26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dua Laga Butuh Rp200 Juta

MEDAN- Putaran pertama Grup I Divisi Utama PT Liga Indonesia menyisakan dua laga kandang bagi PSMS, melawan Persih Tembilahan pada 9 Maret dan Persisko Tanjabar Jambi pada 14 Maret di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam.

PSMS membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk menghadapi dua laga kandang  tersebut. Setidaknya ditaksir butuh 200 juta rupiah.
“Kalau untuk pertandingan ditaksir 120 juta per laga. Tapi kan tidak hanya itu. Untuk makan dan persiapan tim menuju ke sana lebih dari itu. Setidaknya 200 juta lagi,” ujar Ketua Umum PSMS PT Liga Indonesia, Indra Sakti Harahap di Mess Kebun Bunga belum lama ini.

Sebelumnya PSMS terseok-seok dalam menggelar dua laga kandang di awal kompetisi. Kontra PS Bengkulu dan PS Bangka, PSMS mengalami tunggakan-tunggakan. Kondisi yang kian menyulitkan itu akhirnya menggiring H Saryono untuk mundur dari ketua panpel.

PSMS masih punya satu harapan untuk pembiayaan. Meskipun jumlahnya tidak cukup besar. Yakni dana subsidi dari PT Liga Indonesia yang dikucurkan secara bertahap sebesar Rp50 juta per bulannya. Maret ini, PSMS akan kembali mendapat subsidi itu setelah di Februari menerima Rp50 juta. Namun untuk pembiayaan satu laga kandang, dana itu tidak cukup.

“Jumlahnya tentu tidak mencukupi. Lain halnya kalau mereka memberikannya langsung Rp450 juta. Kita bisa panjar ini itu. Tapi masalahnya itu secara bertahap, sementara kita sudah cengap-cengap,” bebernya.

Intinya, bagaimana cara mengatasi kekurangan dana tersebut? “Yang pasti kami masih terus berusaha. Saya yakin masih ada jalan. Setidaknya sampai putaran pertama ini saya masih yakin,” pungkasnya. (don)

MEDAN- Putaran pertama Grup I Divisi Utama PT Liga Indonesia menyisakan dua laga kandang bagi PSMS, melawan Persih Tembilahan pada 9 Maret dan Persisko Tanjabar Jambi pada 14 Maret di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam.

PSMS membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk menghadapi dua laga kandang  tersebut. Setidaknya ditaksir butuh 200 juta rupiah.
“Kalau untuk pertandingan ditaksir 120 juta per laga. Tapi kan tidak hanya itu. Untuk makan dan persiapan tim menuju ke sana lebih dari itu. Setidaknya 200 juta lagi,” ujar Ketua Umum PSMS PT Liga Indonesia, Indra Sakti Harahap di Mess Kebun Bunga belum lama ini.

Sebelumnya PSMS terseok-seok dalam menggelar dua laga kandang di awal kompetisi. Kontra PS Bengkulu dan PS Bangka, PSMS mengalami tunggakan-tunggakan. Kondisi yang kian menyulitkan itu akhirnya menggiring H Saryono untuk mundur dari ketua panpel.

PSMS masih punya satu harapan untuk pembiayaan. Meskipun jumlahnya tidak cukup besar. Yakni dana subsidi dari PT Liga Indonesia yang dikucurkan secara bertahap sebesar Rp50 juta per bulannya. Maret ini, PSMS akan kembali mendapat subsidi itu setelah di Februari menerima Rp50 juta. Namun untuk pembiayaan satu laga kandang, dana itu tidak cukup.

“Jumlahnya tentu tidak mencukupi. Lain halnya kalau mereka memberikannya langsung Rp450 juta. Kita bisa panjar ini itu. Tapi masalahnya itu secara bertahap, sementara kita sudah cengap-cengap,” bebernya.

Intinya, bagaimana cara mengatasi kekurangan dana tersebut? “Yang pasti kami masih terus berusaha. Saya yakin masih ada jalan. Setidaknya sampai putaran pertama ini saya masih yakin,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/