26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Antisipasi Banjir, Sungai Bederah Dilebarkan

Tak hanya blusukan, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap, MM juga bertekad mengatasi banjir. Upaya mengantisipasi banjir salah satunya dengan melakukan pelebaran aliran sungai. Kali ini Wali Kota Medan membidik daerah aliran sungai (DAS) Berderah di Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal. Nah, rencananya Sungai tersebut akan dilebarkan.

LIHAT SUNGAI: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, melihat Sungai Bederah dari balik tembok Komplek Pergudangan Prima Centre  Jalan Gatot Subroto Medan, Senin (8/4).//redianto/sumut pos
LIHAT SUNGAI: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, melihat Sungai Bederah dari balik tembok Komplek Pergudangan Prima Centre di Jalan Gatot Subroto Medan, Senin (8/4).//redianto/sumut pos

Pelebaran Sungai Berderah itu bukan tanpa alasan. Sebab, sungai tersebut telah mengalami penyempitan dan pendangkalan. Akibatnya, setiap hujan deras, sungai tak mampu menampung debit air sehingga meluap dan menggenangi rumah warga. Untuk itu Pemerintah Kota Medan akan membebaskan lahan di sepanjang DAS Sungai Berderah untuk pelebaran.

Rencana pembebasan lahan disampaikan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM ketika meninjauan DAS Berderah di Jalan Amal Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, Senin (8/4).  “Pembebasan lahan akan kita lakukan tahun ini,” kata Wali Kota yang ditemani Wakil Wali Kota Drs H Dzulmi Eldin MSi.

Ketika melihat kondisi Sungai Berderah dari atas jembatan, Wali Kota sempat terkejut. Sungai yang dulunya lebar dan bersih itu, kini tak ubahnya seperti aliran parit. Merasa penasaran, Wali Kota berjalan turun, kemudian  menelusuri tepian sungai. Sesekali melompat memilih tanah yang keras untuk pijakan kaki karena tanah DAS tersebut merupakan tanah rawa-rawa yang mengering.

Dari penyusuran Wali Kota, ia mendapati Sungai Berderah telah mengalami penyempitan dan pendangkalan yang luar biasa. Kondisi itu terjadi akibat banyaknya bangunan di sepanjang Sungai Berderah.  Untuk melihat sejauh mana penyempitan, Wali Kota bersama Wakil Wali Kota  terus menyusuri DAS Sungai Berderah dengan berjalan kaki hampir satu kilo meter di tengah terik matahari.

Tanpa menghiraukan rawa berlumpur, hingga sepatu kulitnya berlepotan lumpur akibat terjeblos ke dalam tanah becek. Blusukan itu dilakukan dari Jalan Amal, Jalan Belibis, hingga menuju Jalan Pungguk, Kelurahan Sei Sekambing B Kecamatan Medan Sunggal.

Di Jalan Belibis, Wali Kota melihat Sungai Berderah semakin menyempit akibat adanya bangunan tembok maupun rumah penduduk. Penyelusuran lalu dilanjutkan kembali hingga ke Jalan Pungguk, masih di Kecamatan Medan Sunggal.  Pemandangan yang sama juga ditemui di tempat tersebut, Sungai Berderah semakin menyempit.

Untuk itulah Wali Kota minta sepanjang DAS agar dibebaskan guna melebarkan kembali  Sungai Berderah. Pembebasan lahan akan dilakukan mulai  DAS di Jalan Amal sampai depan Kodam I/BB di Jalan Gatot Subroto, akan dilebarkan. Setelah itu dilanjutkan dengan pembetonan di sisi kiri dan ka-nan ruas sungai. Dengan pelebaran nantinya diharapkan mampu mengatasi masalah banjir yang selama ini terjadi, terutama di hulu Sungai Berderah.

“Terus terang saya sangat prihatin sekali melihat kondisi Sungai Berderah yang mengalami penyempitan dan pendangkalan karena sendimen lumpurnya sangat tebal. Harus dilakukan pelebaran sampai depan masjid persis di depan Kodam I/BB dan tembus ke daerah Helvetia yang pernah kita tinjau beberapa waktu lalu,” ungkapnya.

Menurut Wali Kota, pelebaran yang akan dilakukan sesuai dengan standar lebar sungai. Meski Wali Kota mengaku kalau  DAS Berderah saat ini ada yang telah digarap orang, maka pembebasan tentunya akan dilakukan dengan cara pendekatan-pendekatan. “Berdasarkan informasi dari Camat Medan Sunggal, pembebasan  DAS sepanjang 200-300 meter sudah tidak ada masalah. Namun sisanya harus dilakukan pendekatan dan secepatnya ditangani. Mudah-mudahan masyarakat bisa kita yakinkan demi kepentingan bersama,” jelasnya.

Wali Kota menegaskan, pembebasan lahan sudah ditenderkan.  Untuk itu sebelum pembebasan, perlu dilakukan peninjauan. “Jadi tinggal pelaksanaannya saja saat ini,” katanya.

Usai meninjau DAS Sungai Berderah  di Jalan Belibis, Wali Kota  tetap berjalan kaki menelusuri Jalan Belibis sampai tembus Jalan Gagak Hitam (Ring Road). Selama berjalan kaki, Wali Kota tak lupa berkomunikasi dengan warga yang ditemui guna menyerap keluhan masyarakat.

Terakhir, Wali Kota meninjau Komplek Pergudangan Prima Centre di Jalan Gatot Subroto Medan. Wali Kota harus menggunakan tangga untuk melihat tembok pergudangan yang diduga telah memakan DAS  Berderah. Karena itu Wali Kota memerintahkan Camat Medan Sunggal melakukan pengukuran ulang. “Jika tembok ini terbukti memakan DAS Sungai, harus dibongkar!” tegasnya. (dya/adv)

Tak hanya blusukan, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap, MM juga bertekad mengatasi banjir. Upaya mengantisipasi banjir salah satunya dengan melakukan pelebaran aliran sungai. Kali ini Wali Kota Medan membidik daerah aliran sungai (DAS) Berderah di Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal. Nah, rencananya Sungai tersebut akan dilebarkan.

LIHAT SUNGAI: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, melihat Sungai Bederah dari balik tembok Komplek Pergudangan Prima Centre  Jalan Gatot Subroto Medan, Senin (8/4).//redianto/sumut pos
LIHAT SUNGAI: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, melihat Sungai Bederah dari balik tembok Komplek Pergudangan Prima Centre di Jalan Gatot Subroto Medan, Senin (8/4).//redianto/sumut pos

Pelebaran Sungai Berderah itu bukan tanpa alasan. Sebab, sungai tersebut telah mengalami penyempitan dan pendangkalan. Akibatnya, setiap hujan deras, sungai tak mampu menampung debit air sehingga meluap dan menggenangi rumah warga. Untuk itu Pemerintah Kota Medan akan membebaskan lahan di sepanjang DAS Sungai Berderah untuk pelebaran.

Rencana pembebasan lahan disampaikan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM ketika meninjauan DAS Berderah di Jalan Amal Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, Senin (8/4).  “Pembebasan lahan akan kita lakukan tahun ini,” kata Wali Kota yang ditemani Wakil Wali Kota Drs H Dzulmi Eldin MSi.

Ketika melihat kondisi Sungai Berderah dari atas jembatan, Wali Kota sempat terkejut. Sungai yang dulunya lebar dan bersih itu, kini tak ubahnya seperti aliran parit. Merasa penasaran, Wali Kota berjalan turun, kemudian  menelusuri tepian sungai. Sesekali melompat memilih tanah yang keras untuk pijakan kaki karena tanah DAS tersebut merupakan tanah rawa-rawa yang mengering.

Dari penyusuran Wali Kota, ia mendapati Sungai Berderah telah mengalami penyempitan dan pendangkalan yang luar biasa. Kondisi itu terjadi akibat banyaknya bangunan di sepanjang Sungai Berderah.  Untuk melihat sejauh mana penyempitan, Wali Kota bersama Wakil Wali Kota  terus menyusuri DAS Sungai Berderah dengan berjalan kaki hampir satu kilo meter di tengah terik matahari.

Tanpa menghiraukan rawa berlumpur, hingga sepatu kulitnya berlepotan lumpur akibat terjeblos ke dalam tanah becek. Blusukan itu dilakukan dari Jalan Amal, Jalan Belibis, hingga menuju Jalan Pungguk, Kelurahan Sei Sekambing B Kecamatan Medan Sunggal.

Di Jalan Belibis, Wali Kota melihat Sungai Berderah semakin menyempit akibat adanya bangunan tembok maupun rumah penduduk. Penyelusuran lalu dilanjutkan kembali hingga ke Jalan Pungguk, masih di Kecamatan Medan Sunggal.  Pemandangan yang sama juga ditemui di tempat tersebut, Sungai Berderah semakin menyempit.

Untuk itulah Wali Kota minta sepanjang DAS agar dibebaskan guna melebarkan kembali  Sungai Berderah. Pembebasan lahan akan dilakukan mulai  DAS di Jalan Amal sampai depan Kodam I/BB di Jalan Gatot Subroto, akan dilebarkan. Setelah itu dilanjutkan dengan pembetonan di sisi kiri dan ka-nan ruas sungai. Dengan pelebaran nantinya diharapkan mampu mengatasi masalah banjir yang selama ini terjadi, terutama di hulu Sungai Berderah.

“Terus terang saya sangat prihatin sekali melihat kondisi Sungai Berderah yang mengalami penyempitan dan pendangkalan karena sendimen lumpurnya sangat tebal. Harus dilakukan pelebaran sampai depan masjid persis di depan Kodam I/BB dan tembus ke daerah Helvetia yang pernah kita tinjau beberapa waktu lalu,” ungkapnya.

Menurut Wali Kota, pelebaran yang akan dilakukan sesuai dengan standar lebar sungai. Meski Wali Kota mengaku kalau  DAS Berderah saat ini ada yang telah digarap orang, maka pembebasan tentunya akan dilakukan dengan cara pendekatan-pendekatan. “Berdasarkan informasi dari Camat Medan Sunggal, pembebasan  DAS sepanjang 200-300 meter sudah tidak ada masalah. Namun sisanya harus dilakukan pendekatan dan secepatnya ditangani. Mudah-mudahan masyarakat bisa kita yakinkan demi kepentingan bersama,” jelasnya.

Wali Kota menegaskan, pembebasan lahan sudah ditenderkan.  Untuk itu sebelum pembebasan, perlu dilakukan peninjauan. “Jadi tinggal pelaksanaannya saja saat ini,” katanya.

Usai meninjau DAS Sungai Berderah  di Jalan Belibis, Wali Kota  tetap berjalan kaki menelusuri Jalan Belibis sampai tembus Jalan Gagak Hitam (Ring Road). Selama berjalan kaki, Wali Kota tak lupa berkomunikasi dengan warga yang ditemui guna menyerap keluhan masyarakat.

Terakhir, Wali Kota meninjau Komplek Pergudangan Prima Centre di Jalan Gatot Subroto Medan. Wali Kota harus menggunakan tangga untuk melihat tembok pergudangan yang diduga telah memakan DAS  Berderah. Karena itu Wali Kota memerintahkan Camat Medan Sunggal melakukan pengukuran ulang. “Jika tembok ini terbukti memakan DAS Sungai, harus dibongkar!” tegasnya. (dya/adv)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/