26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Aksesoris Natal Impor Pengaruhi Pasar Lokal

MEDAN- Minat masyarakat untuk membeli aksesoris Natal belum terlihat. Terbukti, sejumlah pedagang aksesoris Natal di pasaran Kota Medan hanya sedikit menyediakan stok aksesoris Natal, mulai dari pohon natal, mainan bola-bola hingga pita.

Menurut Dewi, salah seorang pegawai di toko Jam Bumi Blok B No 86 Pasar Petisah Medan, saat ini dirinya hanya menyediakan stok pohon natal sebanyak 100 pohon. Padahal, tahun lalu, Dewi mengaku mampu menjual sekitar 200 pohon. “Pembelinya sepi. Jadi, stoknya kita kurangi,” ungkapnya.

Salah satu yang membuat sepi adalah banyaknya kompetitor yang menjual aksesoris yang diimpor langsung dari Tiongkok. Banyaknya kompetitor membuat pedagang sulit untuk menjual dengan harga yang bersaing. “Dengan keadaan ini, kita prediksi, pendapatan kita berkurang sebesar 50 persen,” ungkapnya.

“Pembeli sekarang lebih selektif, jika kita tawarkan harga jual yang tinggi, mereka langsung mencari di tempat yang lain. Dan otomatis, kami harus bersaing dengan yang lain, padahal, beban biaya pajak toko yang harus dibayar semakin tinggi,” tambahnya.

Biasanya, tiga bulan sebelum Natal, para pedagang ini sudah mengeluarkan produk-produknya dan biasanya awal Oktober sudah banyak masyarakat yang memesan atau membeli pohon Natal. Sekarang, sudah pertengahan November, belum ada yang membeli pohon Natal.

Dijelaskan Dewi, harga pohon Natal bervariasi, tergantung dari ukuran dan jenis bahan yang digunakan. Untuk ukuran 3 feet hingga 9 feet harga jual muliu dari Rp200 ribu hingga Rp1.200.000. Modelnya beragam diantaranya, model jarum emas hijau, jarum perak hijau, jarum hitam perak, PPC biasa dan model PPC salju.
“Dibandingkan tahun lalu, harga pohon Natal mengalami kenaikan 10 persen. Ini dikarenakan pohonnya lebih bagus dan daunnya tidak mudah rontok dan disukai masyarakat,” bebernya.

Sedangkan untuk aksesoris Natal, tambahnya, harga yang ditawarkan berkisar Rp15 ribu hingga ratusan ribu. Aksesoris yang ditawarkan berupa, lonceng, santa claus, lingkaran, bintang, bola ukuran besar dan kecil dan banyak lagi lainnya.

“Ada beberapa model aksesoris yang baru diantaranya, lingkaran jarum, lampu model pinus dan bola ukuran besar. Untuk harganya, tidak ada kenaikan sama sekali,” pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan penjual aksesoris Natal di Pusat Pasar, Christine. Ia mengaku, penjualan menurun drastis hingga 70 persen. “Dari tahun ke tahun penjualan semakin sepi. Mungkin karena pohon Natal yang dibeli tahun lalu masih bagus. Kebanyakan masyarakat hanya membeli aksesoris Natal saja,” katanya.
Christine menilai, kondisi seperti ini sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. “Pembeli lebih mengutamakan kebutuhan pokok terlebih dahulu. Untuk perlengkapan Natal mungkin dibeli sekitar dua minggu sebelum Natal,” tandasnya. (ram)

MEDAN- Minat masyarakat untuk membeli aksesoris Natal belum terlihat. Terbukti, sejumlah pedagang aksesoris Natal di pasaran Kota Medan hanya sedikit menyediakan stok aksesoris Natal, mulai dari pohon natal, mainan bola-bola hingga pita.

Menurut Dewi, salah seorang pegawai di toko Jam Bumi Blok B No 86 Pasar Petisah Medan, saat ini dirinya hanya menyediakan stok pohon natal sebanyak 100 pohon. Padahal, tahun lalu, Dewi mengaku mampu menjual sekitar 200 pohon. “Pembelinya sepi. Jadi, stoknya kita kurangi,” ungkapnya.

Salah satu yang membuat sepi adalah banyaknya kompetitor yang menjual aksesoris yang diimpor langsung dari Tiongkok. Banyaknya kompetitor membuat pedagang sulit untuk menjual dengan harga yang bersaing. “Dengan keadaan ini, kita prediksi, pendapatan kita berkurang sebesar 50 persen,” ungkapnya.

“Pembeli sekarang lebih selektif, jika kita tawarkan harga jual yang tinggi, mereka langsung mencari di tempat yang lain. Dan otomatis, kami harus bersaing dengan yang lain, padahal, beban biaya pajak toko yang harus dibayar semakin tinggi,” tambahnya.

Biasanya, tiga bulan sebelum Natal, para pedagang ini sudah mengeluarkan produk-produknya dan biasanya awal Oktober sudah banyak masyarakat yang memesan atau membeli pohon Natal. Sekarang, sudah pertengahan November, belum ada yang membeli pohon Natal.

Dijelaskan Dewi, harga pohon Natal bervariasi, tergantung dari ukuran dan jenis bahan yang digunakan. Untuk ukuran 3 feet hingga 9 feet harga jual muliu dari Rp200 ribu hingga Rp1.200.000. Modelnya beragam diantaranya, model jarum emas hijau, jarum perak hijau, jarum hitam perak, PPC biasa dan model PPC salju.
“Dibandingkan tahun lalu, harga pohon Natal mengalami kenaikan 10 persen. Ini dikarenakan pohonnya lebih bagus dan daunnya tidak mudah rontok dan disukai masyarakat,” bebernya.

Sedangkan untuk aksesoris Natal, tambahnya, harga yang ditawarkan berkisar Rp15 ribu hingga ratusan ribu. Aksesoris yang ditawarkan berupa, lonceng, santa claus, lingkaran, bintang, bola ukuran besar dan kecil dan banyak lagi lainnya.

“Ada beberapa model aksesoris yang baru diantaranya, lingkaran jarum, lampu model pinus dan bola ukuran besar. Untuk harganya, tidak ada kenaikan sama sekali,” pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan penjual aksesoris Natal di Pusat Pasar, Christine. Ia mengaku, penjualan menurun drastis hingga 70 persen. “Dari tahun ke tahun penjualan semakin sepi. Mungkin karena pohon Natal yang dibeli tahun lalu masih bagus. Kebanyakan masyarakat hanya membeli aksesoris Natal saja,” katanya.
Christine menilai, kondisi seperti ini sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. “Pembeli lebih mengutamakan kebutuhan pokok terlebih dahulu. Untuk perlengkapan Natal mungkin dibeli sekitar dua minggu sebelum Natal,” tandasnya. (ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/