31 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Cekcok dengan Suami, Istri Nekat Gantung Diri

MARELAN- Nilawati alias Wati (25), nekat menghabisi nyawanya sendiri dengan cara gantung diri di lantai dua rumahnya, Pasar II Barat, Lingkungan 3, Gang Siku, Kecamatan Medan Marelan, Senin (18/2).

Sebelum gantung diri, istri pedagang bakso ini terlibat cekcok dengan suaminya, Ade. Pemicu percekcokan pasangan suami istri yang dikaruniai satu anak ini karena korban menunggak membayar kredit sepeda motor Yamaha Mio milik mereka. Hal itu membuat suami korban kesal dan memilih pergi meninggalkan rumah dengan membawa anak mereka. Berselang suami dan anak korban pergi, korban pun mengambil jalan pintas dengan gantung diri.
“Aku tinggal persis berada di belakang rumah korban. Mereka pagi tadi (kemarin,Red) sempat bertengkar soal uang kredit motor menunggak dua bulan. Ku rasa uang bayar kreditnya sudah dikasih suaminya sama korban, tapi malah tak dibayar. Makanya suaminya marah dan pergi dari rumah, tak berapa lama istrinya ditemukan sudah gantung diri,” ujar tetangga korban, Aziz.

Di lokasi kejadian, jasad korban kali pertama ditemukan Adik kandung korban, Leli (19). Saat itu ia terkejut melihat  kakaknya sudah tergantung dengan leher dililit kain panjang (gendongan) warna merah dan posisi kedua kaki ditekuk.

“Korban ditemukan sekitar jam 10.00 WIB. Saat itu aku mau membangunkan korban, tapi tidak ada jawaban. Begitu ke kamar di atas loteng, ku lihat kakakku sudah tergantung. Aku langsung berteriak minta tolong sehingga tetangga datang dan melaporkan ke polisi,” ujar Leli sedih.

Menurut Leli, selama ini hubungan rumah tangga kakaknya baik-baik saja. Bahkan dia tidak menyangka kakaknya nekat mengakhiri hidupnya seperti itu.
Sementara itu, polisi yang tiba di lokasi  dilarang pihak keluarg korban saat hendak membawa jenazah untuk dilakukan otopsi.  “Kalau keluarga tidak mengizinkan untuk diotopsi tidak jadi masalah, tapi harus ada surat pernyataan tidak berkeberatan dari suaminya,” terang Sembiring, petugas Polsekta Medan Labuhan. (rul)

MARELAN- Nilawati alias Wati (25), nekat menghabisi nyawanya sendiri dengan cara gantung diri di lantai dua rumahnya, Pasar II Barat, Lingkungan 3, Gang Siku, Kecamatan Medan Marelan, Senin (18/2).

Sebelum gantung diri, istri pedagang bakso ini terlibat cekcok dengan suaminya, Ade. Pemicu percekcokan pasangan suami istri yang dikaruniai satu anak ini karena korban menunggak membayar kredit sepeda motor Yamaha Mio milik mereka. Hal itu membuat suami korban kesal dan memilih pergi meninggalkan rumah dengan membawa anak mereka. Berselang suami dan anak korban pergi, korban pun mengambil jalan pintas dengan gantung diri.
“Aku tinggal persis berada di belakang rumah korban. Mereka pagi tadi (kemarin,Red) sempat bertengkar soal uang kredit motor menunggak dua bulan. Ku rasa uang bayar kreditnya sudah dikasih suaminya sama korban, tapi malah tak dibayar. Makanya suaminya marah dan pergi dari rumah, tak berapa lama istrinya ditemukan sudah gantung diri,” ujar tetangga korban, Aziz.

Di lokasi kejadian, jasad korban kali pertama ditemukan Adik kandung korban, Leli (19). Saat itu ia terkejut melihat  kakaknya sudah tergantung dengan leher dililit kain panjang (gendongan) warna merah dan posisi kedua kaki ditekuk.

“Korban ditemukan sekitar jam 10.00 WIB. Saat itu aku mau membangunkan korban, tapi tidak ada jawaban. Begitu ke kamar di atas loteng, ku lihat kakakku sudah tergantung. Aku langsung berteriak minta tolong sehingga tetangga datang dan melaporkan ke polisi,” ujar Leli sedih.

Menurut Leli, selama ini hubungan rumah tangga kakaknya baik-baik saja. Bahkan dia tidak menyangka kakaknya nekat mengakhiri hidupnya seperti itu.
Sementara itu, polisi yang tiba di lokasi  dilarang pihak keluarg korban saat hendak membawa jenazah untuk dilakukan otopsi.  “Kalau keluarga tidak mengizinkan untuk diotopsi tidak jadi masalah, tapi harus ada surat pernyataan tidak berkeberatan dari suaminya,” terang Sembiring, petugas Polsekta Medan Labuhan. (rul)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/