30 C
Medan
Tuesday, April 30, 2024

Djanur: PSMS Medan Belum Ada Perubahan

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Mantan pelatih PSMS Medan, Djajang nurjaman (kanan) didampingi Suhandi (kiri).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan menyisakan tiga laga sisa yang sangat krusial hingga penghujung musim Liga 1 2018. Pasalnya, skuat Peter Butler harus bisa memenangi tiga laga sisa tersebut jika ingin bertahan di Liga 1.

Tiga klub yang wajib dikalahkan adalah Persebaya, PS Tira dan PSM Makassar.

Dari tiga laga tersebut, melawan Persebaya adalah pertandingan yang sangat istimewa. Pasalnya, Legimin Raharjo dkk harus berhadapan dengan sosok pelatih yang pernah sangat mereka hormati sepanjang putaran I.

Ya, dia adalah Djajang Nudjaman yang kini membesut Persebaya. Di tangannya, The Green Force mampu bangkit dan mendulang hasil positif di tujuh partai terakhir di putaran II dengan enam kali menang (atas Persib, Madura United, Persija, PSM, Bali United, Bhayangkara dan sekali kalah dari Persipura).

Lini depan Persebaya juga paling moncer dengan memasukkan gol paling banyak yaitu 59 gol. Dan, sang striker David Aparecido Da Silva menjadi topskor sementara Liga 1 dengan 20 gol. Kini, Persebaya ada di peringkat 6 dengan poin 47.

Medan sejatinya tempat yang sangat ramah buat Djanur-sapaan akrab Djajang Nurdjaman. Namun, dia harus meninggalkan PSMS pada putaran I dengan kondisi tidak mengenakkan. Dia didepak manajemen, begitu juga dengan dua asistennya, Muhammad Yusuf Prasetyo dan Suwanda.

Di tengah tim lawan yang butuh poin, sanggupkah Djanur, pelatih yang membawa PSMS dari Liga 2 ke Liga 1 mengalahkan Ayam Kinantan?

Djanur dengan tegas mengatakan ke Medan ingin menang. “Saya bersama tim datang ke Medan ingin menang. Secara pertandingan ini memang menentukan buat PSMS. Tapi apa boleh buat, saya sebagai pelatih punya misi untuk menang di dua pertandingan terakhir untuk memperbaiki posisi,” ujarnya kepada pojoksatu (Jawa Pos Group), saat dihubungi, Rabu (28/11/2018) siang.

Dia juga menjelaskan akan melepaskan semua perasaan tak mengenakkan yang telah terjadi dan dilakukan manajemen PSMS padanya pada putaran I. “Kesampingkan sajalah perasaan emosional, saya profesional saja. Sekarang saya bawa Persebaya, tentu ingin menang bersama Persebaya,” ungkapnya.

Meski secara pribadi, dia juga ingin unjuk gigi di hadapan tim yang pernah mendepaknya. “Orang dipecat ya manusiawi. Pastilah ingin membuktikan, saya jujur saja ingin menang,” tegasnya.

Soal kondisi PSMS saat ini, diakuinya tak banyak perubahan dengan saat ditinggalkannya. “PSMS masih sama. Masih belum ada perubahan.Kita lihat saja dari klasemen sekarang masih tetap di bawah. Walau ada perbaiki di pertandingan away,” tuturnya.

Skuat Persebaya sendiri akan tiba di Medan, Kamis (29/11/2018) sore. (nin)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Mantan pelatih PSMS Medan, Djajang nurjaman (kanan) didampingi Suhandi (kiri).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan menyisakan tiga laga sisa yang sangat krusial hingga penghujung musim Liga 1 2018. Pasalnya, skuat Peter Butler harus bisa memenangi tiga laga sisa tersebut jika ingin bertahan di Liga 1.

Tiga klub yang wajib dikalahkan adalah Persebaya, PS Tira dan PSM Makassar.

Dari tiga laga tersebut, melawan Persebaya adalah pertandingan yang sangat istimewa. Pasalnya, Legimin Raharjo dkk harus berhadapan dengan sosok pelatih yang pernah sangat mereka hormati sepanjang putaran I.

Ya, dia adalah Djajang Nudjaman yang kini membesut Persebaya. Di tangannya, The Green Force mampu bangkit dan mendulang hasil positif di tujuh partai terakhir di putaran II dengan enam kali menang (atas Persib, Madura United, Persija, PSM, Bali United, Bhayangkara dan sekali kalah dari Persipura).

Lini depan Persebaya juga paling moncer dengan memasukkan gol paling banyak yaitu 59 gol. Dan, sang striker David Aparecido Da Silva menjadi topskor sementara Liga 1 dengan 20 gol. Kini, Persebaya ada di peringkat 6 dengan poin 47.

Medan sejatinya tempat yang sangat ramah buat Djanur-sapaan akrab Djajang Nurdjaman. Namun, dia harus meninggalkan PSMS pada putaran I dengan kondisi tidak mengenakkan. Dia didepak manajemen, begitu juga dengan dua asistennya, Muhammad Yusuf Prasetyo dan Suwanda.

Di tengah tim lawan yang butuh poin, sanggupkah Djanur, pelatih yang membawa PSMS dari Liga 2 ke Liga 1 mengalahkan Ayam Kinantan?

Djanur dengan tegas mengatakan ke Medan ingin menang. “Saya bersama tim datang ke Medan ingin menang. Secara pertandingan ini memang menentukan buat PSMS. Tapi apa boleh buat, saya sebagai pelatih punya misi untuk menang di dua pertandingan terakhir untuk memperbaiki posisi,” ujarnya kepada pojoksatu (Jawa Pos Group), saat dihubungi, Rabu (28/11/2018) siang.

Dia juga menjelaskan akan melepaskan semua perasaan tak mengenakkan yang telah terjadi dan dilakukan manajemen PSMS padanya pada putaran I. “Kesampingkan sajalah perasaan emosional, saya profesional saja. Sekarang saya bawa Persebaya, tentu ingin menang bersama Persebaya,” ungkapnya.

Meski secara pribadi, dia juga ingin unjuk gigi di hadapan tim yang pernah mendepaknya. “Orang dipecat ya manusiawi. Pastilah ingin membuktikan, saya jujur saja ingin menang,” tegasnya.

Soal kondisi PSMS saat ini, diakuinya tak banyak perubahan dengan saat ditinggalkannya. “PSMS masih sama. Masih belum ada perubahan.Kita lihat saja dari klasemen sekarang masih tetap di bawah. Walau ada perbaiki di pertandingan away,” tuturnya.

Skuat Persebaya sendiri akan tiba di Medan, Kamis (29/11/2018) sore. (nin)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/