26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kolektivitas Jadi Kunci

MEDAN-Persiapan jelang laga kontra Persisko Tanjabbar Jambi, Kamis (14/3) memasuki pematangan akhir. Kemarin materi telah memasuki simulasi taktikal dan langkah antisipatif untuk menghadapi lawan yang diprediksi akan menyulitkan. Tak lupa menu wajib seperti finishing touch diselipkan untuk semakin menajamkan pola serangan.

Seperti di laga terakhir, PSMS tampil dominan. Penguasaan bola dan organisasi penyerangan yang dibangun cukup rapi menghadirkan ancaman bertubi-tubi ke jantung pertahanan lawan. Namun berakhir sia-sia karena tak berujung dengan finishing yang sempurna. Hanya satu gol yang berhasil diciptakan hingga laga juga tak berujung memuaskan dengan hanya satu poin.

Pada latihan kemarin Suimin memandu skuadnya selama 20 menit di awal. Setelah itu para pemain dibiarkan mencerna simulasi yang dimaksudkan tim pelatih.

“Jadi kita akan tahu seberapa paham mereka menerapkan simulasi itu. Baik itu bertahan maupun menyerang yang diakhiri dengan finishing. Kalau latihan besokj (hari ini-red) sudah set pieces yang juga dilengkapi dengan finishing.Intinya selama ini kita mengawali dengan serangan tapi sulit menghasilkan gol,” beber Suimin.

Selain itu tentu saja langkah antisipatif dilakukan untuk menahan laju lawan. Persisko hadir dengan optimisme tinggi dengan status sebagai pemuncak klasemen. Suimin tentu tak mau kembali kecolongan seperti saat menghadapi tim promosi lainnya PS Bangka.

“Disamping kita akan mengantisipasi kelebihan-kelebihan lawan. Gak mungkin kita melakukan itu kalau gak ada rencana-rencana. Itu lah yg dikatakan simulasi,” jelasnya.

Namun semua itu bisa dicapai jika didukung tim yang kolektif. Karena itu atas kelebihan dan kelemahan tim Suimin tak ingin menyalahkan per lini maupun individu.

“PSMS ini kan kolektif. Jadi jangan menyalahkan individu. Lini belakang rapuh juga merupakan pengaruh dari lini depan yang tidak memberikan pressure. Jadi saling bersinergi,” bebernya.

Untuk mencapai itu juga Suimin terus memompa motivasi timnya. “Yang pertama abang jaga itu ya motivasi tim. Sejauh ini abang melihat mereka enjoy. Keceriaan itu nampak meskipun dalam kondisi sulit seperti ini. Mudah-mudahan hasilnya kali ini maksimal,” pungkasnya. (don)

MEDAN-Persiapan jelang laga kontra Persisko Tanjabbar Jambi, Kamis (14/3) memasuki pematangan akhir. Kemarin materi telah memasuki simulasi taktikal dan langkah antisipatif untuk menghadapi lawan yang diprediksi akan menyulitkan. Tak lupa menu wajib seperti finishing touch diselipkan untuk semakin menajamkan pola serangan.

Seperti di laga terakhir, PSMS tampil dominan. Penguasaan bola dan organisasi penyerangan yang dibangun cukup rapi menghadirkan ancaman bertubi-tubi ke jantung pertahanan lawan. Namun berakhir sia-sia karena tak berujung dengan finishing yang sempurna. Hanya satu gol yang berhasil diciptakan hingga laga juga tak berujung memuaskan dengan hanya satu poin.

Pada latihan kemarin Suimin memandu skuadnya selama 20 menit di awal. Setelah itu para pemain dibiarkan mencerna simulasi yang dimaksudkan tim pelatih.

“Jadi kita akan tahu seberapa paham mereka menerapkan simulasi itu. Baik itu bertahan maupun menyerang yang diakhiri dengan finishing. Kalau latihan besokj (hari ini-red) sudah set pieces yang juga dilengkapi dengan finishing.Intinya selama ini kita mengawali dengan serangan tapi sulit menghasilkan gol,” beber Suimin.

Selain itu tentu saja langkah antisipatif dilakukan untuk menahan laju lawan. Persisko hadir dengan optimisme tinggi dengan status sebagai pemuncak klasemen. Suimin tentu tak mau kembali kecolongan seperti saat menghadapi tim promosi lainnya PS Bangka.

“Disamping kita akan mengantisipasi kelebihan-kelebihan lawan. Gak mungkin kita melakukan itu kalau gak ada rencana-rencana. Itu lah yg dikatakan simulasi,” jelasnya.

Namun semua itu bisa dicapai jika didukung tim yang kolektif. Karena itu atas kelebihan dan kelemahan tim Suimin tak ingin menyalahkan per lini maupun individu.

“PSMS ini kan kolektif. Jadi jangan menyalahkan individu. Lini belakang rapuh juga merupakan pengaruh dari lini depan yang tidak memberikan pressure. Jadi saling bersinergi,” bebernya.

Untuk mencapai itu juga Suimin terus memompa motivasi timnya. “Yang pertama abang jaga itu ya motivasi tim. Sejauh ini abang melihat mereka enjoy. Keceriaan itu nampak meskipun dalam kondisi sulit seperti ini. Mudah-mudahan hasilnya kali ini maksimal,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/