Siswa SMK Negeri 2 Tebingtinggi Mahir Rakit Digital Projector
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Tebingtinggi merupakan sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional), berada di Jalan Gunung Lauser, Kota Tebingtinggi. Para siswanya mahir dalam merakit digital projector merek Zyrex. Hasilnya dalam dua pekan saja mampu merakit lebih dari seribu unit digital projector.
Sejak tahun 2010, Direktorat Pembina SMK Kementerian Pendidikan menunjuk SMK Negeri 2 sebagai salah satu SMK perakit projector. Para siswa SMK Negeri 2 jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Audio Video (AV) dan RPL dilatih untuk merakit digital projector.
“Digital projector yang telah dirakit didistribusikan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Sumatera Utara sesuai petunjuk Direktur Pembina SMK. Ke depannya, seluruh SMK di Sumatera Utara memiliki peralatan digital projector sebagai alat media pembelajaran bagi siswa,” ujar Kepala Sekolah SMK Negeri 2, Drs Harsono kepada Sumut Pos.
Menurut dia, digital projector yang telah dirakit oleh siswa itu dilakukan pemeriksaan oleh para instrukturnya sebelum dikemas dan didistribusikan, sehingga rakitan digital projector benar-benar bisa dipergunakan oleh sekolah-sekolah yang menggunakannya.
“Siswa-siswi SMK Negeri 2 yang merakit digital projector tetap didampingi para instrukturnya yang berjumlah 10 orang dan sudah mendapat pendidikan dan latihan (Diklat) perakitan di Jakarta,” katanya sambil memperhatikan siswa merakit digital projector.
Pada 2012 dan 2013 mendatang, kata Harsono, siswa SMK Negeri 2 Kota Tebing Tinggi khususnya jurusan otomotif akan merakit sepeda motor. “Untuk merakit sepeda motor, SMK Negeri 2 bekerjama dengan produsen otomotif khususnya yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menawarkan, untuk satu unit digital projector merk Zyrex dibanderol dengan harga yang terjangkau mulai dari Rp7 juta hingga Rp8 juta. Harga yang ditawarkan bisa berkurang apabila pemesanan dalam jumlah besar. “Kami juga menerima pesanan, dari perusahaan ataupun distributor yang berminat,” sebutnya.
Sementara itu, seorang instruktur SMK Negeri 2 Tebing Tinggi, Rahmat Hidayat mengatakan, satu unit digital projector dapat dirakit siswa yang mahir dalam waktu 30 menit. Sedangkan siswa yang masih dalam tahap belajar mampu merakit 45-60 menit.(mag-3)
Tebingtinggi Menuju Kota Pendidikan
Kota Tebingtinggi selain dikenal dengan sebutan Kota Lemang, juga diharapkan dapat dijuluki sebagai Kota Pendidikan. Harapan ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi Drs Pardamean Siregar.
Menurut Pardamean, Dinas Pendidikan Kota Tebingtinggi memiliki komitmen meningkatkan kualitas pendidikan berwawasan iman dan taqwa, meningkatkan daya saing lulusan setiap satuan pendidikan, meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan anak usia dini dan kejuruan, meningkatkan profesional pendidik dan tenaga pendidik, meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan, meningkatkan tata kelola penyelenggara pendidikan, meningkatkan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan.
“Pada dasarnya Dinas Pendidikan tetap meningkatkan sumber daya manusia (SDM), etika dan tata keramah, meningkatkan penyelenggaraan Paud, menambah jumlah tenaga pendidik berkualitas, dan memudahkan akses masyarakat pada pendidikan yang bermutu,” ujarnya.
Dalam strateginya, Pardamean menyebutkan, untuk mencapai sasaran harus memenuhi tenaga pendidik, sarana dan prasarana, sistem pembelajaran, data dan informasi, dana, serta sistem dan prosedur yang bermutu. Stretegi dirumuskan berdasarkan analisis komprehensif terhadap kondisi layanan pendidikan dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya.
Pardamean mengatakan, program pendidikan di Kota Tebingtinggi mengacu kepada dukungan pemenuhan dana yang bersumber dari APBN, bantuan APBD Provinsi dan APBD Kota Tebingtinggi sendiri. Anggaran tersebut dirumuskan dalam program pendidikan bermutu yang menjadi satu arah kebijakan Wali Kota Tebingtinggi.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, pada 2012 merupakan jadwal membangun balai pelatihan guru dan saat ini masih berjalan pengerjaannya. Balai pelatihan guru ini nantinya untuk mempermudah akses para pendidik dalam meningkatkan kompetensi, melaksanakan rintisan wajib belajar 12 tahun pada tahun 2012 dan tahun 2013 merupakan program wajib belajar 12 tahun.
Bukan itu saja, Pardamean juga mengatakan, ke depan akan dibangun SMK Negeri 5 dengan rumpun perkebunan, melestarikan budaya lokal dan budaya seni melalui pertunjukan budaya, mengefektifkan dan mengoptimalkan lembaga pendidikan nonformal dan informal, melaksanakan pembelajaran Imtak, mengintergrasikan pendidikan karakter terhadap pelajaran.(mag-3)
Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI) di Tebingtinggi
- Sekolah Dasar (SD) Negeri 163089 Jalan Sutomo, Kota Tebingtinggi.
- Sekolah Menengah Pertama (SMP ) Negeri 1 Kota Tebingtinggi,
- Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri 1 jalan KL Yos Sudarso,Kota Tebingtinggi
- SMK Negeri 2 Jalan Gunung Lauser, Kota tebingtinggi.