25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

2 Korban Malapraktik Demo Polresta Medan

MEDAN-Merasa pengaduan ke Polresta Medan tidak kunjung ditindaklanjuti, 2 orang korban malapraktik beserta sejumlah anggota keluarganya menggelar aksi demo di depan Mapolresta Medan, Selasa (5/3) siang.

ORASI: Dua korban malapraktik  keluarganya berorasi   Mapolresta Medan//Parlindungan Harahap/sumut pos
ORASI: Dua korban malapraktik dan keluarganya berorasi di Mapolresta Medan//Parlindungan Harahap/sumut pos

Kedua korban itu adalah Mariana (30) dan Sri Rahayu. Kedua ibu rumah tangga itu mengalami lumpuh total setelah mengalami pembiusan oleh dokter Lui di Rumah Sakit Sufina Aziz. Akibat kejadian itu, kedua korban berupaya untuk meminta pertanggung jawaban namun tidak kunjung berhasil. Hingga akhirnya kedua korban membuat pengaduan ke Polresta Medan dengan harapan mendapat keadilan.

Mereka menuntut agar Kapolresta Medan Kombes Monang Situmorang untuk menindak lanjuti pengaduan mereka. Jika memang tidak mampu, pendemo meminta agar Kombes Monang Situmorang mundur dari jabatannya karena dinilai tidak bisa memberi keadilan hukum pada masyarakat.

Pendemo yang datang dengan mengendarai 3 unit mobil jenis minibus itu hanya menggelar aksi orasi secara damai saja di depan Mapolresta Medan. Tidak tampak petugas yang melakukan pengawalan terhadap aksi itu bahkan pendemo tidak ada yang menerima ataupun menanggapi kedatangannya oleh polisi di Mapolresta Medan. Hal itu membuat pendemo semakin kesal dan merasa semakin dizalimi oleh hukum. Kekesalan mereka hanya bisa diekspresikan dengan derai air mata kedua korban yang menggunakan kursi roda.

“Ini merupakan bentuk kepedulian kita karena sebelumnya kita sudah menyurati Polresta Medan dan juga IDI. Namun hingga kini kita belum mendapat jawaban dan respon positif. Bahkan, kita juga sudah melakukan demo ke Dinas Pendidikan Kota Medan karena salah seorang korban merupakan guru. Namun, lagi-lahi kita belum mendapat kebijaksanaan dari pemerintah,” ujar Ketua LSM Pemerhati Kinerja Aparatur Negara Joniar M Nainggolan yang mendampingi korban.

Usai berorasi di depan Mapolresta Medan, pendemo dan korban membubarkan diri. Selanjutnya mereka bermaksud menggelar aksi demo ke kantor Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan ke gedung DPR Sumut. (mag-10)

MEDAN-Merasa pengaduan ke Polresta Medan tidak kunjung ditindaklanjuti, 2 orang korban malapraktik beserta sejumlah anggota keluarganya menggelar aksi demo di depan Mapolresta Medan, Selasa (5/3) siang.

ORASI: Dua korban malapraktik  keluarganya berorasi   Mapolresta Medan//Parlindungan Harahap/sumut pos
ORASI: Dua korban malapraktik dan keluarganya berorasi di Mapolresta Medan//Parlindungan Harahap/sumut pos

Kedua korban itu adalah Mariana (30) dan Sri Rahayu. Kedua ibu rumah tangga itu mengalami lumpuh total setelah mengalami pembiusan oleh dokter Lui di Rumah Sakit Sufina Aziz. Akibat kejadian itu, kedua korban berupaya untuk meminta pertanggung jawaban namun tidak kunjung berhasil. Hingga akhirnya kedua korban membuat pengaduan ke Polresta Medan dengan harapan mendapat keadilan.

Mereka menuntut agar Kapolresta Medan Kombes Monang Situmorang untuk menindak lanjuti pengaduan mereka. Jika memang tidak mampu, pendemo meminta agar Kombes Monang Situmorang mundur dari jabatannya karena dinilai tidak bisa memberi keadilan hukum pada masyarakat.

Pendemo yang datang dengan mengendarai 3 unit mobil jenis minibus itu hanya menggelar aksi orasi secara damai saja di depan Mapolresta Medan. Tidak tampak petugas yang melakukan pengawalan terhadap aksi itu bahkan pendemo tidak ada yang menerima ataupun menanggapi kedatangannya oleh polisi di Mapolresta Medan. Hal itu membuat pendemo semakin kesal dan merasa semakin dizalimi oleh hukum. Kekesalan mereka hanya bisa diekspresikan dengan derai air mata kedua korban yang menggunakan kursi roda.

“Ini merupakan bentuk kepedulian kita karena sebelumnya kita sudah menyurati Polresta Medan dan juga IDI. Namun hingga kini kita belum mendapat jawaban dan respon positif. Bahkan, kita juga sudah melakukan demo ke Dinas Pendidikan Kota Medan karena salah seorang korban merupakan guru. Namun, lagi-lahi kita belum mendapat kebijaksanaan dari pemerintah,” ujar Ketua LSM Pemerhati Kinerja Aparatur Negara Joniar M Nainggolan yang mendampingi korban.

Usai berorasi di depan Mapolresta Medan, pendemo dan korban membubarkan diri. Selanjutnya mereka bermaksud menggelar aksi demo ke kantor Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan ke gedung DPR Sumut. (mag-10)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/