26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Trik Agar Rumah tak Panas

Pernahkah Anda merasa kegerahan meski berada di rumah yang cukup luas? Bisa jadi, itu karena desain rumah yang salah sejak awal. Seharusnya, rumah di Indonesia dibangun dengan konsep tropis yang mementingkan sirkulasi udara.

Banyak orang tidak menyukai rumah yang menghadap ke barat. Pancaran sinar mentari  yang menjelang tenggelam memang membuat gerah mereka yang berada di dalam rumah. Tetapi, itu belum seberapa. Toh, cuma beberapa jam saja terkena panas sore.

Di Indonesia, rumah yang menghadap utara justru hunian yang paling ‘sial’.  Betapa tidak, rumah tersebut disengat mentari sepanjang hari. Rumah yang dari  pagi sampai petang terkena sinar matahari tersebut harus disiasati agar tak terlalu panas. Bagaimana triknya?

Sirkulasi udara yang baik merupakan kunci untuk mendapatkan rumah yang tak  pengap dan panas. Artinya, rumah harus memiliki bidang yang ada lubangnya. Luas bidang bukaan juga mempengaruhi panas tidaknya ruangan. Luas ruangan harus dipertimbangkan saat akan membuat jendela dan kisi-kisinya.

Bidang bukaan yang besar — seperti di rumah-rumah peninggalan Belanda — membuat udara di dalam ruang menjadi tidak terlampau panas. Setidaknya, hawanya nyaris sama dengan udara di luar.

Ketidakcermatan dalam penyediaan bidang bukaan otomatis juga akan mempengaruhi kelembaban ruang. Pada gudang, contohnya. Ruang gudang yang kerap dibuat tertutup rapat membuat perabot, perkakas, atau apapun yang disimpan di dalamnya mudah berjamur. ‘Tidak adanya lubang udara membuat udara menjadi lembab dan jamur makin mudah tumbuh.

Karenanya, keberadaan ventilator di atap juga diperlukan untuk mengurangi panas ruangan. Ventilator bekerja untuk memperlancar sirkulasi udara di bawah atap.

Alat pendingin ruangan sebetulnya bisa saja dipasang untuk menghilangkan hawa panas.
Tetapi, itu bukan solusi paripurna. Ventilator tetap diperlukan pada ruangan ber-AC. Jika tidak, AC akan bekerja lebih berat. Soalnya, hawa atas ruang sangat panas.

Selain pemasangan AC, peletakan tanaman di dalam ruang juga dapat membantu penyegaran hawa dalam ruang. Oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis pada tanaman dijamin membuat ruangan terasa lebih sejuk di siang hari.

Tentunya, tanaman yang dipilih mestilah serasi dengan ruangan. Meski begitu, penempatan tanaman di dalam ruang juga bukan solusi. Tanaman pun tak bisa terlalu banyak dipajang di dalam rumah. Kalau terlampau banyak, ia tidak dapat tumbuh dengan baik.

Tanaman hias juga tidak disarankan untuk diletakkan di ruang yang gelap dan lembab. Untuk dapat tumbuh subur, tanaman memerlukan paparan sinar matahari dan udara. Jadi, pastikan rumah Anda memiliki jendela yang tembus cahaya dan memungkinkan udara bersirkulasi.

Alternatif lain ialah pemasangan exhaust fan. Tetapi, alat ini sifatnya sebatas mempercepat sirkulasi udara. Untuk menghindari panas dan pengapnya ruang prinsipnya ialah memperhatikan jalan keluar-masuknya udara. Jadi, exhaust fan saja tanpa ventilasi tak banyak membantu. (net/jpnn)

Pernahkah Anda merasa kegerahan meski berada di rumah yang cukup luas? Bisa jadi, itu karena desain rumah yang salah sejak awal. Seharusnya, rumah di Indonesia dibangun dengan konsep tropis yang mementingkan sirkulasi udara.

Banyak orang tidak menyukai rumah yang menghadap ke barat. Pancaran sinar mentari  yang menjelang tenggelam memang membuat gerah mereka yang berada di dalam rumah. Tetapi, itu belum seberapa. Toh, cuma beberapa jam saja terkena panas sore.

Di Indonesia, rumah yang menghadap utara justru hunian yang paling ‘sial’.  Betapa tidak, rumah tersebut disengat mentari sepanjang hari. Rumah yang dari  pagi sampai petang terkena sinar matahari tersebut harus disiasati agar tak terlalu panas. Bagaimana triknya?

Sirkulasi udara yang baik merupakan kunci untuk mendapatkan rumah yang tak  pengap dan panas. Artinya, rumah harus memiliki bidang yang ada lubangnya. Luas bidang bukaan juga mempengaruhi panas tidaknya ruangan. Luas ruangan harus dipertimbangkan saat akan membuat jendela dan kisi-kisinya.

Bidang bukaan yang besar — seperti di rumah-rumah peninggalan Belanda — membuat udara di dalam ruang menjadi tidak terlampau panas. Setidaknya, hawanya nyaris sama dengan udara di luar.

Ketidakcermatan dalam penyediaan bidang bukaan otomatis juga akan mempengaruhi kelembaban ruang. Pada gudang, contohnya. Ruang gudang yang kerap dibuat tertutup rapat membuat perabot, perkakas, atau apapun yang disimpan di dalamnya mudah berjamur. ‘Tidak adanya lubang udara membuat udara menjadi lembab dan jamur makin mudah tumbuh.

Karenanya, keberadaan ventilator di atap juga diperlukan untuk mengurangi panas ruangan. Ventilator bekerja untuk memperlancar sirkulasi udara di bawah atap.

Alat pendingin ruangan sebetulnya bisa saja dipasang untuk menghilangkan hawa panas.
Tetapi, itu bukan solusi paripurna. Ventilator tetap diperlukan pada ruangan ber-AC. Jika tidak, AC akan bekerja lebih berat. Soalnya, hawa atas ruang sangat panas.

Selain pemasangan AC, peletakan tanaman di dalam ruang juga dapat membantu penyegaran hawa dalam ruang. Oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis pada tanaman dijamin membuat ruangan terasa lebih sejuk di siang hari.

Tentunya, tanaman yang dipilih mestilah serasi dengan ruangan. Meski begitu, penempatan tanaman di dalam ruang juga bukan solusi. Tanaman pun tak bisa terlalu banyak dipajang di dalam rumah. Kalau terlampau banyak, ia tidak dapat tumbuh dengan baik.

Tanaman hias juga tidak disarankan untuk diletakkan di ruang yang gelap dan lembab. Untuk dapat tumbuh subur, tanaman memerlukan paparan sinar matahari dan udara. Jadi, pastikan rumah Anda memiliki jendela yang tembus cahaya dan memungkinkan udara bersirkulasi.

Alternatif lain ialah pemasangan exhaust fan. Tetapi, alat ini sifatnya sebatas mempercepat sirkulasi udara. Untuk menghindari panas dan pengapnya ruang prinsipnya ialah memperhatikan jalan keluar-masuknya udara. Jadi, exhaust fan saja tanpa ventilasi tak banyak membantu. (net/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/