26 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Penghijauan jadi Kebiasaan di Kota Medan

Wali Kota Menanam Pohon di Bantaran Sungai

Komitmen Pemko Medan melakukan penghijauan bukan lips service, melainkan dijadikan sebagai satu program yang dilaksanakan berkesinambungan dan melibatkan banyak pihak.

TANAM: Rahudman Harahap menyiram pohon setelah ditanam (kiri). Pohon melinjo ditanam oleh TNI  bantaran Kanal Kelurahan Harjo Sari II (kanan).
TANAM: Rahudman Harahap menyiram pohon setelah ditanam (kiri). Pohon melinjo ditanam oleh TNI di bantaran Kanal Kelurahan Harjo Sari II (kanan).

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM beserta Dandim 0201/BS Letkol Inf Donni Hutabarat, Kepala Konsevasi Taman Nasional Gunung Lauser Kementerian Kehutanan RI Sofyan, Dan Yon Armed 11/105 diwakili Kapten Fredi, serta unsur forum Koordinasi Pimpinan daerah kota Medan/kecamatan serta tokoh masyarakat Medan Amplas, melakukan penghijauan di bantaran Sungai/Kanal di Kelurahan Harjo Sari II Kecamatan Medan Amplas, Selasa (28/8).

Gerakan menanam penghijauan dilaksanakan sebagai bagian program kerja Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indoensia (APEKSI) sebagai upaya melestarikan lingkungan, dan kegiatan tersebut dilaksanakan secara serentak di kota-kota di Indonesia, dimana penghijauan merupakan satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam upaya menangani krisis lingkungan.

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM dalam sambutannya mengatakan, gerakan penanaman pohon adalah kegiatan yang sangat penting, dalam kurun waktu beberapa bulan atau tahun terakhir, Pemko Medan bersama stakeholder sudah cukup sering melaksanakan kegiatan serupa.

“Bisa dikatakan kegiatan menanam pohon sudah menjadi kebiasaan bagi stakeholder, mulai dari TNI, media massa, perusahaan hingga komunitas-komunitas peduli lingkungan lainnya, tidak terkecuali APEKSI,” sebutnya.

Dia mengatakan, sebagai bagian warga Kota Medan yang memiliki komitmen mewujudkan Kota Medan aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Kini, komitmen tersebut harus didukung degan tindakan nyata, sebagaimana gerakan penanaman pohon yang dilakukan hari ini, menanam pohon terdengar sederhana tapi perlu diketahui bersama dengan menanam pohon dapat menyelamatkan Kota Medan dari bencana seperti banjir, kekeringan panjang, dan lain sebagainya.

“Dengan kegiatan ini, saya harapkan sekaligus mengajak seluruh masyarakat mengembangkan budaya menanam pohon,” ujar Rahudman.
Menurut dia, pada lebaran mungkin di antara kita ada yang mudik pulang kampung halaman, di kampung masih banyak pohon-pohon yang tumbuh terawat, maka langitnya tampak cerah, bersih, biru dan sangat nyaman dipandang. Kondisi tersebut jarang ada di kota-kota besar, namun kita masih bisa mengubah keadaan, merubah untuk menjadi lebih baik lagi, paling tidak mengurangi berbagai dampak akibat bencana alam, untuk itu mari lakukan tindakan nyata menanam pohon bukan sekedar seremonial dan akan terus dijalankan belasan dan bahkan puluhan tahun ke depan untuk anak cucu demi masa depan kita.
“Di setiap kesempatan, saya sering sampaikan, yang harus dibangun di Kota Medan adalah budaya membangun bukan budaya merusak, budaya menanam dan memelihara pohon bukan melakukan penebangan pohon, budaya menanam pohon sangat berkaitan dengan masa depan kita, masa depan generasi penerus kita,” ucap Wali Kota Medan.

Lebih lanjut, Rahudman menyampaikan harapannya, agar kegiatan penghijauan baik kualitas dan kuantitasnya di tingkatkan, begitu juga dengan frekwensi kegiatannya. Dimintakan kepada Kodimtabes 0201/BS Medan serta jajarannya agar terus melakukan gotong royong dan memfasilitasi bibit pohon, dengan bakti TNI maka program go green bertahap bisa dilakukan apalagi disahkannya detail Tata Ruang Kota Medan, maka harus ada zona tertentu menjadi ruang terbuka hijau. (gus)

Tingkatkan Kualitas Kelestarian Lingkungan

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Medan Ir Arif Trinugroho menyampaikan, program penanaman pohon di Kelurahan Harjo Sari II merupakan program APEKSI sebagai upaya melestarikan Kota Medan.

Menurut dia, kegiatan penanaman pohon dilaksanakan secara serentak di kota-kota di Indonesia, di mana penghijauan merupakan satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan.

“Penanaman pohon dilakukan serentak di seluruh Indonesia, dan Kota Medan kebagian untuk melakukan penghijauan,” sebutnya.
Dia melaporkan, gerakan penghijauan bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup, meningkatkan kota yang asri, serasi dan lestari, serta untuk melaksanakan pembangunan yang berwasasan lingkungan.

Arif menyebutkan, dalam kesempatn ini dilakukan penanaman pohon pelindung dan tanaman produktif seperti seribu bibit trembesi dari Yon Armed dan 100 bibit pohon Jabon dari TNGL di bantaran Sungai/Kanal Kelurahan Harjo Sari II, Medan Amplas.

“Kita bisa merasakan serasi dan lestari, serta untuk melaksanakan pembangunan yang berwasasan lingkungan, dalam kesempatan ini dilakukan penanaman pohon pelindung dan tanaman produktif seperti seribu bibit trambesi dari Yon Armed dan 100 bibit pohon Jabon dari TNGL di bantaran Sungai/Kanal ini,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, program penghijauan yang dilakukan diharapkan bisa mengurangi berbagai dampak akibat bencana alam. Untuk itu, mari dilakukan tindakan nyata menanam pohon bukan sekedar seremonial.

Namun, tetap dilakukan berkesinambungan pada belasan dan bahkan puluhan tahun ke depan untuk anak cucu demi masa depan kita.
“Dampak positif yang dirasakan, paling tidak mengurangi berbagai dampak akibat bencana alam,” tegasnya. (gus)

Wali Kota Menanam Pohon di Bantaran Sungai

Komitmen Pemko Medan melakukan penghijauan bukan lips service, melainkan dijadikan sebagai satu program yang dilaksanakan berkesinambungan dan melibatkan banyak pihak.

TANAM: Rahudman Harahap menyiram pohon setelah ditanam (kiri). Pohon melinjo ditanam oleh TNI  bantaran Kanal Kelurahan Harjo Sari II (kanan).
TANAM: Rahudman Harahap menyiram pohon setelah ditanam (kiri). Pohon melinjo ditanam oleh TNI di bantaran Kanal Kelurahan Harjo Sari II (kanan).

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM beserta Dandim 0201/BS Letkol Inf Donni Hutabarat, Kepala Konsevasi Taman Nasional Gunung Lauser Kementerian Kehutanan RI Sofyan, Dan Yon Armed 11/105 diwakili Kapten Fredi, serta unsur forum Koordinasi Pimpinan daerah kota Medan/kecamatan serta tokoh masyarakat Medan Amplas, melakukan penghijauan di bantaran Sungai/Kanal di Kelurahan Harjo Sari II Kecamatan Medan Amplas, Selasa (28/8).

Gerakan menanam penghijauan dilaksanakan sebagai bagian program kerja Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indoensia (APEKSI) sebagai upaya melestarikan lingkungan, dan kegiatan tersebut dilaksanakan secara serentak di kota-kota di Indonesia, dimana penghijauan merupakan satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam upaya menangani krisis lingkungan.

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM dalam sambutannya mengatakan, gerakan penanaman pohon adalah kegiatan yang sangat penting, dalam kurun waktu beberapa bulan atau tahun terakhir, Pemko Medan bersama stakeholder sudah cukup sering melaksanakan kegiatan serupa.

“Bisa dikatakan kegiatan menanam pohon sudah menjadi kebiasaan bagi stakeholder, mulai dari TNI, media massa, perusahaan hingga komunitas-komunitas peduli lingkungan lainnya, tidak terkecuali APEKSI,” sebutnya.

Dia mengatakan, sebagai bagian warga Kota Medan yang memiliki komitmen mewujudkan Kota Medan aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Kini, komitmen tersebut harus didukung degan tindakan nyata, sebagaimana gerakan penanaman pohon yang dilakukan hari ini, menanam pohon terdengar sederhana tapi perlu diketahui bersama dengan menanam pohon dapat menyelamatkan Kota Medan dari bencana seperti banjir, kekeringan panjang, dan lain sebagainya.

“Dengan kegiatan ini, saya harapkan sekaligus mengajak seluruh masyarakat mengembangkan budaya menanam pohon,” ujar Rahudman.
Menurut dia, pada lebaran mungkin di antara kita ada yang mudik pulang kampung halaman, di kampung masih banyak pohon-pohon yang tumbuh terawat, maka langitnya tampak cerah, bersih, biru dan sangat nyaman dipandang. Kondisi tersebut jarang ada di kota-kota besar, namun kita masih bisa mengubah keadaan, merubah untuk menjadi lebih baik lagi, paling tidak mengurangi berbagai dampak akibat bencana alam, untuk itu mari lakukan tindakan nyata menanam pohon bukan sekedar seremonial dan akan terus dijalankan belasan dan bahkan puluhan tahun ke depan untuk anak cucu demi masa depan kita.
“Di setiap kesempatan, saya sering sampaikan, yang harus dibangun di Kota Medan adalah budaya membangun bukan budaya merusak, budaya menanam dan memelihara pohon bukan melakukan penebangan pohon, budaya menanam pohon sangat berkaitan dengan masa depan kita, masa depan generasi penerus kita,” ucap Wali Kota Medan.

Lebih lanjut, Rahudman menyampaikan harapannya, agar kegiatan penghijauan baik kualitas dan kuantitasnya di tingkatkan, begitu juga dengan frekwensi kegiatannya. Dimintakan kepada Kodimtabes 0201/BS Medan serta jajarannya agar terus melakukan gotong royong dan memfasilitasi bibit pohon, dengan bakti TNI maka program go green bertahap bisa dilakukan apalagi disahkannya detail Tata Ruang Kota Medan, maka harus ada zona tertentu menjadi ruang terbuka hijau. (gus)

Tingkatkan Kualitas Kelestarian Lingkungan

Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Medan Ir Arif Trinugroho menyampaikan, program penanaman pohon di Kelurahan Harjo Sari II merupakan program APEKSI sebagai upaya melestarikan Kota Medan.

Menurut dia, kegiatan penanaman pohon dilaksanakan secara serentak di kota-kota di Indonesia, di mana penghijauan merupakan satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan.

“Penanaman pohon dilakukan serentak di seluruh Indonesia, dan Kota Medan kebagian untuk melakukan penghijauan,” sebutnya.
Dia melaporkan, gerakan penghijauan bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup, meningkatkan kota yang asri, serasi dan lestari, serta untuk melaksanakan pembangunan yang berwasasan lingkungan.

Arif menyebutkan, dalam kesempatn ini dilakukan penanaman pohon pelindung dan tanaman produktif seperti seribu bibit trembesi dari Yon Armed dan 100 bibit pohon Jabon dari TNGL di bantaran Sungai/Kanal Kelurahan Harjo Sari II, Medan Amplas.

“Kita bisa merasakan serasi dan lestari, serta untuk melaksanakan pembangunan yang berwasasan lingkungan, dalam kesempatan ini dilakukan penanaman pohon pelindung dan tanaman produktif seperti seribu bibit trambesi dari Yon Armed dan 100 bibit pohon Jabon dari TNGL di bantaran Sungai/Kanal ini,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, program penghijauan yang dilakukan diharapkan bisa mengurangi berbagai dampak akibat bencana alam. Untuk itu, mari dilakukan tindakan nyata menanam pohon bukan sekedar seremonial.

Namun, tetap dilakukan berkesinambungan pada belasan dan bahkan puluhan tahun ke depan untuk anak cucu demi masa depan kita.
“Dampak positif yang dirasakan, paling tidak mengurangi berbagai dampak akibat bencana alam,” tegasnya. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/