Musim haji tahun ini akan terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, Pemerintah Kota Medan akan menanggung seluruh biaya makan dan transportasi, terhadap 2.923 orang calon jamaah haji (calhaj) asal Kota Medan, selama 24 hari di Kota Makkah. Selain itu, Pemko Medan juga akan mengirimkan sejumlah petugas haji sehingga calhaj asal Kota Medan akan benar-benar terlayani dengan baik.
Pernyataan itu dikatakan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, didampingi Asisten Kesejahteraan Masyarakat Darusalam Pohan, Kepala Inspektorat Farid Wajedi, Asisten Umum Musadad Nasution, Kabag Agama dan Pendidikan Suaidi, ketika mendengar presentase dari perusahaan penyedia catering yakni PT Cakra dan transportasi (PT Semesta Kirana) bagi calhaj asal Medan selama berada di Kota Makkah di Balai Kota Medan, Jumat (14/9) kemarin.
Menurut Wali Kota, langkah ini ditempuh karena bantuan sebesar 100 rial yang selama ini diberikan kepada calhaj setiap tahunnya dinilai kurang dirasakan manfaatnya. Karenanya, Wali Kota menghentikan pemberian rial. Sebagai gantinya, Pemko Medan menanggung biaya makan dan transportasi para calhaj selama di Kota Makkah
“Saya kira bantuan ini bisa dirasakan langsung manfaatnya bagi para calhaj. Apalagi selama ini persoalan makanan dan transporatsi sering dikeluhkan calhaj ketika berada di Kota Makkah. Saya pun telah merasakan dan melihat langsung ketika melaksanakan ibadah haji beberapa waktu lalu, terutama bagi calhaj yang di tempatkan agak jauh dari Masjidil Haram,” kata Wali Kota.
Karenanya, Wali Kota berharap dengan menanggung makan dan transport selama berada di Kota Makkah ini, bisa membuat para calhaj asal Kota Medan merasa lebih tenang dan khusuk, untuk menjalankan semua rukun haji sehingga akhirnya menjadi haji yang mabrur.
Sebelum kebijakan ini dilakukan, Wali Kota pun mengaku telah berkonsultasi terlebih dahulu dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dari konsultasi yang dilakukan itu, BPK menyetujuinya. “Jadi untuk tahun ini, kita menanggung makanan dan transportasi calhaj asal Medan selama berada di Mekah,” ungkapnya.
Selain menanggung makan dan transportasi, Wali Kota juga akan mengirimkan beberapa petugas haji dari Pemko Medan untuk membantu dan mengawasi para calhaj asal Medan. Untuk itu dia minta kepada seluruh petugas haji untuk benar-benar melayani para calhaj. “Saya ingatkan kepada petugas haji untuk tidak main-main, layani calhaj kita dengan baik,” ujarnya mengingatkan.
Untuk memudahkan memberikan pelayanan, Wali Kota mengaku telah meminta kepada Kepala Kementrian Agama Sumut, agar seluruh calhaj asal Medan ditempatkan dalam kloter yang sama. Artinya, 2.923 calhaj asal Medan ditempatkan dalam beberapa kloter tanpa bergabung dengan calhaj dari daerah lain.
Sementara itu pimpinan PT Cakra, Etty Budi Setyowati didampingi Mahfuddin Akhyar selaku juru bicara kemudian mempresentasekan apa-apa saja yang akan mereka lakukan nanti. Untuk menyediakan makanan bagi calhaj, mereka bekerjasama dengan Azzad Catering dari Arab Saudi.
Dijelaskannya, Azzad Catering sudah mendapat izin resmi dari pemerintahan Arab Saudi. Kantornya berada di Kota Al-Ka’Kiah dan mempekerjakan para pekerja yang berasal dari beberapa Negara seperti Indonesia , Bangladesh, Burma dan Afrika.
“Khusus untuk penyediaan makanan, juru masak dipastikan asli orang Indonesia agar rasa makanan benar-benar terasa Indonesia,” jelas Mahfuddin. “Kami menyediakan makanan selama 24 hari bagi calhaj asal Medan. Setiap harinya, kami menyediakan untuk makanan siang dan malam dengan menu berbeda setiap hari,” lanjutnya seraya memperlihatkan sejumlah menu yang akan disajikan.
Untuk transportasi, pihaknya yang bekerjasama dengan PT Semesta Kirana. Untuk mengangkut para calhaj, mereka menyediakan 10 bus. Kesepuluh unit bus itu nantinya akan mengangkut seluruh calhaj secara bertahap dari pemondokan sampai Masjidil Haram pulang-pergi. Dia meyakini seluruh calhaj asal Medan pasti terlayani dengan baik.(dya)