30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Sosialisasikan Kesehatan Melalui Pantun

MEDAN – Banyak cara mensosialisasikan ilmu pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat. Salah satunya lewat seni dan budaya.
“Salah satu bentuk sosialisasi  yang telah kita lakukan adalah membuat sebuah buku berjudul 555 Pantun Pendidikan dan Kesehatan,” ucap Dr dr Umar Zein DTM&H SpPD KPTI.

Dalam buku setebal 135 halaman yang ditulis Umar besama rekannya para sastrawan Sumatera Utara Azrai, H Amir dan Arsyad NS ini akan dilaunching Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Sumatera Utara (17/9).

Di dalam buku itu, Umar dan rekan menulis pantun-pantun nasihat akan pentingnya pendidikan dan kesehatan.

Diantaranya pantun yang mengungkapkan pentingnya belajar bagi anak yakni, Belayar Bahtera hari Selasa. Seraya Meraup Batang Rumbia. Belajar Ananda Selagi Bisa. Supaya Hidup tak Sia-Sia. Bait berikut, Belayar Bahtera Subuh-Subuh. Hari Rabu Membuang Sauh. Belajar Ananda Sungguh-Sungguh. Supaya Ilmu Tidak Jauh. Masih menurut Umar, sosialisasi melalui pantun ini sangat bermanfaat.

“Soalnya, tidak saja tujuan sosialisasi bidang yang diinginkan, tapi juga mempertahankan aset seni dan budaya sebagai warisan negeri. Soalnya, karya-karya sejenis sangat minim di tengah era globalisasi saat ini,”ucapnya.

Terkait buku ini, Kepala BPAD Provsu H Nurdin Pane SE MAP dalam kata pengantarnya menyebutkan, jika buku tersebut dapat menambah wawasan budaya masyarakat Sumut, sebab dalam budaya suku Melayu, pantun merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang perlu dilestarikan untuk terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat.

Apalagi, katanya, saat ini bahan bacaan tentang adat dan budaya masyarakat Sumut masih sangat sedikit untuk diperoleh generasi muda sebagai bukti sejarah maupun pelajaran. Tanpa ada yang menumbuhsuburkan budaya tersebut, maka dikhawatirkan aset budaya sebagai warisan nenek moyang itu akan punah. (uma)

MEDAN – Banyak cara mensosialisasikan ilmu pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat. Salah satunya lewat seni dan budaya.
“Salah satu bentuk sosialisasi  yang telah kita lakukan adalah membuat sebuah buku berjudul 555 Pantun Pendidikan dan Kesehatan,” ucap Dr dr Umar Zein DTM&H SpPD KPTI.

Dalam buku setebal 135 halaman yang ditulis Umar besama rekannya para sastrawan Sumatera Utara Azrai, H Amir dan Arsyad NS ini akan dilaunching Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Sumatera Utara (17/9).

Di dalam buku itu, Umar dan rekan menulis pantun-pantun nasihat akan pentingnya pendidikan dan kesehatan.

Diantaranya pantun yang mengungkapkan pentingnya belajar bagi anak yakni, Belayar Bahtera hari Selasa. Seraya Meraup Batang Rumbia. Belajar Ananda Selagi Bisa. Supaya Hidup tak Sia-Sia. Bait berikut, Belayar Bahtera Subuh-Subuh. Hari Rabu Membuang Sauh. Belajar Ananda Sungguh-Sungguh. Supaya Ilmu Tidak Jauh. Masih menurut Umar, sosialisasi melalui pantun ini sangat bermanfaat.

“Soalnya, tidak saja tujuan sosialisasi bidang yang diinginkan, tapi juga mempertahankan aset seni dan budaya sebagai warisan negeri. Soalnya, karya-karya sejenis sangat minim di tengah era globalisasi saat ini,”ucapnya.

Terkait buku ini, Kepala BPAD Provsu H Nurdin Pane SE MAP dalam kata pengantarnya menyebutkan, jika buku tersebut dapat menambah wawasan budaya masyarakat Sumut, sebab dalam budaya suku Melayu, pantun merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang perlu dilestarikan untuk terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat.

Apalagi, katanya, saat ini bahan bacaan tentang adat dan budaya masyarakat Sumut masih sangat sedikit untuk diperoleh generasi muda sebagai bukti sejarah maupun pelajaran. Tanpa ada yang menumbuhsuburkan budaya tersebut, maka dikhawatirkan aset budaya sebagai warisan nenek moyang itu akan punah. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/