Honorer Sat Pol PP Kembali Berorasi
BINJAI- Dikarenakan belum ada penjelasan yang memuaskan dari Pemerintah Kota (Pemko) Binjai terkait gaji selama 4 bulan yang belum dicairkan, membuat puluhan honorer Sat Pol PP semakin berang. Akibatnya, mereka kembali melakukan orasi ke kantor Balai Kota Binjai, Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Binjai Kota, Rabu (20/4) sekitar pukul 10.00 WIB.
Sebelum melakukan orasi, puluhan honorer Sat Pol PP ini terlebih dahulu berkumpul di Jalan Samanhudi, percis di depan rumah dinas Wakil Wali Kota Binjai, Timbas Tarigan. Setelah semuanya berkumpul, akhirnya mereka bergerak secara konfoi dengan berjalan kaki. Bahkan, puluhan honorer Sat Pol PP ini membawa keranda, sebagai tanda hati nurani Pemko Binjai sudah mati, dan sejumlah poster yang bertuliskan sejumlah kritikan dan permintaan mereka.
Sepanjang perjalanan, puluhan honorer Sat Pol PP ini dengan semangatnya memberikan yel-yel untuk menuntut hak-hak mereka. Untuk mengantisipasi hal –hal yang tak diinginkan, petugas keamanan dari Polres dan Polsek Binjai Kota, turut melakukan pengawalan dan penjagaan ketat di depan Balai Kota.
Setibanya di Balai Kota, puluhan honorer Sat Pol PP ini, langsung dihadang petugas yang sudah disiagakan. Melihat banyaknya petugas, puluhan honorer Sat Pol PP hanya dapat mengeluarkan aspirasinya di luar gerbang Balai Kota. Dalam aspirasinya tersebut, Hamdan Azhari Pulungan SE, selaku Koordinator Aksi, mengungkapkan sejumlah permintaan yang selama ini dianggap mereka telah dikangkangi Pemko Binjai.
Diantara permintaan honorer Sat Pol PP tersebut yakni, Pemko Binjai segera membayarkan hak honorer Sat Pol yang menunggak selama 4 bulan, gaji harus sesuai dengan Upah Minimum Kota (UMK), seluruh honorer Sat Pol PP agar dapat kembali dipekerjakan, seluruh honorer Pol PP agar dimasukan ke dalam program Jamsostek, gaji dibayarkan 100 persen selama dirumahkan, bayarkan kekurangan gaji sesuai UMK selama dua tahun, dan jadikan honorer Sat Pol PP menjadi PNS.
Meski puluhan honorer Sat Pol PP lelah dan kehabisan suara berorasi di depan balai Kota, tetapi Wali Kota Binjai dan intansi terkait lainnya, enggan untuk keluar. Sehingga, membuat honorer Sat Pol PP semakin berang. “Wali Kota Binjai, keluar kau dari ruangan, kalau tak mampu jadi Wali Kota mundur saja,”ujar Hamdan yang disambut yel-yel puluhan honorer Pol PP lainnya.
Bahkan, puluhan honorer Sat Pol PP sempat mengancam akan mendobrak masuk jika instansi terkait enggan untuk menyambut kedatangan mereka. Sebelum memaksakan diri untuk masuk, puluhan honorer Pol PP duduk di tengah Jalan Jenderal Sudirman. Berselang beberapa menit, akhirnya Wakil Wali Kota Binjai, Timbas Tarigan, keluar dari ruangannya dan langsung menghampiri puluhan honorer tersebut. Di tengah-tengah puluhan honorer dan dikawal sejumlah petugas keamanan, Timbas Tarigan mengatakan, gaji mereka tetap tidak dapat dibayarkan.
Sebab, sampai saat ini belum ada dasar hukum untuk membayarkan gaji mereka. “Wali Kota takut dipenjara jika kami membayarkan gaji kalian. Sebab, untuk membayarkan gaji kalian, belum ada dasar hukumnya,” kata Timbas, seraya menambahkan, negara ini adalah negara hukum, dan kalau hukum yang ada tidak kita pakai.
Sementara itu, hilangnya pekerjaan Sat Pol PP dan tak menerima gaji, serta kehilangan sepetak lahan sawah, membuat salah seorang honorer Pol PP menjadi stres. Hal itu dikatakan Hamdan dan Hartono, selaku honorer Pol PP saat mengadakan pertemuan di gedung DPRD Binjai.(dan)