PEMBENTUKAN skuad PSMS mulai memasuki tahap akhir. Usai penyeleksian tahap pertama dan kedua kini para pemain akan diuji kondisi medis dan fisik. Satu proses lagi yang sudah menentukan adalah negosiasi kontrak. Ini sudah dimulai sejak Jumat (19/10) lalu.
Saat ini 11 nama sudah bertemu pengurus untuk membicarakan soal harga. Kabarnya nama-nama seperti Saktiawan Sinaga, Jecky Pasarella, Markus Horison dan para pemain liga lainnya sudah bertatap muka dengan pengurus soal tawar menawar harga. Pembicaraan dilakukan di JW Mariot kemarin malam.
Ketua Umum PSMS, Indra Sakti Harahap mengatakan proses negosiasi berjalan tanpa hambatan. Bahkan menurutnya kesepakatan telah tercapai dengan pemain. “Lancar -lancar saja. Sudah ada deal. Ya ada 11 pemain yang sudah kita nego. Lainnya menyusul,” katanya usai rapat di JW Mariot kemarin.
Menyinggung seleksi, Indra berharap dari proses seleksi ini akan menghasilkan skuad yang mampu menggapai prestasi sesuai yang diharapkan. “Ini hasil paling maksimal yang kita punya. Jika nantinya gagal kita bisa beragumentasi karena sudah berusaha. Bukan bermaksud berlama-lama dengan proses ini sebenarnya bisa saja asal comot. Tapi metode dan sistem ini yang akan kami pertanggungjawabkan,” katanya.
Sedangkan untuk nama-nama yang tidak lolos akan disiapkan untuk program PSMS utama yang akan mengikuti turnamen-turnamen regional. “Namanya PSMS utama. Jadi mereka tetap menjadi bagian dari PSMS. Mereka akan mengikuti turnamen regional. Yang terdekat ini di Lhokseumawe. Selain negosiasi, tahap ketiga nanti para pemain akan menjalani tes medis dan fisik. Ini menjadi ujian akhir jadi tidaknya pemain apakah nantinya berkostum PSMS. Meski beberapa sudah menjalani negosiasi tak menjadi jaminan. “Kalau hasil tes medis dan fisiknya jelek. Tetap saja tidak masuk. Kita harapkan tanggal 25 Oktober tim sudah terbentuk. Setelah ini kita baru masuk periodesasi dan latihan reguler. Tanggal 29 Oktober kita sudah mulai jalani training camp,” paparnya. Untuk nama-nama yang rankingnya tidak memenuhi atau di luar ranking tiga menurut Suimin tetap berpeluang. Ini menyasar program promosi dan degradasi yang diterapkannya. “Yang menurun bisa saja digantikan” pungkasnya. (don)