25 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Sering Dikunjungi Pejabat karena Tempatnya Aman

Menelusuri Lokasi Hiburan Malam di Medan, Jet Plane (8)

Jika beberapa tempat hiburan malam sering jadi target razia oleh polisi, tapi tidak dengan Karaoke Jet Plane yang berada di basment Medan Fair Plaza. Karaoke ini tak pernah terdengar dirazia petugas alias aman.

Tim Sumut Pos, Medan

HIBURAN: Situasi  sebuah tempat hiburan malam  ada  Medan, belum lama ini.//file/sumut pos
HIBURAN: Situasi di sebuah tempat hiburan malam yang ada di Medan, belum lama ini.//file/sumut pos

Fakta ini bukan mengada-ada. Berdasarkan catatan kami, beberapa razia yang sering dilakukan tim gabungan dari Sat Narkoba Polda Sumut dibantu Sat Narkoba Polresta Medan dan Sat Samapta Polda Sumut, hampir tidak pernah menyentuh karaoke Jet Plane.

Misalnya, pada Sabtu malam, tepat 4 Febuari 2012, tim ini menggelar razia di salah satu tempat hiburan malam di Jalan Listrik Medan. Namun tidak melakukan razia di Jet Plane. Bahkan, dalam kegiatan razia itu, petugas juga menurunkan anjing pelacak dua ekor di lokasi itu.

Kemudian, dalam waktu berbeda berikutnya, petugas kepolisian dari Direktorat Res Narkoba Polda Sumut melakukan razia di Entrance Hotel Grand Aston  pada Minggu, 3 Juni 2012 sekitar pukul 01. 00 WIB lalu. Dalam razia, polisi mengamankan enam pengujung keturunan Tianghoa karena mendapati 4 butir ekstasi dari mereka. Selain itu di lantai II Entrance petugas berhasil mengamankan pengunjung yang sedang berada di KTV III dan menemukan 10 butir pil happy five.

Kemudian, masih di bulan Juni, tepatnya  Selasa malam, 5 Juni 2012,  Direktorat Narkoba Poldasu kembali menggelar razia tempat hiburan malam. Pada saat itu, tempat hiburan malam yang dirazia yakni, Lee Garden (LG), Super, Tobasa, Tavern, New Zone dan Station. Dalam razia ini polisi tak mendapati barang narkoba.

Razia berikutnya dilakukan Direktorat Reserse Narkoba (Ditres Narkoba) Poldasu pada Minggu, 24 Juni 2012. Razia ini dilakukan di tempat hiburan malam Delta Pub & Karoeke Jl Ir Juanda. Lagi-lagi polisi tidak berhasil menemukan barang bukti narkoba di tempat itu.

Di bulan berikutnya, personel gabungan dari Polresta Medan yakni Sat Narkoba Medan, Sat Intelkam Polresta Medan, Sat Sabhara Polresta Medan, Sat Reskrim Polresta Medan, Sat Paminal Polresta Medan, Provost Polresta Medan dan POM TNI-AD merazia beberapa tempat hiburan malam, tepatnya Minggu dini hari, 29 Juli 2012.

Ketiga tempat hiburan malam itu yakni Entrance, Elegan dan Taven Pub & Club. Saat petugas merazia Entrance, petugas mengamankan tiga orang pengujung tempat hiburan tersebut karena kedapatan mengantongi tiga pil Heavy Five. Sedangkan di Taven Pub & Club, petugas mengamankan dua plastik sisa sabu dan plastik sisa pil ekstasi. Dari tempat ini juga petugas mengamankan tiga pengunjung dan selanjutnya keenam pengunjung tempat hiburan tersebut diamankan ke Sat Narkoba Polresta Medan.

Nah, yang terbaru di bulan September 2012, polisi juga menggelar razia hiburan malam, tepatnya Rabu, 5 September 2012. Razia ini dilakukan di salah satu tempat hiburan malam di Jalan Kolonel Sugiono/Wajir dan mengamankan managernya karena kedapatan menyimpan sebutir ekstasi di laci kerjanya.

Pada Senin, 3 September 2012, polisi melakukan pemaparan kepada wartawan bahwa mereka telah melakukan razia tempat hiburan malam di Barcelona, di Jalan Williem Iskandar/Pancing, Medan. Dalam razia itu, dua pengedar pil ekstasi, yaitu Edy alias Wawa (26) warga Jalan Metal III No. 42 Kel. Tanjung Mulia, Medan Deli dan Halim Gunawan alias Apin (22) warga Jalan Metal II No. 19 Kel. Tanjung Mulia, Medan Deli. Dari kedua tersangka, kata polisi, mereka menyita 104 butir pil ekstasi berwarna hijau merk E. Dan yang paling terbaru, tepatnya kemarin, Minggu, 9 September 2012, Sat Narkoba Polresta Medan bergabung dengan Provost Polresta Medan, Sat Samapta Polresta Medan dan Sat Res Narkoba Polresta Medan melakukan razia di tiga tempat hiburan malam, yakni karaoke Stasion di Jalan Mangkubumi, LG, dan Super di Jalan Nibung Raya. Polisi menemukan satu paket sabu-sabu tak bertuan yang terjatuh di lantai dan mengamankan lima anak baru gede (ABG) yang masih di bawah umur di diskotek Super.

Dari catatan tim koran ini, belum pernah terdengar polisi mengunjung karaoke Jet Plane untuk melakukan razia tempat hiburan malam. Atau, belum ada sekalipun polisi memaparkan hasil tangkapan dari karaoke Jet Plane, seperti polisi memaparkan hasil tangkapan mereka terhadap razia yang mereka lakukan di karaoke Barcelona, di Jalan Williem Iskandar/Pancing  Medan baru-baru ini.

Selain berdasarkan catatan tim kami, kami juga tetap melakukan penelusuran berlanjut di karaoke Jet Plane. Penelusuran kami kali ini tidak menggunakan jasa baik kolega, tapi kami menggunakan orang dalam atau yang bekerja di Jet Plane sebagai sumber kami.

Menurut sumber kami di Jet Plane (maaf, namanya kami rahasiakan demi keamanannya,Red), di Jet Plane tempatnya bekerja, hampir tidak pernah dilakukan razia oleh polisi. “Makanya, amanlah kalau mau dugem di Jet Plane,” kata sumber berciri tubuh kurus dan tinggi ini.

Memang, apa yang dikatakan sumber tidak bisa dibantah. Buktinya, dari beberapa gelar razia polisi di tempat hiburan malam, karaoke Jet Plane tidak disinggahi alias aman dari razia. “Selama ini memang aman kok. Tapi tak tahu juga lah, bisa saja kalian turunkan tulisan kalian tentang Jet Plane lalu polisi kemudian melakukan razia tempat kami. Tapi biasanya kalau polisi mau razia, pihak managemen sudah tahu. Kami pun langsung diberitahu agar kami bisa ‘mengamankan’ tamu,” beber sumber kepada kami.

Masih kata sumber kami, selain jarang sekali polisi masuk melakukan razia, para pengunjung Jet Plane juga sering disinggahi para pejabat pemerintah. Para pejabat pemerintah itu memakai ruangan khusus atau VIP untuk private agar tidak diketahui pengunjung lain. “Beberapa pejabat ada yang sudah jadi langganan datang ke Jet Plane. Dia (pejabat) biasanya datang di hari biasa karena kalau hari libur bakal banyak terlihat pengunjung lain,” kata sumber kepada kami.

Sumber melanjutkan, beberapa pejabat pemerintahan itu juga ikut mengkomsumsi narkoba. “Di antara mereka ada satu atau dua yang menggunakan narkoba, kalau lainnya hanya sekadar minum sampai mabuk,” ujarnya lagi.

Namun sayangnya, saat tim kami mendesak siapa pejabat yang dimaksud, sumber kami tidak bersedia menjawabnya. Dia hanya mengatakan kalau pejabat itu wajahnya juga tak asing dan cukup dikenal di masyarakat.  Sumber berjanji, begitu pejabat pemerintah itu mengunjungi Jet Plane, dia akan menelepon tim kami untuk bisa membuktikannya.  (*)

Menelusuri Lokasi Hiburan Malam di Medan, Jet Plane (8)

Jika beberapa tempat hiburan malam sering jadi target razia oleh polisi, tapi tidak dengan Karaoke Jet Plane yang berada di basment Medan Fair Plaza. Karaoke ini tak pernah terdengar dirazia petugas alias aman.

Tim Sumut Pos, Medan

HIBURAN: Situasi  sebuah tempat hiburan malam  ada  Medan, belum lama ini.//file/sumut pos
HIBURAN: Situasi di sebuah tempat hiburan malam yang ada di Medan, belum lama ini.//file/sumut pos

Fakta ini bukan mengada-ada. Berdasarkan catatan kami, beberapa razia yang sering dilakukan tim gabungan dari Sat Narkoba Polda Sumut dibantu Sat Narkoba Polresta Medan dan Sat Samapta Polda Sumut, hampir tidak pernah menyentuh karaoke Jet Plane.

Misalnya, pada Sabtu malam, tepat 4 Febuari 2012, tim ini menggelar razia di salah satu tempat hiburan malam di Jalan Listrik Medan. Namun tidak melakukan razia di Jet Plane. Bahkan, dalam kegiatan razia itu, petugas juga menurunkan anjing pelacak dua ekor di lokasi itu.

Kemudian, dalam waktu berbeda berikutnya, petugas kepolisian dari Direktorat Res Narkoba Polda Sumut melakukan razia di Entrance Hotel Grand Aston  pada Minggu, 3 Juni 2012 sekitar pukul 01. 00 WIB lalu. Dalam razia, polisi mengamankan enam pengujung keturunan Tianghoa karena mendapati 4 butir ekstasi dari mereka. Selain itu di lantai II Entrance petugas berhasil mengamankan pengunjung yang sedang berada di KTV III dan menemukan 10 butir pil happy five.

Kemudian, masih di bulan Juni, tepatnya  Selasa malam, 5 Juni 2012,  Direktorat Narkoba Poldasu kembali menggelar razia tempat hiburan malam. Pada saat itu, tempat hiburan malam yang dirazia yakni, Lee Garden (LG), Super, Tobasa, Tavern, New Zone dan Station. Dalam razia ini polisi tak mendapati barang narkoba.

Razia berikutnya dilakukan Direktorat Reserse Narkoba (Ditres Narkoba) Poldasu pada Minggu, 24 Juni 2012. Razia ini dilakukan di tempat hiburan malam Delta Pub & Karoeke Jl Ir Juanda. Lagi-lagi polisi tidak berhasil menemukan barang bukti narkoba di tempat itu.

Di bulan berikutnya, personel gabungan dari Polresta Medan yakni Sat Narkoba Medan, Sat Intelkam Polresta Medan, Sat Sabhara Polresta Medan, Sat Reskrim Polresta Medan, Sat Paminal Polresta Medan, Provost Polresta Medan dan POM TNI-AD merazia beberapa tempat hiburan malam, tepatnya Minggu dini hari, 29 Juli 2012.

Ketiga tempat hiburan malam itu yakni Entrance, Elegan dan Taven Pub & Club. Saat petugas merazia Entrance, petugas mengamankan tiga orang pengujung tempat hiburan tersebut karena kedapatan mengantongi tiga pil Heavy Five. Sedangkan di Taven Pub & Club, petugas mengamankan dua plastik sisa sabu dan plastik sisa pil ekstasi. Dari tempat ini juga petugas mengamankan tiga pengunjung dan selanjutnya keenam pengunjung tempat hiburan tersebut diamankan ke Sat Narkoba Polresta Medan.

Nah, yang terbaru di bulan September 2012, polisi juga menggelar razia hiburan malam, tepatnya Rabu, 5 September 2012. Razia ini dilakukan di salah satu tempat hiburan malam di Jalan Kolonel Sugiono/Wajir dan mengamankan managernya karena kedapatan menyimpan sebutir ekstasi di laci kerjanya.

Pada Senin, 3 September 2012, polisi melakukan pemaparan kepada wartawan bahwa mereka telah melakukan razia tempat hiburan malam di Barcelona, di Jalan Williem Iskandar/Pancing, Medan. Dalam razia itu, dua pengedar pil ekstasi, yaitu Edy alias Wawa (26) warga Jalan Metal III No. 42 Kel. Tanjung Mulia, Medan Deli dan Halim Gunawan alias Apin (22) warga Jalan Metal II No. 19 Kel. Tanjung Mulia, Medan Deli. Dari kedua tersangka, kata polisi, mereka menyita 104 butir pil ekstasi berwarna hijau merk E. Dan yang paling terbaru, tepatnya kemarin, Minggu, 9 September 2012, Sat Narkoba Polresta Medan bergabung dengan Provost Polresta Medan, Sat Samapta Polresta Medan dan Sat Res Narkoba Polresta Medan melakukan razia di tiga tempat hiburan malam, yakni karaoke Stasion di Jalan Mangkubumi, LG, dan Super di Jalan Nibung Raya. Polisi menemukan satu paket sabu-sabu tak bertuan yang terjatuh di lantai dan mengamankan lima anak baru gede (ABG) yang masih di bawah umur di diskotek Super.

Dari catatan tim koran ini, belum pernah terdengar polisi mengunjung karaoke Jet Plane untuk melakukan razia tempat hiburan malam. Atau, belum ada sekalipun polisi memaparkan hasil tangkapan dari karaoke Jet Plane, seperti polisi memaparkan hasil tangkapan mereka terhadap razia yang mereka lakukan di karaoke Barcelona, di Jalan Williem Iskandar/Pancing  Medan baru-baru ini.

Selain berdasarkan catatan tim kami, kami juga tetap melakukan penelusuran berlanjut di karaoke Jet Plane. Penelusuran kami kali ini tidak menggunakan jasa baik kolega, tapi kami menggunakan orang dalam atau yang bekerja di Jet Plane sebagai sumber kami.

Menurut sumber kami di Jet Plane (maaf, namanya kami rahasiakan demi keamanannya,Red), di Jet Plane tempatnya bekerja, hampir tidak pernah dilakukan razia oleh polisi. “Makanya, amanlah kalau mau dugem di Jet Plane,” kata sumber berciri tubuh kurus dan tinggi ini.

Memang, apa yang dikatakan sumber tidak bisa dibantah. Buktinya, dari beberapa gelar razia polisi di tempat hiburan malam, karaoke Jet Plane tidak disinggahi alias aman dari razia. “Selama ini memang aman kok. Tapi tak tahu juga lah, bisa saja kalian turunkan tulisan kalian tentang Jet Plane lalu polisi kemudian melakukan razia tempat kami. Tapi biasanya kalau polisi mau razia, pihak managemen sudah tahu. Kami pun langsung diberitahu agar kami bisa ‘mengamankan’ tamu,” beber sumber kepada kami.

Masih kata sumber kami, selain jarang sekali polisi masuk melakukan razia, para pengunjung Jet Plane juga sering disinggahi para pejabat pemerintah. Para pejabat pemerintah itu memakai ruangan khusus atau VIP untuk private agar tidak diketahui pengunjung lain. “Beberapa pejabat ada yang sudah jadi langganan datang ke Jet Plane. Dia (pejabat) biasanya datang di hari biasa karena kalau hari libur bakal banyak terlihat pengunjung lain,” kata sumber kepada kami.

Sumber melanjutkan, beberapa pejabat pemerintahan itu juga ikut mengkomsumsi narkoba. “Di antara mereka ada satu atau dua yang menggunakan narkoba, kalau lainnya hanya sekadar minum sampai mabuk,” ujarnya lagi.

Namun sayangnya, saat tim kami mendesak siapa pejabat yang dimaksud, sumber kami tidak bersedia menjawabnya. Dia hanya mengatakan kalau pejabat itu wajahnya juga tak asing dan cukup dikenal di masyarakat.  Sumber berjanji, begitu pejabat pemerintah itu mengunjungi Jet Plane, dia akan menelepon tim kami untuk bisa membuktikannya.  (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/