31 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Lemang Batok Ciri Khas Kota Tebingtinggi

Disantap Mantan Presiden, Artis, dan Langganan Jenderal

TEBINGTINGGI-Lemang mungkin tak asing lagi kita dengar. Makanan terbuat dari ketan dicampur santan ini sangat populer di Kota Tebingtinggi. Jadi wajar Kota Tebingtinggi di juluki kota lemang, mengingat lemang kini diproduksi warganya sendiri.

LEMANG : Ayu, generasi ketiga penerus lemang batok  Jalan KH Ahmad Dahlan (Cong Api) Kota Tebingtinggi.//sopian/sumut pos
LEMANG : Ayu, generasi ketiga penerus lemang batok di Jalan KH Ahmad Dahlan (Cong Api) Kota Tebingtinggi.//sopian/sumut pos

Ya, julukan Kota Tebingtinggi menjadi kota lemang sudah lama disandang. Awalnya, makanan lemang ini dibawa oleh perantau asal Provinsi Sumatera Barat (Padang) ke Kota Tebingtinggi.

Dari generasi pertama pencipta sekaligus pemilik lemang batok adalah H Abu Bakar Sikumbang dan istrinya Hj Siti Maimunah Sinaga yang sudah wafat. Kini tinggal generasi ketiga sebagai penerusnya.

Generasi ketiga,  Ayu (39) terus meneruskan usaha mulai dari uyut, kakek dan mewarisi orangtuanya. Lemang Batok dijual di Kota Tebingtinggi tepatnya di Jalan KH Ahmad Dahlan atau sebutan Cong Api Kota Tebingtinggi.

“Saya tetap meneruskan usaha warisan orangtua menjadi penjual lemang, keluarga kami lah paling pertama membuat sekaligus menciptakan lemang (sekarang lemang batok) di Kota Tebingtinggi hingga tersohor keluar daerah dan mancanegara seperti Malaysia,” ungkap Ayu kepada Sumut Pos, Senin sore (28/1).

Kata Ayu, mengapa disebut lemang batok? Dari dulu hingga sekarang cara membakar lemang menggunakan arang batok kelapa dan menggunakan bambu lemang pilihan. Bahkan daun pisang muda sebagai pembungkus di dalam juga daun pisang muda pilihan.

Proses pemanggangannya, kata Ayu, hingga mencapai empat jam lamanya, setelah tampak masak dan bambu menunjukan kehitaman, lemang siap disantap.
“Itulah ciri khas tersendiri lemang batok di Kota Tebingtinggi, cara memasaknya pun unik, bahkan saat memasak lemang, tidak boleh berbicara kotor dan menceritakan orang lain, karena nantinya lemang tidak akan masak sempurna,” tukas Ayu.

Dulunya, orangtua dan uyut kami datang dari Sumater Barat merantau ke Tebingtinggi bertinggal di Kampung Semut No 138 Kelurahan Bandarutama Kota Tebingtinggi. Karena masyarakat minang ahli dalam mengolah makanan seperti lemang bambu, mereka mulai menggagas menciptakan, ternyata sambutan masyarakat sangat bagus.

“Dahulu lemang batok kami sangat laris, memasak lemang di rumah dan menjualnya di Cong Api. Sangat terkenal, bahkan artis ibu kota seperti Dorce Gamalama pernah mencicipi lemang kami,” ucap Ayu. Masih menurut Ayu, bukan saja Dorce yang datang, melainkan mantan Kapoldasu Irjen Pol Oegroseno tetap berlangganan setiap bulan.

Almarhum Presiden Soeharto juga pernah langsung mencicipi lemang batok ketika melintasi Kota Tebingtinggi.
“Artis seperti Tika Panggabean  juga datang kemari membeli lemang batok serta salah seorang repoter kuliner dari salah satu televisi nasional, Bondan Winarno pernah mencicipi lemang batok khas Tebingtinggi,” kenang Ayu, sembari menyebutkan dagangannya sudah banyak ditiru. (mag-3)

Disantap Mantan Presiden, Artis, dan Langganan Jenderal

TEBINGTINGGI-Lemang mungkin tak asing lagi kita dengar. Makanan terbuat dari ketan dicampur santan ini sangat populer di Kota Tebingtinggi. Jadi wajar Kota Tebingtinggi di juluki kota lemang, mengingat lemang kini diproduksi warganya sendiri.

LEMANG : Ayu, generasi ketiga penerus lemang batok  Jalan KH Ahmad Dahlan (Cong Api) Kota Tebingtinggi.//sopian/sumut pos
LEMANG : Ayu, generasi ketiga penerus lemang batok di Jalan KH Ahmad Dahlan (Cong Api) Kota Tebingtinggi.//sopian/sumut pos

Ya, julukan Kota Tebingtinggi menjadi kota lemang sudah lama disandang. Awalnya, makanan lemang ini dibawa oleh perantau asal Provinsi Sumatera Barat (Padang) ke Kota Tebingtinggi.

Dari generasi pertama pencipta sekaligus pemilik lemang batok adalah H Abu Bakar Sikumbang dan istrinya Hj Siti Maimunah Sinaga yang sudah wafat. Kini tinggal generasi ketiga sebagai penerusnya.

Generasi ketiga,  Ayu (39) terus meneruskan usaha mulai dari uyut, kakek dan mewarisi orangtuanya. Lemang Batok dijual di Kota Tebingtinggi tepatnya di Jalan KH Ahmad Dahlan atau sebutan Cong Api Kota Tebingtinggi.

“Saya tetap meneruskan usaha warisan orangtua menjadi penjual lemang, keluarga kami lah paling pertama membuat sekaligus menciptakan lemang (sekarang lemang batok) di Kota Tebingtinggi hingga tersohor keluar daerah dan mancanegara seperti Malaysia,” ungkap Ayu kepada Sumut Pos, Senin sore (28/1).

Kata Ayu, mengapa disebut lemang batok? Dari dulu hingga sekarang cara membakar lemang menggunakan arang batok kelapa dan menggunakan bambu lemang pilihan. Bahkan daun pisang muda sebagai pembungkus di dalam juga daun pisang muda pilihan.

Proses pemanggangannya, kata Ayu, hingga mencapai empat jam lamanya, setelah tampak masak dan bambu menunjukan kehitaman, lemang siap disantap.
“Itulah ciri khas tersendiri lemang batok di Kota Tebingtinggi, cara memasaknya pun unik, bahkan saat memasak lemang, tidak boleh berbicara kotor dan menceritakan orang lain, karena nantinya lemang tidak akan masak sempurna,” tukas Ayu.

Dulunya, orangtua dan uyut kami datang dari Sumater Barat merantau ke Tebingtinggi bertinggal di Kampung Semut No 138 Kelurahan Bandarutama Kota Tebingtinggi. Karena masyarakat minang ahli dalam mengolah makanan seperti lemang bambu, mereka mulai menggagas menciptakan, ternyata sambutan masyarakat sangat bagus.

“Dahulu lemang batok kami sangat laris, memasak lemang di rumah dan menjualnya di Cong Api. Sangat terkenal, bahkan artis ibu kota seperti Dorce Gamalama pernah mencicipi lemang kami,” ucap Ayu. Masih menurut Ayu, bukan saja Dorce yang datang, melainkan mantan Kapoldasu Irjen Pol Oegroseno tetap berlangganan setiap bulan.

Almarhum Presiden Soeharto juga pernah langsung mencicipi lemang batok ketika melintasi Kota Tebingtinggi.
“Artis seperti Tika Panggabean  juga datang kemari membeli lemang batok serta salah seorang repoter kuliner dari salah satu televisi nasional, Bondan Winarno pernah mencicipi lemang batok khas Tebingtinggi,” kenang Ayu, sembari menyebutkan dagangannya sudah banyak ditiru. (mag-3)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/