28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Hanya Sangkuriang yang Bisa Menyelesaikannya

Pengerjaan Venue Berpacu Melawan Waktu Menuju PON 2012 Riau

Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 Riau digelar pada 11-20 September. Bagaimana venue dan persiapan tuan rumah satu pekan jelang hari H?

KESIBUKAN terlihat di venue cabang menembak PON 2012 di Rumbai, Riau, kemarin (2/9). Beberapa pekerja merapikan pelataran venue. Sebagian lagi merampungkan arena di dalam gedung.

Panas menyengat yang mencapai 32 derajat Celsius tak me nyurutkan semangat para pekerja itu. Mereka terus bekerja. Maklum, venue menembak memang menjadi salah satu sorotan menjelang pelaksanaan PON 2012. Hingga kemarin arena tersebut masih belum kelar. Dari pengamatan Jawa Pos (grup Sumut Pos), venue menembak bisa dibilang jauh dari siap. Padahal, PON 2012 dibuka sepekan lagi.

Bagian luar gedung masih amburadul. Bagian dalam gedung utama juga sangat kotor. Papan target belum terpasang. Salah seorang penjaga yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, pembangunan akan dilanjutkan untuk mengejar hal yang fungsional.

Artinya, tak perlu mewah asalkan lomba tetap bisa berjalan. ‘’Dana untuk fungsional ini hanya Rp1,9 miliar. Tidak cukup. Karena itu, tidak perlu dikeramik. Cukup pakai karpet plastik. Tiang penyangga juga tak dicat. Nanti ditutupi dengan banner saja,’’ terangnya.

Kondisi serupa terlihat di venue sofbol dan bisbol, sekitar 50 meter dari arena menembak. Kemarin para pekerja masih bekerja keras merampungkan berbagai kekurangan. Di antaranya pelataran dan pemasangan papan skor. Meski dikebut, hasilnya tidak akan maksimal.

Bagian yang tidak mungkin terselesaikan adalah pembangunan irigasi yang mengitari venue. Saat ini irigasi itu dibiarkan begitu saja tanpa terlihat langkah pengecoran. Kondisi di tempat ini makin parah dengan tribun penonton yang belum selesai serta kondisi lapangan yang di beberapa bagian terlihat gundul.
‘’Irigasi ini tak akan selesai. Bahkan, mungkin tak akan dikerjakan. Yang paling dekat adalah menyelesaikan tribun dan memasang papan skor. Kasarnya, cuma Sangkuriang yang bisa menyelesaikannya,’’ ucap salah seorang pekerja.

Kondisi venue panahan sedikit lebih baik. Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Pusat Persatuan Panahan Indonesia (PP Perpani) Nyoman Budiana kemarin turun langsung untuk mengawasi para pekerja. Nyoman mengaku tak habis pikir dengan kinerja Pengurus Besar (PB) PON yang mendahulukan menyelesaikan tribun daripada arena pertandingan.

‘’Saya sudah berkali-kali meminta agar lapangan diselesaikan dulu. Tribun belakangan. Tapi, ternyata tak dihiraukan. Sekarang ini jarak sudah rata, tapi rumput memang belum semuanya tumbuh. Kalau dipaksakan rata hijaunya, tidak mungkin,” ujar Nyoman.

Berbagai kondisi tersebut membuat banyak pihak waswas. Bahkan, sempat beredar wacana untuk memindahkan lokasi pertandingan ke luar Riau. Namun, wacana itu ditolak mentah-mentah oleh PB PON. “Tidak ada yang bakal dipindah. Tidak akan ada perubahan jadwal,” tegas Syamsurizal, ketua harian PB PON.

Terlepas dari venue yang belum juga beres, ada hal lain yang patut diapresiasi dari kinerja PB PON. Salah satunya upaya menjamin kelancaran gelaran empat tahunan tersebut. PB PON siap mengerahkan lima ribu petugas keamanan dari berbagai unsur.

Selain itu, promosi terlihat maksimal. Di sepanjang jalan bertebaran banner maupun spanduk berbau PON. Bahkan, di semua kantor pemerintahan juga dipasang umbul-umbul PON. Begitu juga kantor-kantor swasta. Mereka seolah berlomba menyemarakkan event olahraga tertinggi di Indonesia tersebut. PB PON juga sigap merespons ancaman kabut asap yang kerap menerpa Riau.(ru/c2/ca/jpnn)

Pengerjaan Venue Berpacu Melawan Waktu Menuju PON 2012 Riau

Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 Riau digelar pada 11-20 September. Bagaimana venue dan persiapan tuan rumah satu pekan jelang hari H?

KESIBUKAN terlihat di venue cabang menembak PON 2012 di Rumbai, Riau, kemarin (2/9). Beberapa pekerja merapikan pelataran venue. Sebagian lagi merampungkan arena di dalam gedung.

Panas menyengat yang mencapai 32 derajat Celsius tak me nyurutkan semangat para pekerja itu. Mereka terus bekerja. Maklum, venue menembak memang menjadi salah satu sorotan menjelang pelaksanaan PON 2012. Hingga kemarin arena tersebut masih belum kelar. Dari pengamatan Jawa Pos (grup Sumut Pos), venue menembak bisa dibilang jauh dari siap. Padahal, PON 2012 dibuka sepekan lagi.

Bagian luar gedung masih amburadul. Bagian dalam gedung utama juga sangat kotor. Papan target belum terpasang. Salah seorang penjaga yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, pembangunan akan dilanjutkan untuk mengejar hal yang fungsional.

Artinya, tak perlu mewah asalkan lomba tetap bisa berjalan. ‘’Dana untuk fungsional ini hanya Rp1,9 miliar. Tidak cukup. Karena itu, tidak perlu dikeramik. Cukup pakai karpet plastik. Tiang penyangga juga tak dicat. Nanti ditutupi dengan banner saja,’’ terangnya.

Kondisi serupa terlihat di venue sofbol dan bisbol, sekitar 50 meter dari arena menembak. Kemarin para pekerja masih bekerja keras merampungkan berbagai kekurangan. Di antaranya pelataran dan pemasangan papan skor. Meski dikebut, hasilnya tidak akan maksimal.

Bagian yang tidak mungkin terselesaikan adalah pembangunan irigasi yang mengitari venue. Saat ini irigasi itu dibiarkan begitu saja tanpa terlihat langkah pengecoran. Kondisi di tempat ini makin parah dengan tribun penonton yang belum selesai serta kondisi lapangan yang di beberapa bagian terlihat gundul.
‘’Irigasi ini tak akan selesai. Bahkan, mungkin tak akan dikerjakan. Yang paling dekat adalah menyelesaikan tribun dan memasang papan skor. Kasarnya, cuma Sangkuriang yang bisa menyelesaikannya,’’ ucap salah seorang pekerja.

Kondisi venue panahan sedikit lebih baik. Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Pusat Persatuan Panahan Indonesia (PP Perpani) Nyoman Budiana kemarin turun langsung untuk mengawasi para pekerja. Nyoman mengaku tak habis pikir dengan kinerja Pengurus Besar (PB) PON yang mendahulukan menyelesaikan tribun daripada arena pertandingan.

‘’Saya sudah berkali-kali meminta agar lapangan diselesaikan dulu. Tribun belakangan. Tapi, ternyata tak dihiraukan. Sekarang ini jarak sudah rata, tapi rumput memang belum semuanya tumbuh. Kalau dipaksakan rata hijaunya, tidak mungkin,” ujar Nyoman.

Berbagai kondisi tersebut membuat banyak pihak waswas. Bahkan, sempat beredar wacana untuk memindahkan lokasi pertandingan ke luar Riau. Namun, wacana itu ditolak mentah-mentah oleh PB PON. “Tidak ada yang bakal dipindah. Tidak akan ada perubahan jadwal,” tegas Syamsurizal, ketua harian PB PON.

Terlepas dari venue yang belum juga beres, ada hal lain yang patut diapresiasi dari kinerja PB PON. Salah satunya upaya menjamin kelancaran gelaran empat tahunan tersebut. PB PON siap mengerahkan lima ribu petugas keamanan dari berbagai unsur.

Selain itu, promosi terlihat maksimal. Di sepanjang jalan bertebaran banner maupun spanduk berbau PON. Bahkan, di semua kantor pemerintahan juga dipasang umbul-umbul PON. Begitu juga kantor-kantor swasta. Mereka seolah berlomba menyemarakkan event olahraga tertinggi di Indonesia tersebut. PB PON juga sigap merespons ancaman kabut asap yang kerap menerpa Riau.(ru/c2/ca/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/