26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pertamina Kembangkan PLTSa

JAKARTA-PT Pertamina turut membantu meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) migas ini berencana mengembangkan proyek PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) senilai US$180 juta atau sekitar Rp1,6 triliun.

“Lokasinya di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi dengan kapasitas sekitar 120 Mega Watt (MW). Nilai investasi diperkirakan mencapai USD 180 juta,” ujar Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto.
Kesepakatan pemanfaatan sampah dengan pengelola TPST Bantargebang, PT Godang Tuajaya, telah dilakukan beberapa waktu yang lalu.

Hari menyebutkan, pengolahan sampah menjadi listrik dilakukan dengan membangun pembangkit listrik tenaga sampah di TPST Bantargebang. PLTSa ini, pada tahap awal akan memanfaatkan stok sampah (feedstock) sebanyak 2 ribu ton sampah per hari untuk menghasilkan listrik dengan kapasitas terpasang sekitar 120 MW.

“Kita upayakan agar sampah bisa bernilai tinggi,” tambahnya.

Proyek ini menggunakan teknologi pengolahan biomass municipal solid waste to power yang modern, efisien, dan ramah lingkungan.
Hari berharap kesepakatan yang lebih mengikat dengan PT Godang Tuajaya dapat dilakukan pada awal Desember 2012.

“Kami menargetkan pada 2014 PLTSa ini dapat beroperasi dan melistriki masyarakat,” tandasnya. (wir/dos/jpnn)

JAKARTA-PT Pertamina turut membantu meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) migas ini berencana mengembangkan proyek PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) senilai US$180 juta atau sekitar Rp1,6 triliun.

“Lokasinya di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi dengan kapasitas sekitar 120 Mega Watt (MW). Nilai investasi diperkirakan mencapai USD 180 juta,” ujar Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto.
Kesepakatan pemanfaatan sampah dengan pengelola TPST Bantargebang, PT Godang Tuajaya, telah dilakukan beberapa waktu yang lalu.

Hari menyebutkan, pengolahan sampah menjadi listrik dilakukan dengan membangun pembangkit listrik tenaga sampah di TPST Bantargebang. PLTSa ini, pada tahap awal akan memanfaatkan stok sampah (feedstock) sebanyak 2 ribu ton sampah per hari untuk menghasilkan listrik dengan kapasitas terpasang sekitar 120 MW.

“Kita upayakan agar sampah bisa bernilai tinggi,” tambahnya.

Proyek ini menggunakan teknologi pengolahan biomass municipal solid waste to power yang modern, efisien, dan ramah lingkungan.
Hari berharap kesepakatan yang lebih mengikat dengan PT Godang Tuajaya dapat dilakukan pada awal Desember 2012.

“Kami menargetkan pada 2014 PLTSa ini dapat beroperasi dan melistriki masyarakat,” tandasnya. (wir/dos/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/