30 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Wow… Petani Pakai Ilmu Kebal, Pemuda Bersenjata Mundur

Foto: Fachril/PM Lahan eks HGU di Pasar IV, Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Deliserdang, Sumut, yang menjadi lokasi bentrok antara kelompok tani penggarap dengan kelompok pemuda bersenjata didatangi aparat kepolisian, Minggu (6/11).
Foto: Fachril/PM
Lahan eks HGU di Pasar IV, Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Deliserdang, Sumut, yang menjadi lokasi bentrok antara kelompok tani penggarap dengan kelompok pemuda bersenjata didatangi aparat kepolisian, Minggu (6/11).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Konflik perebutan lahan di eks HGU PTPN II kembali berulang. Kali ini Pasar IV, Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli. Namun konflik tak berujung bentrok, pasalnya kelompok tani yang menguasai lahan berhasil memaksa kelompok pemuda yang menyerobot.

Perebutan lahan seluas 32 hektar itu terjadi Minggu (6/11) sore. Ceritanya, masyarakat petani yang mengatasnamakan Himpunan Penggarap Pengusahaan Lahan Kosong Negara (HPPLKN) selama ini sudah menguasai lahan eks HGU tersebut sejak 2003. Mereka sudah melakukan cocok tanam dan membangun rumah sebagai tempat tinggal. Selama ini mereka mendapat teror dari kelompok yang dikomandoi abang beradik berinsial EK dan ZK yang memiliki latar belakang OKP di Medan.

Minggu sore, kelompok tani yang sedang tenang di lahan itu tiba-tiba didatangi sekelompok pemuda. Para pemuda ini membawa kelewang dan senjata tumpul lainnya dengan modus ingin menanam pohon. Kedatangan massa itu spontan membuat kelompok tani terkejut. Kelompok tani pun mencoba menghadang. Mereka tak ingin lahan itu direbut.

Situasi di lokasi mendadak mencekam. Kelompok pemuda yang telah membawa senjata tajam mencoba menyerang. Namun, kelompok tani yang memiliki ilmu kebal tak mampu dihantam senjata. Tak berapa lama kemudian pihak kepolisian dari Polsek Medan Labuhan melakukan pengamanan. Dan setelah satu jam situasi mencekam, kelompok pemuda akhirnya memilih untuk mundur. Setelah situasi tenang, pihak kepolisian pun beranjak dari lokasi tersebut.

Ketua HPPLKN, Saefal yang berada di lokasi mengaku sangat kecewa dengan massa ZK yang dikomndoi oleh abangnya EK. Bagi HPPLKN, ZK dan EK telah ingkar janji atas perjanjian yang telah mereka lakukan di Polsek Medan Labuhan. “Sebelumnya, kami sudah buat perjanjian tidak akan melakukan keributan dan menjaga situasi di lahan agar tetap kondisif. Tapi, hari ini mereka datang membawa parang dan rantai dengan alasan ingin membersihkan lahan. Padahal, itu mereka lakukan untuk menyerang kelompok tani kami,” kata Saefal.

Saefal pun berharap agar Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel dapat turun tangan dengan masalah yang mereka hadapi. “Kalau ini dibiarkan terus bakal terjadi pertumpahan darah, jadi ke depannya Kapolda harus menurunkan brimob ke lokasi ini agar yang tak diinginkan tidak terjadi,” harap Saefal yang diamini kelompok tani lainnya.

Wakapolsek Medan Labuhan, AKP TL Tambunan dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengamanan dan situasi sudah kondusif. “Jadi, keributan tidak sempat terjadi,” ungkap Tambunan. (ril/rbb)

Foto: Fachril/PM Lahan eks HGU di Pasar IV, Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Deliserdang, Sumut, yang menjadi lokasi bentrok antara kelompok tani penggarap dengan kelompok pemuda bersenjata didatangi aparat kepolisian, Minggu (6/11).
Foto: Fachril/PM
Lahan eks HGU di Pasar IV, Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Deliserdang, Sumut, yang menjadi lokasi bentrok antara kelompok tani penggarap dengan kelompok pemuda bersenjata didatangi aparat kepolisian, Minggu (6/11).

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Konflik perebutan lahan di eks HGU PTPN II kembali berulang. Kali ini Pasar IV, Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli. Namun konflik tak berujung bentrok, pasalnya kelompok tani yang menguasai lahan berhasil memaksa kelompok pemuda yang menyerobot.

Perebutan lahan seluas 32 hektar itu terjadi Minggu (6/11) sore. Ceritanya, masyarakat petani yang mengatasnamakan Himpunan Penggarap Pengusahaan Lahan Kosong Negara (HPPLKN) selama ini sudah menguasai lahan eks HGU tersebut sejak 2003. Mereka sudah melakukan cocok tanam dan membangun rumah sebagai tempat tinggal. Selama ini mereka mendapat teror dari kelompok yang dikomandoi abang beradik berinsial EK dan ZK yang memiliki latar belakang OKP di Medan.

Minggu sore, kelompok tani yang sedang tenang di lahan itu tiba-tiba didatangi sekelompok pemuda. Para pemuda ini membawa kelewang dan senjata tumpul lainnya dengan modus ingin menanam pohon. Kedatangan massa itu spontan membuat kelompok tani terkejut. Kelompok tani pun mencoba menghadang. Mereka tak ingin lahan itu direbut.

Situasi di lokasi mendadak mencekam. Kelompok pemuda yang telah membawa senjata tajam mencoba menyerang. Namun, kelompok tani yang memiliki ilmu kebal tak mampu dihantam senjata. Tak berapa lama kemudian pihak kepolisian dari Polsek Medan Labuhan melakukan pengamanan. Dan setelah satu jam situasi mencekam, kelompok pemuda akhirnya memilih untuk mundur. Setelah situasi tenang, pihak kepolisian pun beranjak dari lokasi tersebut.

Ketua HPPLKN, Saefal yang berada di lokasi mengaku sangat kecewa dengan massa ZK yang dikomndoi oleh abangnya EK. Bagi HPPLKN, ZK dan EK telah ingkar janji atas perjanjian yang telah mereka lakukan di Polsek Medan Labuhan. “Sebelumnya, kami sudah buat perjanjian tidak akan melakukan keributan dan menjaga situasi di lahan agar tetap kondisif. Tapi, hari ini mereka datang membawa parang dan rantai dengan alasan ingin membersihkan lahan. Padahal, itu mereka lakukan untuk menyerang kelompok tani kami,” kata Saefal.

Saefal pun berharap agar Kapolda Sumut Irjen Rycko Amelza Dahniel dapat turun tangan dengan masalah yang mereka hadapi. “Kalau ini dibiarkan terus bakal terjadi pertumpahan darah, jadi ke depannya Kapolda harus menurunkan brimob ke lokasi ini agar yang tak diinginkan tidak terjadi,” harap Saefal yang diamini kelompok tani lainnya.

Wakapolsek Medan Labuhan, AKP TL Tambunan dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengamanan dan situasi sudah kondusif. “Jadi, keributan tidak sempat terjadi,” ungkap Tambunan. (ril/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/