30.2 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Magis Ibrakadabra

STOCKHOLM-Zlatan Ibrahimovic menjadi bintang kemenangan bagi Swedia. Bomber Paris St Germain itu mencetak empat gol untuk membawa negaranya menang 4-2 atas Inggris, Kamis (15/11) dinihari WIB.

Pada laga yang dihelat di Friends Arena, Stockholm, itu Inggris tampil tanpa diperkuat oleh Wayne Rooney yang tengah cedera, namun Steven Gerrard, yang sempat mendapatkan cedera ringan akhir pekan lalu, tampil sejak awal. Gerrard pun mencatat caps-nya yang ke-100 bersama The Three Lions.
Sementara, Swedia tampil dengan mengandalkan Ibra dan bomber Udinese, Mathias Ranegie. Swedia kemudian terbukti tampil lebih agresif. Ibra menjadi pemain yang paling banyak melepaskan tembakan; 9 tembakan, di mana empat di antaranya berstatus on target dan semuanya berujung menjadi gol. Ranegie punya tiga tembakan, namun tak ada satu pun yang tepat sasaran.

Sedangkan dari kubu Inggris, Gerrard dan Leon Osman tercatat sebagai pemain yang paling aktif melepaskan tembakan. Keduanya sama-sama melepaskan empat shots, dan Osman punya tiga shots on target di antaranya.

Swedia unggul lewat gol yang dilesakkan Ibrahimovic (20′, 78′, 84′ dan 91′), sementara Inggris membalas dengan dua gol yang diciptakan Danny Welbeck (35′) dan Steven Caulker (38′).

Terkait kekalahan timnya pada laga kemarin, pelatih Inggris Roy Hodgson enggan menyalahkan kiper Joe Hart yang kebobolan sebanyak empat kali.
Menurut Hodgson, Hart sebenarnya masih bisa melakukan antisipasi yang lebih baik, setidaknya untuk dua gol dari Ibra. “Terkadang Anda memang selalu menyalahkan kiper untuk hal semacam ini. Tetapi itu memang sedikit mengecewakan atas kebobolan semacam ini, terutama ketika sebuah tendangan yang datangnya dari jarak jauh,” kata Hodgson kepada ITV selepas pertandingan.

“Saya tentunya akan melihat lagi dari tayangan ulang video. Saya pastinya tidak akan siap untuk  melakukan pencarian ulang kiper atau menakar proporsi kesalahan. Buat saya itu bukanlah masalah. Semua gol tersebut adalah sejumlah kesalahan yang dilakukan di sepanjang garis. Hal utamanya adalah apa yang Anda lakukan selama 94 menit dan saya rasa sepanjang waktu itu, kami sebenarnya sudah melakukan banyak hal yang sangat baik,” ujarnya.
Senada dengan Hodgson, kapten tim Steven Gerrard juga menyebut penampilan Inggris cukup bagus.

Memang, pada pertandingan kemarin  The Three Lions tampil dengan beberapa pemain muda, di antaranya Raheem Sterling, Steven Caulker, dan Wilfried Zaha yang baru dimainkan di menit-menit terakhir. Gerrard pun menyebut, dengan materi skuat yang ada, Inggris sudah tampil cukup bagus.
“Saya pikir, kami tampil cukup bagus melihat materi tim yang ada. Terkadang, penampilan individu bisa membuat perbedaan,” ujarnya kepada BBC.
Selanjutnya Gerrard juga mengungkapkan bahwa banyaknya pergantian pemain yang dilakukan Inggris, membuat penampilan The Three Lions tidak konsisten.

“Pergantian pemain -saat Anda melakukannya lebih dari tigakali akan mengganggu permainan. Tapi, saya rasa (Hodgson) dalam tekanan para pelatih Premier League, dan dia menghormati mereka karena banyak pemain yang bermain di kompetisi tingkat Eropa,” ujar Gerrard.

“Itu (banyaknya pergantian) mengganggu ritme permainan. Saya pikir, kami sangat nyaman dengan permainan sampai kami melakukan banyak pergantian, tapi hal itu memang perlu dilakukan pada pertandingan persahabatan seperti ini,” sambung Gerrard.

Kendati timnya kalah cukup menyakitkan, Gerrard tetap bisa melihat sisi positif dari pertandingan tersebut. Salah satunya, karena para pemain muda yang baru mendapat kesempatan bermain untuk Timnas senior bermain cukup baik.

“Saya pikir, banyak hal positif yang bisa diambil dari sudut pandang kami. Banyak pemain muda yang melakukan debut, dan kami bisa memanfaatkan hal itu. Kami akhirnya kalah, namun kami bisa mengambil pelajaran dari situ,” pungkasnya. (bbs/jpnn)

STOCKHOLM-Zlatan Ibrahimovic menjadi bintang kemenangan bagi Swedia. Bomber Paris St Germain itu mencetak empat gol untuk membawa negaranya menang 4-2 atas Inggris, Kamis (15/11) dinihari WIB.

Pada laga yang dihelat di Friends Arena, Stockholm, itu Inggris tampil tanpa diperkuat oleh Wayne Rooney yang tengah cedera, namun Steven Gerrard, yang sempat mendapatkan cedera ringan akhir pekan lalu, tampil sejak awal. Gerrard pun mencatat caps-nya yang ke-100 bersama The Three Lions.
Sementara, Swedia tampil dengan mengandalkan Ibra dan bomber Udinese, Mathias Ranegie. Swedia kemudian terbukti tampil lebih agresif. Ibra menjadi pemain yang paling banyak melepaskan tembakan; 9 tembakan, di mana empat di antaranya berstatus on target dan semuanya berujung menjadi gol. Ranegie punya tiga tembakan, namun tak ada satu pun yang tepat sasaran.

Sedangkan dari kubu Inggris, Gerrard dan Leon Osman tercatat sebagai pemain yang paling aktif melepaskan tembakan. Keduanya sama-sama melepaskan empat shots, dan Osman punya tiga shots on target di antaranya.

Swedia unggul lewat gol yang dilesakkan Ibrahimovic (20′, 78′, 84′ dan 91′), sementara Inggris membalas dengan dua gol yang diciptakan Danny Welbeck (35′) dan Steven Caulker (38′).

Terkait kekalahan timnya pada laga kemarin, pelatih Inggris Roy Hodgson enggan menyalahkan kiper Joe Hart yang kebobolan sebanyak empat kali.
Menurut Hodgson, Hart sebenarnya masih bisa melakukan antisipasi yang lebih baik, setidaknya untuk dua gol dari Ibra. “Terkadang Anda memang selalu menyalahkan kiper untuk hal semacam ini. Tetapi itu memang sedikit mengecewakan atas kebobolan semacam ini, terutama ketika sebuah tendangan yang datangnya dari jarak jauh,” kata Hodgson kepada ITV selepas pertandingan.

“Saya tentunya akan melihat lagi dari tayangan ulang video. Saya pastinya tidak akan siap untuk  melakukan pencarian ulang kiper atau menakar proporsi kesalahan. Buat saya itu bukanlah masalah. Semua gol tersebut adalah sejumlah kesalahan yang dilakukan di sepanjang garis. Hal utamanya adalah apa yang Anda lakukan selama 94 menit dan saya rasa sepanjang waktu itu, kami sebenarnya sudah melakukan banyak hal yang sangat baik,” ujarnya.
Senada dengan Hodgson, kapten tim Steven Gerrard juga menyebut penampilan Inggris cukup bagus.

Memang, pada pertandingan kemarin  The Three Lions tampil dengan beberapa pemain muda, di antaranya Raheem Sterling, Steven Caulker, dan Wilfried Zaha yang baru dimainkan di menit-menit terakhir. Gerrard pun menyebut, dengan materi skuat yang ada, Inggris sudah tampil cukup bagus.
“Saya pikir, kami tampil cukup bagus melihat materi tim yang ada. Terkadang, penampilan individu bisa membuat perbedaan,” ujarnya kepada BBC.
Selanjutnya Gerrard juga mengungkapkan bahwa banyaknya pergantian pemain yang dilakukan Inggris, membuat penampilan The Three Lions tidak konsisten.

“Pergantian pemain -saat Anda melakukannya lebih dari tigakali akan mengganggu permainan. Tapi, saya rasa (Hodgson) dalam tekanan para pelatih Premier League, dan dia menghormati mereka karena banyak pemain yang bermain di kompetisi tingkat Eropa,” ujar Gerrard.

“Itu (banyaknya pergantian) mengganggu ritme permainan. Saya pikir, kami sangat nyaman dengan permainan sampai kami melakukan banyak pergantian, tapi hal itu memang perlu dilakukan pada pertandingan persahabatan seperti ini,” sambung Gerrard.

Kendati timnya kalah cukup menyakitkan, Gerrard tetap bisa melihat sisi positif dari pertandingan tersebut. Salah satunya, karena para pemain muda yang baru mendapat kesempatan bermain untuk Timnas senior bermain cukup baik.

“Saya pikir, banyak hal positif yang bisa diambil dari sudut pandang kami. Banyak pemain muda yang melakukan debut, dan kami bisa memanfaatkan hal itu. Kami akhirnya kalah, namun kami bisa mengambil pelajaran dari situ,” pungkasnya. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/