24.6 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Bajak Laut Bersenjata Berhasil Dibebaskan TNI AL

Nelayan Langkat Disandera

PANGKALANSUSU-Bajak laut menangkap satu anak buah kapal (ABK)  Fahmi, Warga Jalan pembangun Ujungkampung, Lingkungan XI, Kelurahan Berasbasah, Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, di perairan Kualabrandan. Namun, dalam aksi para bajak laut bersenjata tersebut, hanya satu  ABK boat saja yang ditahan sedangkan tekong (juru mudi) dan satu ABK dibebaskan.

Hermansyah  (22) salah satu ABK boat kapal motor (KM) Dua Putra 2 yang di sandera bajak laut kepada Posmetro Langkat (Grup Sumut Pos) mengatakan, penyanderaan itu terjadi Kamis (10/1) sekitar pukul 19:00 WIB malam. Boat yang dibawa Bayu (30) (tekong) dan Fahmi (19) ABK, disandarkan di perairan Kualabrandan, namun tiba-tiba mencul satu unit boat jalur asal Aceh menghampiri.

Mereka hanya tiga namun dilengkapi senjata GLM dan pedang samurai. Awalnya, lanjut Herman,  mereka (pelaku)  cuma minta kepada kami untuk diantarkan mencari boat jalur asal Malaysia. Sekitar lima jam perjalanan kami menemukan boat jalur asal malaysia di tegah laut. Begitu sampai di boat jalur malaysia mereka menyuruh tekong saya untuk mendekatinya, begitu dekat mereka langsung ambil alih boat jalur Malaysia itu, begitu boat jalur Malaysia sudah berganti alih, mereka pun meminta kepada tekong boat agar satu ABKnya naik keboat mereka.

“Saya kira mereka cuma mau minta diantarkan ke jalur Malaysia aja, namun malah kawan saya Fahmi, yang dibawa mereka. Setelah teman saya Fahmi dibawa para bajak laut, saya dan tekong langsung pulang ke Pangkalansusu, Jumat (11/1) sekitar pukul 14:00 WIB. Setelah itu saya diarahkan toke saya, Pak Manaf untuk membuat laporan ke Pos Kamla TNI-AL Pangakalansusu,” bilang Hermansyah.

Sementara itu Danpos Kamla TNI-AL,  Letda D Simanjuntak kepada Posmetro Medan  mengatakan, usa mendapat laporan tersebut mereka langsung mencari bukti-bukti. Petugas yang mendapat nomor hand phone (HP) Fahmi mencoba menghubunginya dan tersambung. “Saya suruh anggota yang pandai bahasa Aceh untuk ngobrol. Setelah ngobrol panjang lebar akhirnya para bajak laut tersebut setuju untuk membebaskan Fahmi. Sabtu sekitar pukul 01:00 WIB dini hari,” papar Letda D Simanjuntak.

Fahmi yang dibebaskan itu, mengaku dirinya diletakan di areal paluh-paluh. “Saya enggak tahu bang di mana persisnya mereka menyekap saya, sebab yang saya lihat cuma pohon-pohon bakau aja dan tidak ada rumah warga,” katanya. (wis/smg)

Nelayan Langkat Disandera

PANGKALANSUSU-Bajak laut menangkap satu anak buah kapal (ABK)  Fahmi, Warga Jalan pembangun Ujungkampung, Lingkungan XI, Kelurahan Berasbasah, Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, di perairan Kualabrandan. Namun, dalam aksi para bajak laut bersenjata tersebut, hanya satu  ABK boat saja yang ditahan sedangkan tekong (juru mudi) dan satu ABK dibebaskan.

Hermansyah  (22) salah satu ABK boat kapal motor (KM) Dua Putra 2 yang di sandera bajak laut kepada Posmetro Langkat (Grup Sumut Pos) mengatakan, penyanderaan itu terjadi Kamis (10/1) sekitar pukul 19:00 WIB malam. Boat yang dibawa Bayu (30) (tekong) dan Fahmi (19) ABK, disandarkan di perairan Kualabrandan, namun tiba-tiba mencul satu unit boat jalur asal Aceh menghampiri.

Mereka hanya tiga namun dilengkapi senjata GLM dan pedang samurai. Awalnya, lanjut Herman,  mereka (pelaku)  cuma minta kepada kami untuk diantarkan mencari boat jalur asal Malaysia. Sekitar lima jam perjalanan kami menemukan boat jalur asal malaysia di tegah laut. Begitu sampai di boat jalur malaysia mereka menyuruh tekong saya untuk mendekatinya, begitu dekat mereka langsung ambil alih boat jalur Malaysia itu, begitu boat jalur Malaysia sudah berganti alih, mereka pun meminta kepada tekong boat agar satu ABKnya naik keboat mereka.

“Saya kira mereka cuma mau minta diantarkan ke jalur Malaysia aja, namun malah kawan saya Fahmi, yang dibawa mereka. Setelah teman saya Fahmi dibawa para bajak laut, saya dan tekong langsung pulang ke Pangkalansusu, Jumat (11/1) sekitar pukul 14:00 WIB. Setelah itu saya diarahkan toke saya, Pak Manaf untuk membuat laporan ke Pos Kamla TNI-AL Pangakalansusu,” bilang Hermansyah.

Sementara itu Danpos Kamla TNI-AL,  Letda D Simanjuntak kepada Posmetro Medan  mengatakan, usa mendapat laporan tersebut mereka langsung mencari bukti-bukti. Petugas yang mendapat nomor hand phone (HP) Fahmi mencoba menghubunginya dan tersambung. “Saya suruh anggota yang pandai bahasa Aceh untuk ngobrol. Setelah ngobrol panjang lebar akhirnya para bajak laut tersebut setuju untuk membebaskan Fahmi. Sabtu sekitar pukul 01:00 WIB dini hari,” papar Letda D Simanjuntak.

Fahmi yang dibebaskan itu, mengaku dirinya diletakan di areal paluh-paluh. “Saya enggak tahu bang di mana persisnya mereka menyekap saya, sebab yang saya lihat cuma pohon-pohon bakau aja dan tidak ada rumah warga,” katanya. (wis/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/