28 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Kamaluddin cs Dapat ‘Tiket’, Darwin Dirangkul

MEDAN- Perpecahan kepengurusan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Sumatera Utara juga membelah organisasi persepakbolaan itu bingga di Sumut. Meski demikian, Tim verifikasi Syefdin tak sulit menentukan pemilik suara syah perwakilan PSSI Sumut untuk Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret mendatang.

Tim verifikasi memutuskan Pengprov PSSI Sumut pimpinan Kamaluddin Harahap yang akan menjadi voter Solo. Keputusan itu verdasarkan telaah rekam jejak di Kongres Solo 2011 dan referensi dari Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) yang memenangkan Kamal, Agustus 2012 lalu. Keputusan ini mengugurkan hak PSSI Sumut pimpinan Darwin Syamsul.

“Kami melacak kepengurusan PSSI Sumut siapa yang hadir di voter Solo. Saat itu, ada Pak Wenry yang hadir, dan kemudian kepengurusan berganti dan terjadilah dualisme. Kami menetapkan kepengurusan yang sesuai dan ditetapkan BAORI, yaitu PSSI Sumut kepemimpinan Pak Kamaluddin,” ujar Syefdin saat dihubungi kemarin malam.

Meski tidak mengundang Darwin, pihaknya akan melakukan pendekatan pasca kongres agar tak lagi terjadi dualisme. “Akan disatukan sesuai mekanisme agar tidak ada lagi dualisme di tataran Pengrov juga klub-klub. Akan ada pendekatan untuk menyatukan kedua kubu,” tegasnya.

Kamaluddin Harahap saat dihubungi kemudian, mengaku bersyukur atas keputusan tersebut. “Saya bersyukur. Ini berarti peraturan masih ditegakkan dan kebenaran masih dijunjung tinggi. Tim verifikasi gabungan PSSI dan KPSI dengan jeli melihat kalau permasalahan di badan olahraga harus diselesaikan badan khusus seperti BAORI,” katanya saat dihubungi tadi malam.

Kamal menyatakan siap berangkat arena KLB di Hotel Borobudur, 17 Maret nanti setelah mendapat izin dari rapat yang dihadiri pengurus lainnya. “Ya saya akan datang. Bersama siapa nanti kami rapatkan dulu. Bisa nanti sekretaris umum atau pengurus lainnya. Yang pasti saya bukan orang yang one man show,” bebernya.

Kamal berharap kongres ini menjadi titik balik bangkitnya pesepakbolaan Indonesia. “Kongres ini kan menjadi titik balik masalah yang terjadi di sepakbola Indonesia. Kita harapkan setelah ini menjadi kebangkitan sepakbola kita dan menular ke daerah-daerah,” katanya.
Sebelumnya Antony Wendry berencana berangkat KLB PSSI sebagai wakil kepengurusan versi Kamaluddin. “Saya memang berniat berangkat karena yang diundang institusinya (PSSI Sumut). Sebelumnya di Solo saya juga ikut. Tapi kami akan konsultasi lagi. Siapapun yang berangkat nantinya akan mewakili PSSI Sumut,” katanya.

Dualisme PSSI Sumut terjadi sejak 18 September 2011 pasca Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) PSSI Sumut di Hotel ASEAN. Ketika itu kongres yang ditanggungjawabi caretaker Benhard Limbong dan dihadiri Ketua PSSI, Djohar Arifin Husein berlangsung ricuh. Banyak peserta dihadang masuk ke arena Musprovlub. Pertemuan Hotel ASEAN 18 September 2011 memilih Darwin Syamsul sebagai ketua PSSI Sumut.
Pasca Musprovlub, Kamaluddin beserta klub pemegang hak suara menggelar Musprovlub di tempat yang sama. Kepengurusan Kamaluddin akhirnya dimenangkan BAORI namun kepengurusan Darwin ogah mengakuinya dan tetap berjalan hingga sekarang ini. (don)

MEDAN- Perpecahan kepengurusan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Sumatera Utara juga membelah organisasi persepakbolaan itu bingga di Sumut. Meski demikian, Tim verifikasi Syefdin tak sulit menentukan pemilik suara syah perwakilan PSSI Sumut untuk Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret mendatang.

Tim verifikasi memutuskan Pengprov PSSI Sumut pimpinan Kamaluddin Harahap yang akan menjadi voter Solo. Keputusan itu verdasarkan telaah rekam jejak di Kongres Solo 2011 dan referensi dari Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) yang memenangkan Kamal, Agustus 2012 lalu. Keputusan ini mengugurkan hak PSSI Sumut pimpinan Darwin Syamsul.

“Kami melacak kepengurusan PSSI Sumut siapa yang hadir di voter Solo. Saat itu, ada Pak Wenry yang hadir, dan kemudian kepengurusan berganti dan terjadilah dualisme. Kami menetapkan kepengurusan yang sesuai dan ditetapkan BAORI, yaitu PSSI Sumut kepemimpinan Pak Kamaluddin,” ujar Syefdin saat dihubungi kemarin malam.

Meski tidak mengundang Darwin, pihaknya akan melakukan pendekatan pasca kongres agar tak lagi terjadi dualisme. “Akan disatukan sesuai mekanisme agar tidak ada lagi dualisme di tataran Pengrov juga klub-klub. Akan ada pendekatan untuk menyatukan kedua kubu,” tegasnya.

Kamaluddin Harahap saat dihubungi kemudian, mengaku bersyukur atas keputusan tersebut. “Saya bersyukur. Ini berarti peraturan masih ditegakkan dan kebenaran masih dijunjung tinggi. Tim verifikasi gabungan PSSI dan KPSI dengan jeli melihat kalau permasalahan di badan olahraga harus diselesaikan badan khusus seperti BAORI,” katanya saat dihubungi tadi malam.

Kamal menyatakan siap berangkat arena KLB di Hotel Borobudur, 17 Maret nanti setelah mendapat izin dari rapat yang dihadiri pengurus lainnya. “Ya saya akan datang. Bersama siapa nanti kami rapatkan dulu. Bisa nanti sekretaris umum atau pengurus lainnya. Yang pasti saya bukan orang yang one man show,” bebernya.

Kamal berharap kongres ini menjadi titik balik bangkitnya pesepakbolaan Indonesia. “Kongres ini kan menjadi titik balik masalah yang terjadi di sepakbola Indonesia. Kita harapkan setelah ini menjadi kebangkitan sepakbola kita dan menular ke daerah-daerah,” katanya.
Sebelumnya Antony Wendry berencana berangkat KLB PSSI sebagai wakil kepengurusan versi Kamaluddin. “Saya memang berniat berangkat karena yang diundang institusinya (PSSI Sumut). Sebelumnya di Solo saya juga ikut. Tapi kami akan konsultasi lagi. Siapapun yang berangkat nantinya akan mewakili PSSI Sumut,” katanya.

Dualisme PSSI Sumut terjadi sejak 18 September 2011 pasca Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) PSSI Sumut di Hotel ASEAN. Ketika itu kongres yang ditanggungjawabi caretaker Benhard Limbong dan dihadiri Ketua PSSI, Djohar Arifin Husein berlangsung ricuh. Banyak peserta dihadang masuk ke arena Musprovlub. Pertemuan Hotel ASEAN 18 September 2011 memilih Darwin Syamsul sebagai ketua PSSI Sumut.
Pasca Musprovlub, Kamaluddin beserta klub pemegang hak suara menggelar Musprovlub di tempat yang sama. Kepengurusan Kamaluddin akhirnya dimenangkan BAORI namun kepengurusan Darwin ogah mengakuinya dan tetap berjalan hingga sekarang ini. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/