29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Perilaku Belanja Konsumen Berubah

Menyamai Korea-Tiongkok

JAKARTA- Perilaku belanja konsumen khusus produk fast moving consumer goods (FMCG) mengalami perubahan seiring naiknya PDB per kapita menjadi USD3.015. Sementara PDB 2010 tumbuh sebesar 6,1 persen dibandingkan 2009. Dari sisi industri, pertumbuhan FMCG meningkat dua kali lipat dari laju ekonomi 2010.
Executive Director of Client Leadership Nielsen Venu Madhav mengatakan pendapatan per kapita bertumbuh dengan menyentuh USD3.000. Hal itu menunjukkan ada percepatan pertumbuhan seperti terjadi di Tiongkok dan Korea ketika negara tersebut mencapai tingkat yang sama. “Karena itu, diperkirakan akan terjadi permintaan cukup kuat di sektor otomotif, kesehatan, asuransi, perjalanan, barang dan lainnya,” katanya saat konferensi pers kemarin (19/4).

Konsumen pun cenderung melakukan penyesuaian kebiasaan pembelian setelah merasa adanya perbaikan perekonomian. Bahkan, untuk konsumen kelas atas memiliki kecenderungan membeli produk dengan pertimbangan manfaat dan nilai tambah. “Hal itu membuat konsumen lebih mudah membelanjakan uangnya. Serta mencari produk dengan versi premium,” ucapnya.

Data Nielsen Home Panel menunjukkan pengeluaran rumah tangga untuk kategori kesehatan dan gaya hidup naik sejak 2009 lalu. Nielsen mengamati tiga kategori produk antara lain hair conditioner, susu cair dan pasta gigi. Tiga produk tersebut dapat menjawab kebutuhan konsumen high end dari segi gaya hidup, kesehatan dan kenyamanan.
Venu menguraikan, penjualan hair conditioner tumbuh 68 persen pada 2010. Lewat produk leave on, produsen mencoba menawarkan kenyamanan. Kendati harganya dua kali lipat condisioner biasa tapi pertumbuhan penjualan naik tiga kali lipat. Sedangkan susu cair tumbuh 18 persen dengan varian low maupun non lemak, kalsium, prebiotik sampai kids nutrition. Serta pasta gigi yang naik sekitar 10 persen.

Sementara konsumen menengah ke bawah membeli produk tertentu lebih banyak. Di antaranya keju, ikan, daging beku dan popok bayi. Pada 2010 lalu, penjualan keju naik 13 persen, ikan dan daging beku naik 23 persen, dan popok satuan naik 93 persen. “Akses konsumen menengah ke bawah makin besar karena tersedia produk dalam kemasan kecil. Dari sisi nilai, penjualan kemasan kecil mencapai dua kali lipat atau tumbuh 118 persen pada 2010,” ucap dia. (res/jpnn)

Menyamai Korea-Tiongkok

JAKARTA- Perilaku belanja konsumen khusus produk fast moving consumer goods (FMCG) mengalami perubahan seiring naiknya PDB per kapita menjadi USD3.015. Sementara PDB 2010 tumbuh sebesar 6,1 persen dibandingkan 2009. Dari sisi industri, pertumbuhan FMCG meningkat dua kali lipat dari laju ekonomi 2010.
Executive Director of Client Leadership Nielsen Venu Madhav mengatakan pendapatan per kapita bertumbuh dengan menyentuh USD3.000. Hal itu menunjukkan ada percepatan pertumbuhan seperti terjadi di Tiongkok dan Korea ketika negara tersebut mencapai tingkat yang sama. “Karena itu, diperkirakan akan terjadi permintaan cukup kuat di sektor otomotif, kesehatan, asuransi, perjalanan, barang dan lainnya,” katanya saat konferensi pers kemarin (19/4).

Konsumen pun cenderung melakukan penyesuaian kebiasaan pembelian setelah merasa adanya perbaikan perekonomian. Bahkan, untuk konsumen kelas atas memiliki kecenderungan membeli produk dengan pertimbangan manfaat dan nilai tambah. “Hal itu membuat konsumen lebih mudah membelanjakan uangnya. Serta mencari produk dengan versi premium,” ucapnya.

Data Nielsen Home Panel menunjukkan pengeluaran rumah tangga untuk kategori kesehatan dan gaya hidup naik sejak 2009 lalu. Nielsen mengamati tiga kategori produk antara lain hair conditioner, susu cair dan pasta gigi. Tiga produk tersebut dapat menjawab kebutuhan konsumen high end dari segi gaya hidup, kesehatan dan kenyamanan.
Venu menguraikan, penjualan hair conditioner tumbuh 68 persen pada 2010. Lewat produk leave on, produsen mencoba menawarkan kenyamanan. Kendati harganya dua kali lipat condisioner biasa tapi pertumbuhan penjualan naik tiga kali lipat. Sedangkan susu cair tumbuh 18 persen dengan varian low maupun non lemak, kalsium, prebiotik sampai kids nutrition. Serta pasta gigi yang naik sekitar 10 persen.

Sementara konsumen menengah ke bawah membeli produk tertentu lebih banyak. Di antaranya keju, ikan, daging beku dan popok bayi. Pada 2010 lalu, penjualan keju naik 13 persen, ikan dan daging beku naik 23 persen, dan popok satuan naik 93 persen. “Akses konsumen menengah ke bawah makin besar karena tersedia produk dalam kemasan kecil. Dari sisi nilai, penjualan kemasan kecil mencapai dua kali lipat atau tumbuh 118 persen pada 2010,” ucap dia. (res/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/