29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Model Pot Lebih Efisien

Anda ingin memanfaatkan pekarangan untuk bertanam hortikultura? Coba model pot system. Selain lebih efesien pupuk dan diprediksikan hasilnya lebih baik dari pada menanam tanaman dengan cara konvensional.

Hal ini dikatakan oleh, Guru Besar Fakultas Pertanian USU, Prof Dr Abdul Rauf.
“Jika kita menanam secara konvensional, media tanaman tersebut sangat banyak mengeluarkan pupuk karena medianya tidak ada pembatasan,” ucapnya, saat ditemui Sumut Pos di kediamannya  di Jalan Binjai Km 13,5 Pasar Kecil Pondok Miri Desa Sei Semayang, Gang Pribadi.

Menurutnya, pada media tanaman pot sistem ini pupuk dan airnya tidak lari kemana-mana dan hanya berkonsentrasi di media tanam tersebut. Abdul menyebutkan, media yang dipakai biasanya bambu atau media tanam lainnya yang berukuran 20 sampai 30cm. selain itu, bambu yang di pakai karena media bambu ini mudah hancur dan terurai nantinya dari pada pelastik.

“Jadi, kalau besar, akar tanaman ini bisa menghancurkan media itu karena ada pembusukan di bambu tersebut,” ucapnya.
Salah satu tanaman yang bisa tanam, dikatakan Abdul seperti cabai-cabaian, sayur-sayuran dan pohon buah. “Kalau sistem seperti ini saya lakukan masih hipotesis. Namun, saya yakin tanaman ini bisa lebih baik dari pada konvensional,” ucapnya. (ban)

Anda ingin memanfaatkan pekarangan untuk bertanam hortikultura? Coba model pot system. Selain lebih efesien pupuk dan diprediksikan hasilnya lebih baik dari pada menanam tanaman dengan cara konvensional.

Hal ini dikatakan oleh, Guru Besar Fakultas Pertanian USU, Prof Dr Abdul Rauf.
“Jika kita menanam secara konvensional, media tanaman tersebut sangat banyak mengeluarkan pupuk karena medianya tidak ada pembatasan,” ucapnya, saat ditemui Sumut Pos di kediamannya  di Jalan Binjai Km 13,5 Pasar Kecil Pondok Miri Desa Sei Semayang, Gang Pribadi.

Menurutnya, pada media tanaman pot sistem ini pupuk dan airnya tidak lari kemana-mana dan hanya berkonsentrasi di media tanam tersebut. Abdul menyebutkan, media yang dipakai biasanya bambu atau media tanam lainnya yang berukuran 20 sampai 30cm. selain itu, bambu yang di pakai karena media bambu ini mudah hancur dan terurai nantinya dari pada pelastik.

“Jadi, kalau besar, akar tanaman ini bisa menghancurkan media itu karena ada pembusukan di bambu tersebut,” ucapnya.
Salah satu tanaman yang bisa tanam, dikatakan Abdul seperti cabai-cabaian, sayur-sayuran dan pohon buah. “Kalau sistem seperti ini saya lakukan masih hipotesis. Namun, saya yakin tanaman ini bisa lebih baik dari pada konvensional,” ucapnya. (ban)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/