WASHINGTON – Lebih dari 30 ribu pasang mata menjadi saksi langsung kemesraan Presiden AS Barack Hussein Obama dengan First Lady Michelle Obama di Washington Convention Center. Begitu selesai mengucap sumpah sebagai presiden ke-44 AS pada Senin malam lalu (21/1), Obama menuju ke lantai dansa sebagai bagian tradisi pesta pelantikan yang disebut Commander-in-Chief’s Inaugural Ball. Tujuan acara itu ialah menghormati keluarga militer.
Dengan diiringi lagu At Last yang dinyanyikan Beyonce Knowles, Obama terlihat mesra berdansa berdua (pas de deux) dengan Michelle. Selain bersama istrinya, Obama berdansa dengan seorang bintara perempuan anggota Angkatan Udara AS (USAF). Sedangkan, Michelle berdansa dengan bintara laki-laki anggota marinir AS (USMC). Di antara tamu pelantikan, terlihat banyak pesohor. Mereka itu, antara lain, Alicia Keys, Kelly Clarkson, Stevie Wonder, Katy Perry, Usher, dan John Legend.
Seperti dilaporkan kontributor Jawa Pos (Grup Sumut Pos)dari Washington, sebelumnya Obama berpidato di Capitol Hill selama 19 menit dan menggunakan 2.114 kata. Obama menyerukan persamaan dan persatuan dengan pidato tanpa teks. Ada beberapa hal penting yang disampaikan Obama. Yaitu, persamaan derajat perempuan, menyokong pernikahan gay, perubahan iklim, dan pengendalian senjata.
“Perjalanan kita belum selesai sampai saudara kita gay dan saudari kita yang diperlakukan seperti orang lain di bawah hukum. Sebab, jika kita benar-benar diciptakan sama, kita berkomitmen untuk menjaga cinta satu sama lain,” terangnya.
Dari luar arena, kematangan berdemokrasi tecermin saat ratusan ribu warga dari berbagai ras, warna kulit, dan kepentingan melebur menjadi lautan manusia di National Mall. National Mall yang biasa disebut The Mall merupakan tanah lapang yang menghubungkan gedung Capitol dengan Monumen Washington. Saat pelantikan, warga yang menyemut bukan hanya pendukung Obama. Beberapa orang dan kelompok penentang Obama juga ambil bagian.
Seperti yang terlihat di salah satu sisi Pennsylvania Avenue yang menjadi perlintasan Obama dan berjarak hanya beberapa jengkal dari panggung utama. Sekelompok orang yang berafiliasi dengan Gereja Baptis Westboro (Westboro Baptist Church) terang-terangan mengutuk Obama.
Di Amerika, Gereja Baptis Westboro dikenal sebagai penentang homoseksual. Mereka meyakini bahwa kebijakan Obama memberikan hal yang sama kepada kelompok LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) sebagai tindakan yang salah dan hanya akan mendatangkan kerugian bagi Amerika.
Saat protes berlangsung, beberapa orang pendukung Obama terlihat beradu argumen dengan pengunjuk rasa. Namun, jumlah pendukung Obama yang banyak membuat pengunjuk rasa lebih banyak diam dan hanya mengangkat tinggi-tinggi poster yang mereka bawa. Jangankan dibubarkan, unjuk rasa di tengah pesta tersebut justru dijaga oleh puluhan polisi.(c4/oki/jpnn)