25.2 C
Medan
Monday, October 7, 2024

Serena Williams dan Pujian Petenis Dunia Untuknya

Performa Serena Williams semakin menanjak pasca pulih dari deraan masalah, termasuk masalah medis. Bukti paling otentik dari kebangkitan petenis yang memiliki servis keras itu ialah medali emas Olimpiade London 2012.

Di London, Serena mencatatkan diri sebagai petenis yang tidak pernah kehilangan satu set pun. Kegemilangannya di London, membuat Serena menjadi salah satu favorit di US Open, yang tahun lalu dimenangkan petenis Australia Samantha Stosur. Meski ditaruh di unggulan ke-4, kehadiran Serena sangat mengancam unggulan-unggulan di atasnya seperti Victoria Azarenka (1), Maria Sharapova (3). Kekalahan mereka dari Serena baru terjadi beberapa pekan lalu saat Olimpiade 2012. Sementara Agnieszka Radwanska (2), juga dibekap di final Wimbledon, Juli lalu.

Melihat prestasi-prestasi terakhir Serena, beberapa petenis baik pria maupun wanita terang-terangan mengagumi kekuatannya. Kim Clijster, peraih juara tiga kali US Open pun mengakui, pencapaian Serena beberapa bulan terakhir ini, menunjukkan petenis AS kelahiran 1981 yang kini bertengger di ranking 14 dunia itu ialah pemain terhebat sepanjang masa.

Juara bertahan US Open pria Novak Djokovic menganggap Serena saat ini sulit dihentikan. “Tidak ada yang tahu di mana dia akan berhenti dan dia terus mendominasi. Untung saja saya petenis pria, jadi tidak perlu meladeninya,” canda Novak Djokovic, juara bertahan US Open.

“Dia mengalami banyak masalah. Itu membuat kembalinya ke jajaran atas ranking membuat pertandingan-pertandingannya semakin menarik. Apa yang dilakukannya selama 15 tahun lebih itu luar biasa, tapi musim panas ini lebih menarik. Dia petenis hebat. Jika dia prima, dia sulit dikalahkan.  Saya kira dia sudah membuktikan itu lagi,” tambah petenis pria nomor satu dunia, Roger Federer.

Setelah absen selama satu tahun karena cedera kaki dan sakit paru-paru, Serena memang tidak membutuhkan waktu lama untuk mengembalikan performanya. Pukulan-pukulan powerfull dan servis keras yang menjadi senjata andalannya perlahan tapi pasti terus memakan korban. Serena semakin berkembang dan memenangkan dua turnamen besar secara beruntun, Wimbledon dan Olimpiade. (bbs/jpnn)

Performa Serena Williams semakin menanjak pasca pulih dari deraan masalah, termasuk masalah medis. Bukti paling otentik dari kebangkitan petenis yang memiliki servis keras itu ialah medali emas Olimpiade London 2012.

Di London, Serena mencatatkan diri sebagai petenis yang tidak pernah kehilangan satu set pun. Kegemilangannya di London, membuat Serena menjadi salah satu favorit di US Open, yang tahun lalu dimenangkan petenis Australia Samantha Stosur. Meski ditaruh di unggulan ke-4, kehadiran Serena sangat mengancam unggulan-unggulan di atasnya seperti Victoria Azarenka (1), Maria Sharapova (3). Kekalahan mereka dari Serena baru terjadi beberapa pekan lalu saat Olimpiade 2012. Sementara Agnieszka Radwanska (2), juga dibekap di final Wimbledon, Juli lalu.

Melihat prestasi-prestasi terakhir Serena, beberapa petenis baik pria maupun wanita terang-terangan mengagumi kekuatannya. Kim Clijster, peraih juara tiga kali US Open pun mengakui, pencapaian Serena beberapa bulan terakhir ini, menunjukkan petenis AS kelahiran 1981 yang kini bertengger di ranking 14 dunia itu ialah pemain terhebat sepanjang masa.

Juara bertahan US Open pria Novak Djokovic menganggap Serena saat ini sulit dihentikan. “Tidak ada yang tahu di mana dia akan berhenti dan dia terus mendominasi. Untung saja saya petenis pria, jadi tidak perlu meladeninya,” canda Novak Djokovic, juara bertahan US Open.

“Dia mengalami banyak masalah. Itu membuat kembalinya ke jajaran atas ranking membuat pertandingan-pertandingannya semakin menarik. Apa yang dilakukannya selama 15 tahun lebih itu luar biasa, tapi musim panas ini lebih menarik. Dia petenis hebat. Jika dia prima, dia sulit dikalahkan.  Saya kira dia sudah membuktikan itu lagi,” tambah petenis pria nomor satu dunia, Roger Federer.

Setelah absen selama satu tahun karena cedera kaki dan sakit paru-paru, Serena memang tidak membutuhkan waktu lama untuk mengembalikan performanya. Pukulan-pukulan powerfull dan servis keras yang menjadi senjata andalannya perlahan tapi pasti terus memakan korban. Serena semakin berkembang dan memenangkan dua turnamen besar secara beruntun, Wimbledon dan Olimpiade. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/