MEDAN- Ratusan alumni SMAN 3 Medan mulai dari angkatan 1965-2006 dan para guru memberikan dukungan atas pencalonan anggota DPR RI Dr H Chairuman Harahap, yang juga alumni SMAN 3 Medan menjadi bakal calon Gubernur Sumut periode 2013-2018. “Kami doakan alumnus SMAN 3 Medan yaitu pak Chairuman menjadi BK-1, terpilih memimpin Sumut,” kata Ketua DPP Alumni SMA 3 Medan Erwin Nasution di acara halal bihalal di Hotel Emerald Medan, Senin (10/9).
Hadir dalam acara ini para alumni SMA 3 Medan yang sukses di berbagai bidang, di antaranya termasuk Chairuman yang juga Ketua Dewan Pembina Alumni SMA 3 Medan, Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, Direktur PTPN IV Erwin Nasution, pengusaha Amin Thomas, dan seratusan mantan siswa dari berbagai angkatan dan puluhan guru sekolah itu.
Acara ini yang dirangkai dalam balutan tema “Mempererat Silaturahmi Antar Sesama Alumni” menjadi penuh haru, karena para guru yang hadir bertemu kembali dengan anak-anak didik mereka, termasuk Wisjnu Amat Sastro dan Chairuman Harahap setelah cukup lama berpisah.
Suasana keharuan itu mendadak jadi penuh sukacita ketika diberitahu salah seorang alumni mencalonkan diri jadi Gubsu. “Kalau ada dari SMA 3 Medan yang jadi bakal calon Gubsu, kenapa harus yang lain? Tentu saja ini harus kita dukung,” kata Erwin.
Dukungan yang sama juga disampaikan Kapoldasu Wisjnu dengan harapan apa yang diimpikan Chairuman bisa terealisasi. “Kami berharap apa yang diimpikan pak Chairuman memimpin Sumut dapat terwujud,” ujar Wisjnu yang tercatat sebagai alumnus SMA 3 Medan tahun 1960-an.
Atas dukungan tulus dan spontan ini, Chairuman dengan mata berkaca-kaca menyampaikan ucapan terimakasih. “Benar saya mencalonkan diri jadi Gubsu dari Partai Golkar. Ini semata-mata obsesi membangun Sumut lebih baik ke depan. Saya lihat banyak masalah yang belum dapat diatasi dengan baik. Saya memohon dukungan dan doanya,” ujar Chairuman.
Di bagian lain pidatonya selaku Ketua Dewan Pembina Alumni SMA 3 Medan, mantan Kejatisu itu bernostalgia tentang pengalaman dirinya mengenyam pendidikan di sekolah itu pada tahun 1960-an.
“Sekolahnya sudah beberapa kali pindah, dari Jalan Seram ke lokasi lain, namun itu semua demi meningkatkan kualitas belajar-mengajar,” tukasnya. Acara juga diisi hiburan dan dimeriahkan penarikan lucky draw yang ditaburi berbagai hadiah menarik. (ton/rel)
