26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

BLH Gelar Sosialiasi Program Adipura

MEDAN-Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Medan, Ir Arief S Tri Nugroho diwakili Kabid Pencemaran dan Perusakan Lingkungan BLH Kota Medan, Ir Lies Setyowati MT membuka Program Sosialisasi Adipura 2012, Kamis (6/12) lalu, di Kantor Kecamatan Medan Perjuangan.

Dalam paparannya, Lies Setyowati mengatakan, tujuan sosialisasi ini guna memberikan pembekalan kepada aparat kecamatan, kelurahan, penanggung jawab pasar, Puskesmas, Pengawas Taman Kota, Kepala UPT TPA, dan Kepala UPT Terminal yang merupakan titik pantau penilaian Adipura. Diharapkan aparat terkait memiliki pemahaman yang sama terhadap kriteria penilaian Adipura.

“Peserta sosialisasi akan mendapatkan masukan tentang trik atau teknik dalam meraih Adipura, serta memberi pemahaman tentang pemilahan dan pengolahan sampah (pengomposan),” terangnya.

Sosialisasi yang dipandu moderator Dr Ir Said Muzambiq MSi ini diikuti aparat kecamatan dan kelurahan Medan Perjuangan, Medan Tembung, Medan Denai, Kepala Puskesmas Sentosa Baru, Kepala Pasar Sentosa Baru, Kepala Pasar Aksara, Kepala MAN 1, Kepala MAN 2, dan SD Negeri di Jalan Pendidikan Medan.

Sementara, Direktur Eksekutif Hayati Indonesia, Drs Marwan Ashari Harahap menjelaskan, tentang penilaian fisik Adipura di an-taranya wilayah penilaian, lokasi penilaian, indikator penilaian fisik dan komponen penilaian. Wilayah penilaian yang dinilai yakni wilayah perkotaan secara umum untuk mendapat gambaran tentang kondisi kota tersebut.

Pengurus BLH Provinsi Sumatera Utara Linda Juliana mengatakan, untuk memperoleh Adipura diperlukan strategi meningkatkan kinerja pemerintah daerah dan mendorong partisipasi masyarakat dalam menciptakan kota yang bersih dan teduh. Hal ini sesuai dengan tujuan Adipura yakni untuk menciptakan kota yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

“Kriteria dan indikator yang perlu diperhatikan dalam penilaian yakni pengelolaan sampah, pengelolaan ruang terbuka hijau, pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara. Kita sarankan kepada masyarakat agar dapat memilah sampah sejak dari rumah dan jangan lagi membakar sampah karena selain akan mencemari udara dan lingkungan juga akan mengurangi penilaian Adipura,” jelasnya.

Sedangkan Praktisi Lingkungan/Pengarajin Daur Ulang Sampah Ainun Saniah juga mengajarkan tentang cara-cara mengolah sampah an-organik menjadi aneka kerajinan daur ulang dan sampah organik menjadi kompos serta pemanfaatan bor biopori untuk mencegah banjir dan mereduksi sampah rumah tangga. (*/far)

MEDAN-Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Medan, Ir Arief S Tri Nugroho diwakili Kabid Pencemaran dan Perusakan Lingkungan BLH Kota Medan, Ir Lies Setyowati MT membuka Program Sosialisasi Adipura 2012, Kamis (6/12) lalu, di Kantor Kecamatan Medan Perjuangan.

Dalam paparannya, Lies Setyowati mengatakan, tujuan sosialisasi ini guna memberikan pembekalan kepada aparat kecamatan, kelurahan, penanggung jawab pasar, Puskesmas, Pengawas Taman Kota, Kepala UPT TPA, dan Kepala UPT Terminal yang merupakan titik pantau penilaian Adipura. Diharapkan aparat terkait memiliki pemahaman yang sama terhadap kriteria penilaian Adipura.

“Peserta sosialisasi akan mendapatkan masukan tentang trik atau teknik dalam meraih Adipura, serta memberi pemahaman tentang pemilahan dan pengolahan sampah (pengomposan),” terangnya.

Sosialisasi yang dipandu moderator Dr Ir Said Muzambiq MSi ini diikuti aparat kecamatan dan kelurahan Medan Perjuangan, Medan Tembung, Medan Denai, Kepala Puskesmas Sentosa Baru, Kepala Pasar Sentosa Baru, Kepala Pasar Aksara, Kepala MAN 1, Kepala MAN 2, dan SD Negeri di Jalan Pendidikan Medan.

Sementara, Direktur Eksekutif Hayati Indonesia, Drs Marwan Ashari Harahap menjelaskan, tentang penilaian fisik Adipura di an-taranya wilayah penilaian, lokasi penilaian, indikator penilaian fisik dan komponen penilaian. Wilayah penilaian yang dinilai yakni wilayah perkotaan secara umum untuk mendapat gambaran tentang kondisi kota tersebut.

Pengurus BLH Provinsi Sumatera Utara Linda Juliana mengatakan, untuk memperoleh Adipura diperlukan strategi meningkatkan kinerja pemerintah daerah dan mendorong partisipasi masyarakat dalam menciptakan kota yang bersih dan teduh. Hal ini sesuai dengan tujuan Adipura yakni untuk menciptakan kota yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

“Kriteria dan indikator yang perlu diperhatikan dalam penilaian yakni pengelolaan sampah, pengelolaan ruang terbuka hijau, pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara. Kita sarankan kepada masyarakat agar dapat memilah sampah sejak dari rumah dan jangan lagi membakar sampah karena selain akan mencemari udara dan lingkungan juga akan mengurangi penilaian Adipura,” jelasnya.

Sedangkan Praktisi Lingkungan/Pengarajin Daur Ulang Sampah Ainun Saniah juga mengajarkan tentang cara-cara mengolah sampah an-organik menjadi aneka kerajinan daur ulang dan sampah organik menjadi kompos serta pemanfaatan bor biopori untuk mencegah banjir dan mereduksi sampah rumah tangga. (*/far)

Artikel Terkait

Bobby Resmikan Pekan Kuliner Kondang

Dua Artis Meriahkan HMAF 2019

Gagal Jadi Pengusaha, Kini Jadi Pengajar

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/