26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Penderita ISPA Masih Tinggi

MEDAN – Dinas kesehatan Provinsi Sumatera Utara mencatat, sepanjang tahun 2012, Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pneumonia yang diderita pada anak cukup tinggi yakni 11.326 kasus.

Meskipun angka yang dilaporkan masih kecil dibanding tahun sebelumnya yakni 16.130 kasus. Namun jika tidak diobati, kasusnya bisa menimbulkan kematian pada balita. “Kemungkinan angka ini bisa lebih besar,”ungkap Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Sumut, Sukarni MKes, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (4/12).

Menurut Sukarni, Ispa Pneumonia pada anak di negeri ini termasuk salah satu penyebab kematian terbesar bagi balita. “Kasus Ispa Pneumonia pada anak sama dengan diare sebagai penyebab kematian terbesar pada balita,” ucapnya.

Secara estimasi (perkiraan), katanya, kasus Ispa Pneumonia pada balita mencapai 10 persen dari jumlah anak. “Dari estimasi itu, kita targetkan penemuan kasusnya 80 persen. Tapi, yang baru dilaporkan sama kita hanya berkisar 10 persen saja,” terang Sukarni.

Dijelaskan, pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang menyerang jaringan paru-paru. Ditandai dengan batuk disertai napas cepat atau sesak napas. “Klasifikasinya pada balita didasarkan adanya batuk disertai peningkatan frekuensi napas (napas cepat) dan atau kesukaran bernapas (sesak napas) sesuai umur.

”Jika salah satu dari kedua jenis ini ada, maka sudah termasuk kategori bahaya. Anak harus segera dibawa ke pusat pelayanan kesehatan untuk segera diobati,” ucapnya. (uma)

MEDAN – Dinas kesehatan Provinsi Sumatera Utara mencatat, sepanjang tahun 2012, Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pneumonia yang diderita pada anak cukup tinggi yakni 11.326 kasus.

Meskipun angka yang dilaporkan masih kecil dibanding tahun sebelumnya yakni 16.130 kasus. Namun jika tidak diobati, kasusnya bisa menimbulkan kematian pada balita. “Kemungkinan angka ini bisa lebih besar,”ungkap Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Sumut, Sukarni MKes, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (4/12).

Menurut Sukarni, Ispa Pneumonia pada anak di negeri ini termasuk salah satu penyebab kematian terbesar bagi balita. “Kasus Ispa Pneumonia pada anak sama dengan diare sebagai penyebab kematian terbesar pada balita,” ucapnya.

Secara estimasi (perkiraan), katanya, kasus Ispa Pneumonia pada balita mencapai 10 persen dari jumlah anak. “Dari estimasi itu, kita targetkan penemuan kasusnya 80 persen. Tapi, yang baru dilaporkan sama kita hanya berkisar 10 persen saja,” terang Sukarni.

Dijelaskan, pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang menyerang jaringan paru-paru. Ditandai dengan batuk disertai napas cepat atau sesak napas. “Klasifikasinya pada balita didasarkan adanya batuk disertai peningkatan frekuensi napas (napas cepat) dan atau kesukaran bernapas (sesak napas) sesuai umur.

”Jika salah satu dari kedua jenis ini ada, maka sudah termasuk kategori bahaya. Anak harus segera dibawa ke pusat pelayanan kesehatan untuk segera diobati,” ucapnya. (uma)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/