pegawai saat mengikuti apel hari pertama usai libur Lebaran. Meski hujan deras mengguyur, jumlah pegawai yang hadir cukup tinggi,” ujarnya.

Kehadiran PNS dihari pertama masuk kerja pasca cuti bersama Hari Raya Idul Fitri cukup tinggi, hal itu terlihat saat para pegawai mengikuti apel pagi yang dilaksanakan di lobi dan teras depan Balai Kota Medan. Meski berdesak-desakan karena tempat yang digunakan untuk apel tidak mampu menampung seluruh pegawai, tapi proses apel pagi berjalan dengan lancar. Bertindak sebagai komnadan apel Asisten Kesejahteraan Masyarakat Darusalam Pohan.
Tampak hadir dalam apel pagi ini Wakil Wali Kota Drs H Dzulmi Eldin MSI, Sekda Ir Syaiful Bahri, unsur Staf Ahli dan Asisten, Kepala Badan serta kepala Bagian.

Berdasarkan absensi seluruh pegawai di Sekretariat yang mengikuti apel, jumlah pegawai yang hadir 608 orang dari 640 orang total jumlah pegawai. Artinya, pegawai yang tidak hadir hanya 32 orang. Dari jumlah 32 yang tidak hadir itu, ada karena cuti, izin dan tidak masuk tanpa keterangan. Karenanya, Wali Kota menilai kehadiran pegawai itu sudah maksimal.

“Alhamdulillah melihat presentase kehadiran pegawai pasca lebaran cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya. Kami harapkan hal ini bisa ditingkatkan lagi, sebab pegawai sekretariat merupakan ujung tombak dan wajah Pemko Medan,” pujinya seraya berjanji akan berusaha meningkatkan tunjangan kinerja seperti uang makan.

Tak lupa, Rahudman menyalami sejumlah pegawai di sekretariat Pemko Medan sambil menanyakan kabar dan aktivitasnya selama lebaran. (gus)

Pelayanan Baik dan Ikhlas Hapus Cercaan

Masyarakat sangat membutuhkan pelayanan mudah, murah dan cepat. Sayangnya, keinginan pelayanan tersebut belum terwujud hingga kini, sehingga posisi pemerintah tetap dicerca masyarakat.

Demikian disampaikan Pengamat Sosial dan Politik dari FISIP UMSU, Arifin Saleh. Menurut dia, untuk melahirkan pelayanan mu dah, murah dan cepat ada di tangan Wali Kota Medan. Cukup memberikan tindakkan tegas terhadap pegawai yang tidak bekerja secara maksimal dalam melayani.
“Jadi wali kota jangan hanya mengimbau saja, tapi harus melakukan tindakkan tegas terhadap aparatur yang malas melayani masyarakat dalan pelayanan publik,” ujarnya.

Arifin mengatakan, Wali Kota Medan juga harus bisa menggenjot kinerja PNS dari atas hingga bawah, sehingga pelayanan publik bisa dilaksanakan maksimal dan merata dirasakan masyarakat.

Kemudian, menyikapi pegawai yang malas dalam bekerja, Wali Kota Medan sebaiknya memberikan tindakkan tegas untuk memberikan efek jera, dan ada motivasi dari masyarakat untuk melaksanakan pelayanan terbaik.

“Sudah sangat wajar bila Wali Kota Medan memberikan efek jera kepada pegawai yang malas dan tidak bisa bekerja, kemudian tunda kenaikan golongannya, kemudian diberikan penghargaan yang pantas bagi PNS yang rajin dan berprestasi,” sebutnya.

Lebih lanjut, dia membeberkan, semua pelaksanaan tersebut sebaiknya bisa dilakukan dengan ikhlas, sehingga pekerjaan yang dilakukan bisa tercapai sesuai yang diinginkan dan lebih maksimal dirasakan masyarakat.

“Jika aparatur pemerintah tidak mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarat, sudah pasti cercaan dan ketidak percayaan kepada pemerintah terus muncul dari masyarakat,” tambahnya.  Hal lainnya, dia menambahkan, ketika masyarakat sudah mencerca pemerintah, dampaknya bukan kepada PNS saja, melainkan kepada pemimpin daerahnya. Bila di Kota Medan, maka yang dapat cercaannya adalah wali kota.

“Jadi mau tak mau, Wali Kota Medan harus berani dan tegas mengambil kebijakan terhadap kinerja pegawai,” ujarnya. (gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/