26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

UMKM Bangkit Pandemi, Elpiji Tepat Distribusi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pandemi yang melanda dunia saat ini, telah mengguncang semua lini kehidupan terutama perekonomian. Kondisi tersebut, berdampak bagi para pelaku bisnis dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia tentunya.

Berdasarkan data yang di keluarkan Lipi di akun resminya Lipi.go.id, Berbagai dampak pendemi terhadap UMKM diantaranya penurunan penjualan yang dialami UMKM hingga 94,69 % dimana sebagian besar dialami pengusaha offline hingga 47,44 % , penurunan omset penjualan sebesar 75 % serta prediksi usaha yang tutup setelah November 2020 yakni 72,02 %.

Guna mengantisipasinya Pertamina mengeluarkan Program Kemitraan Pinky Movement yaitu Program pemberian permodalan pinjaman kredit bergulir super lunak berikut pembinaannya kepada para UMKM serta mendorong UMKM menggunakn elpiji non subsidi Bright Gas : permodalan nilai pinjam maksimun Rp 200 juta, masa pengembalian pinjaman maksimal 36 bulan dengan jasa administrasi 3 % saldo menurun pertahun.

Bagi pelaku UMKM yang berminat mengikuti program kemitraan pink, dapat menghubungi melalui telpon Pertamina 135 maupun mengakses situs www.pertamina.com/id/program-kemitraan dan email: pcc@pertamina.com.

Pemilik rumah makan Ikan Bakar 17, Johari, merupakan salah satu pelaku UMKM yang mengikuti Program Kemitraan Pinky Movement. Ia mengungkapkan program ini sangat membantu, terutama dalam situasi pandemi.

“Saya merasa bersyukur dengan adanya Program Kemitraan Pinky Movement ini. Selain memberi pinjaman dengan kredit sangat ringan, Pertamina juga memberikan program tukar tabung Bright Gas. Sehingga meringankan beban saya terutama saat situasi sekarang dan saya dapat terus melanjutkan pakai elpiji non subsidi,” kata Johari.

General Manager Pertamina MOR I, Gema Iriandus Pahalawan, mengatakan Demi mendukung UMKM bangkit dari tekanan ekonomi akibat pandemi, PT Pertamina menghadirkan Program Kemitraan Pinky Movement.

“Program Kemitraan Pinky Movement memberikan permodalan bergulir super ringan yang sangat dibutuhkan UMKM untuk bangkit kembali. Disamping itu, juga menjalankan pembinaan dan pengembangan usaha bagi pelaku UMKM binaannya,” ‎sebut Gema.‎

Dalam program Program Kemitraa Pinky Movement, Gema mengatakan pihaknya mendorong UMKM untuk dapat menggunakan elpiji non subsidi melalui program konversi elpiji 3 kg ke Bright Gas.”Program konversi dilakukan karena UMKM yang handal tidak bergantung pada barang-barang bersubsidi,” tutur Gema.(gus)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pandemi yang melanda dunia saat ini, telah mengguncang semua lini kehidupan terutama perekonomian. Kondisi tersebut, berdampak bagi para pelaku bisnis dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia tentunya.

Berdasarkan data yang di keluarkan Lipi di akun resminya Lipi.go.id, Berbagai dampak pendemi terhadap UMKM diantaranya penurunan penjualan yang dialami UMKM hingga 94,69 % dimana sebagian besar dialami pengusaha offline hingga 47,44 % , penurunan omset penjualan sebesar 75 % serta prediksi usaha yang tutup setelah November 2020 yakni 72,02 %.

Guna mengantisipasinya Pertamina mengeluarkan Program Kemitraan Pinky Movement yaitu Program pemberian permodalan pinjaman kredit bergulir super lunak berikut pembinaannya kepada para UMKM serta mendorong UMKM menggunakn elpiji non subsidi Bright Gas : permodalan nilai pinjam maksimun Rp 200 juta, masa pengembalian pinjaman maksimal 36 bulan dengan jasa administrasi 3 % saldo menurun pertahun.

Bagi pelaku UMKM yang berminat mengikuti program kemitraan pink, dapat menghubungi melalui telpon Pertamina 135 maupun mengakses situs www.pertamina.com/id/program-kemitraan dan email: pcc@pertamina.com.

Pemilik rumah makan Ikan Bakar 17, Johari, merupakan salah satu pelaku UMKM yang mengikuti Program Kemitraan Pinky Movement. Ia mengungkapkan program ini sangat membantu, terutama dalam situasi pandemi.

“Saya merasa bersyukur dengan adanya Program Kemitraan Pinky Movement ini. Selain memberi pinjaman dengan kredit sangat ringan, Pertamina juga memberikan program tukar tabung Bright Gas. Sehingga meringankan beban saya terutama saat situasi sekarang dan saya dapat terus melanjutkan pakai elpiji non subsidi,” kata Johari.

General Manager Pertamina MOR I, Gema Iriandus Pahalawan, mengatakan Demi mendukung UMKM bangkit dari tekanan ekonomi akibat pandemi, PT Pertamina menghadirkan Program Kemitraan Pinky Movement.

“Program Kemitraan Pinky Movement memberikan permodalan bergulir super ringan yang sangat dibutuhkan UMKM untuk bangkit kembali. Disamping itu, juga menjalankan pembinaan dan pengembangan usaha bagi pelaku UMKM binaannya,” ‎sebut Gema.‎

Dalam program Program Kemitraa Pinky Movement, Gema mengatakan pihaknya mendorong UMKM untuk dapat menggunakan elpiji non subsidi melalui program konversi elpiji 3 kg ke Bright Gas.”Program konversi dilakukan karena UMKM yang handal tidak bergantung pada barang-barang bersubsidi,” tutur Gema.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/