26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ibu Wakil Ketua DRPD Taput Tewas Bersimbah Darah

Warga dan Keluarga Menduga Korban Dibunuh

TEBINGTINGGI-Warga Jalan Gatot Subroto Gang Gadu Kelurahan Pabatu Kecamatan padanghulu Kota Tebingtinggi mendadak heboh. Rustiana br Panjaitan (74) yang tinggal di kawasan tersebut ditemukan tewas dengan kondisi bersimbah darah, Minggu pagi (9/12) sekira pukul 10.00 WIB. Diduga orangtua angota DPRD Tapanuli Utara (Taput) ini tewas terjatuh, karena tidak ditemukan sejumlah luka bekas penganiayaan.

Korban tewas pertama kali ditemukan oleh B Simanjuntak (60). Tetangganya itu curiga melihat rumah korban tertutup rapat. Bisanya pagi-pagi hari rumah Rustiana sudah terbuka. “Bersama warga, kami dobrak pintu secara paksa karena dipanggil tidak ada sahutan dari dalam, setelah masuk, korban sudah tersungkur dengan kepala berlumuran darah di bawah meja makan,”terangnya.

Sebelumnya, Minggu malam tetangga korban lainnya, Pariama br Siregar (63) hendak mengantarkan makanan ke rumah korban. Semua pintu rumah Rustiana sudah tertutup rapat. Dipanggil beberapa kali, Rustiana tidak menyahut. Takut mengganggu, alhasil Pariama mengurungkan niatnya untuk mengantarkan makanannya itu.

“Mingggu pagi (9/12) bersama warga sekitar mencoba membangunkan nenek itu, tetapi tak ada sahutan, pintu terkunci dari dalam. Kemudian warga beramai-ramai mendobrak pintu, setelah berhasil dibuka, Opung itu sudah meninggal dengan kondisi kepala belumuran darah,”bilang Pariama.

Masih menurut Pariama, memang selama ini Opung itu ( Rustiana) tinggal sendiri di rumah, semenjak suaminya meninggal dunia. Sementara anak-anaknya bekerja semua di luar Kota Tebingtinggi. “Sebulan sekali anaknya baru datang melihat orangtuanya, selama ini, dia tinggal sendiri di rumah tanpa ditemani kerabat dan keluarga korban,”katanya.

Tim Identifikasi Polres Tebingtinggi tiba di tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengambil sejumlah barang bukti dan sidik jari.
Kapolsek Padanghulu, AKP K Nadeak yang tiba dilokasi mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyidikan atas kasus meninggalnya seorang wanita tua di dalam rumah itu.

“Kita masih mencari tahu penyebab kematian nenek itu, dugaan sementara korban terjatuh dan kepalanya membentur lantai rumah sehingga mengeluarkan darah, untuk membuktikan adanya tindakan kriminal, kita masih meminta keterangan saksi dan akan mengotopsi jenazah ke Rumah Sakit Umum Kota Pematangsiantar,” kata AKP K Nadeak kepada Sumut Pos.

Masih menurut AKP K Nadeak, pada tubuh korban tidak ditemukan bekas penganiayaan karena barang-barang perabotan dan perhiasan korban tidak ada yang hilang. “Kita akan mengetahui penyebab kematian korban setelah nantinya menerima laporan hasil otopsi dari pihak rumah sakit. Permintaan agar jenazah ibunya diotopsi di Siantar dilakukan oleh anak korban Ottoniyer MP Simanjuntak, anggota DPRD di Kabupaten Tapanuli Utara,” terangnya.

Meskipun petugas kepolisian menduga kematian orangtua Ottoniyer yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Taput itu akibat dianiaya, namun melihat kondisi jenazah korban dan alat bukti yang ditemukan, Rustiana diduga tewas dibunuh oleh orang tak dikenal (OTK). “Ngeri kali darah yang membasahi lantai rumah korban, pasti korban bukan terjatuh dan terhempas kepalanya ke meja makan, aku yakin korban pasti dibunuh”, ucap sejumlah warga yang mengerumuni rumah korban.

Begitu juga dikatakan keluarga korban. Bahwa orangtua mereka tewas karena dibunuh. “Belum tahu apa penyebabnya bang, kami serahkan semua kepada pihak kepolisian untuk mengungkapnya.

Memang tidak masuk akal rasanya kalau kematian Inang Tua kami hanya karena terjatuh dan terhempas kepalanya mengenai asbak dan mangkok cuci tangan. Soalnya darahnya pun banyak sekali keluar dari luka di kepalanya itu.

Pasti karena dibunuh, tapi motifnya pun belum bisa dipastikan,” ucap keluarga korban, B Simanjuntak.

Sedangkan keponakan korban, Dean Panjaitan juga sangat yakin kalau kematian Nangborunya itu akibat dibunuh. “Yakin sekali aku kalau Nangboruku mati karena dibunuh, apalagi katanya ditemukan buku tulis yang berisi catatan piutang di meja tamunya. Nangboruku selama ini kerjanya meminjamkan uang kepada orang lain,” ucap Dean. (mag-3/smg)

Warga dan Keluarga Menduga Korban Dibunuh

TEBINGTINGGI-Warga Jalan Gatot Subroto Gang Gadu Kelurahan Pabatu Kecamatan padanghulu Kota Tebingtinggi mendadak heboh. Rustiana br Panjaitan (74) yang tinggal di kawasan tersebut ditemukan tewas dengan kondisi bersimbah darah, Minggu pagi (9/12) sekira pukul 10.00 WIB. Diduga orangtua angota DPRD Tapanuli Utara (Taput) ini tewas terjatuh, karena tidak ditemukan sejumlah luka bekas penganiayaan.

Korban tewas pertama kali ditemukan oleh B Simanjuntak (60). Tetangganya itu curiga melihat rumah korban tertutup rapat. Bisanya pagi-pagi hari rumah Rustiana sudah terbuka. “Bersama warga, kami dobrak pintu secara paksa karena dipanggil tidak ada sahutan dari dalam, setelah masuk, korban sudah tersungkur dengan kepala berlumuran darah di bawah meja makan,”terangnya.

Sebelumnya, Minggu malam tetangga korban lainnya, Pariama br Siregar (63) hendak mengantarkan makanan ke rumah korban. Semua pintu rumah Rustiana sudah tertutup rapat. Dipanggil beberapa kali, Rustiana tidak menyahut. Takut mengganggu, alhasil Pariama mengurungkan niatnya untuk mengantarkan makanannya itu.

“Mingggu pagi (9/12) bersama warga sekitar mencoba membangunkan nenek itu, tetapi tak ada sahutan, pintu terkunci dari dalam. Kemudian warga beramai-ramai mendobrak pintu, setelah berhasil dibuka, Opung itu sudah meninggal dengan kondisi kepala belumuran darah,”bilang Pariama.

Masih menurut Pariama, memang selama ini Opung itu ( Rustiana) tinggal sendiri di rumah, semenjak suaminya meninggal dunia. Sementara anak-anaknya bekerja semua di luar Kota Tebingtinggi. “Sebulan sekali anaknya baru datang melihat orangtuanya, selama ini, dia tinggal sendiri di rumah tanpa ditemani kerabat dan keluarga korban,”katanya.

Tim Identifikasi Polres Tebingtinggi tiba di tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengambil sejumlah barang bukti dan sidik jari.
Kapolsek Padanghulu, AKP K Nadeak yang tiba dilokasi mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyidikan atas kasus meninggalnya seorang wanita tua di dalam rumah itu.

“Kita masih mencari tahu penyebab kematian nenek itu, dugaan sementara korban terjatuh dan kepalanya membentur lantai rumah sehingga mengeluarkan darah, untuk membuktikan adanya tindakan kriminal, kita masih meminta keterangan saksi dan akan mengotopsi jenazah ke Rumah Sakit Umum Kota Pematangsiantar,” kata AKP K Nadeak kepada Sumut Pos.

Masih menurut AKP K Nadeak, pada tubuh korban tidak ditemukan bekas penganiayaan karena barang-barang perabotan dan perhiasan korban tidak ada yang hilang. “Kita akan mengetahui penyebab kematian korban setelah nantinya menerima laporan hasil otopsi dari pihak rumah sakit. Permintaan agar jenazah ibunya diotopsi di Siantar dilakukan oleh anak korban Ottoniyer MP Simanjuntak, anggota DPRD di Kabupaten Tapanuli Utara,” terangnya.

Meskipun petugas kepolisian menduga kematian orangtua Ottoniyer yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Taput itu akibat dianiaya, namun melihat kondisi jenazah korban dan alat bukti yang ditemukan, Rustiana diduga tewas dibunuh oleh orang tak dikenal (OTK). “Ngeri kali darah yang membasahi lantai rumah korban, pasti korban bukan terjatuh dan terhempas kepalanya ke meja makan, aku yakin korban pasti dibunuh”, ucap sejumlah warga yang mengerumuni rumah korban.

Begitu juga dikatakan keluarga korban. Bahwa orangtua mereka tewas karena dibunuh. “Belum tahu apa penyebabnya bang, kami serahkan semua kepada pihak kepolisian untuk mengungkapnya.

Memang tidak masuk akal rasanya kalau kematian Inang Tua kami hanya karena terjatuh dan terhempas kepalanya mengenai asbak dan mangkok cuci tangan. Soalnya darahnya pun banyak sekali keluar dari luka di kepalanya itu.

Pasti karena dibunuh, tapi motifnya pun belum bisa dipastikan,” ucap keluarga korban, B Simanjuntak.

Sedangkan keponakan korban, Dean Panjaitan juga sangat yakin kalau kematian Nangborunya itu akibat dibunuh. “Yakin sekali aku kalau Nangboruku mati karena dibunuh, apalagi katanya ditemukan buku tulis yang berisi catatan piutang di meja tamunya. Nangboruku selama ini kerjanya meminjamkan uang kepada orang lain,” ucap Dean. (mag-3/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/